Jakarta -
Mi instan, salah satu makanan paling favorit yang selalu menggoda aromanya. Nah, tahukah Bunda, Indonesia tercatat sebagai negara nomor dua yang mengonsumsi mi instan paling banyak di dunia?
Berdasarkan data World Instant Noodles Association, penduduk Indonesia mengonsumsi 12,54 miliar porsi mi instan di sepanjang 2018. Angka ini melampaui Jepang yakni 5,66 miliar porsi, dan India 5,42 miliar porsi.
Dijelaskan healthy food chef, Nova Eugenia, sebenarnya mi instan itu bisa jadi penganan sehat, selama bahan bakunya juga sehat, Bun. Seperti mi instan yang memakai bahan baku konnyaku.
Sebagian besar Bunda mungkin tahu, mi instan umumnya memakai tepung beras atau tepung terigu. Sementara mi instan dengan bahan baku konnyaku biasanya mengandung 97 persen air, sehingga kadar kalorinya jauh lebih rendah.
"Kandungan konnyaku sudah dikenal baik bagi tubuh, bisa membantu mengontrol gula darah, menurunkan berat badan, mengurangi kolestrol, dan banyak lagi," kata Nova kepada HaiBunda, usai acara FitMee di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (21/5/2018).
 ilustrasi mi instan /Foto: Istock |
Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder The Fit Company, Bambang Reguna Bukit menambahkan, bahan baku konnyaku ini bisa sebagai pengganti karbohidrat. Karena tingkat kalorinya rendah, berkisar 60 - 150 kkal, sementara mi instan biasa menyimpan sekitar 350 - 500 kkal.
"Konnyaku mempunyai tingkat kalori yang sangat rendah dan sering digunakan sebagai pengganti karbohidrat oleh pelaku diet ketogenic," tambah Bams.
Tapi, sebenarnya gimana sih, cara masak mi instan yang tepat? Nova menyarankan, saat merebus mi instan, air rebusan pertama baiknya dibuang.
"Kalau mi instan yang biasa airnya kan keruh, ada tepungnya gitu kan, saya lebih saranin dibuang ya. Kalau saya lihat, warnanya keruh jadi agak ngeri," kata Nova.
Selain itu, masaknya jangan terlalu lama ya, Bun, karena jadi mengembang dan kurang sedap dimakan. Nah, agar lebih enak juga, untuk mi rebus, Bunda bisa tambahkan susu low fat atau full fat sebagai tambahan gizinya. Dan lebih baik lagi, beri tambahan sayur, daging, dan telur.
"Yang pasti tambahin sayur, tambahin protein, jadi lebih kenyanng juga, ada serat, ada vitamin juga yang masuk," terang Nova.
Tapi yang terpenting, konsumsi mi jangan berlebihan ya, Bunda. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu pastinya enggak baik.
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)