Jakarta -
Setelah lima bulan kepergian istri, senyum
Ade Jigo mulai merekah. Ia sudah mengikhlaskan apa yang sudah menimpa pada keluarga, terutama istrinya, Meyuza musibah tsunami Selat Sunda di Banten. Ade pun memiliki pesan yang mendalam untuk anak-anaknya yang selalu menanyakan keberadaan ibunya.
"Ini ayah direkam 10 tahun, 30 tahun yang lalu, lho. Pesan buat anak-anak bahwa abang,
adek dahulu pernah merasakan kecil pernah merasakan bareng Ayah dan Bunda. Jangan pernah bertanya lagi, jangan bersedih tanya Bunda ada di mana," kata Ade Jigo kepada
HaiBunda.
Ia melanjutkan, "Kita sekarang tinggal mendoakan saja, Bunda sudah bahagia dan di surganya Allah."
Ya, meskipun diungkap
Ade Jigo kedua anaknya, Falah dan Raafi, sudah tak terlalu mencari sang bunda. Akan tetapi setiap kali kedua anak melihat fotonya, sorot mata kedua anaknya terlihat sedih menahan rindu.
Kita doakan semoga Falah dan Raafi selalu dalam keadaan sukacita ya, Bun. Walau secara fisik sang bunda tak bisa menemani.
Bicara soal
kehilangan ibu bagi anak laki-laki, menurut Carla Marie Manly, psikolog klinis, anak perempuan memiliki respons kesedihan yang lebih kuat daripada anak laki-laki. Pria yang kehilangan orang tua mereka biasanya lebih lambat menunjukkan kesedihannya.
"Laki-laki cenderung menunjukkan emosi lebih sedikit dan lebih banyak memilah-milah," ujar Carla dilansir
Fatherly.
(aci/som)