Jakarta -
Tanah Air diselimuti berita duka. Ibu Negara ke-6 RI,
Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhir di Singapura pada Sabtu (1/6/2019). Selama hidupnya, Ani disebut sebagai ibu hebat dan panutan masyarakat di Indonesia.
Melalui pernyataan resmi dari keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti yang merupakan putra pertama Ani dan SBY, mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian, doa dan ucapan duka cita.
"Saya, Agus Harimurti Yudhoyono, mewakili Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga besar Yudhoyono mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, atas perhatian dan ucapan duka cita, dari para sahabat maupun masyarakat Indonesia, atas wafatnya Ibu Negara ke-6 RI yang juga Ibunda kami tercinta Ny. Hj. Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo atau Ibu Ani Yudhoyono dalam usia 67 tahun, pada hari Sabtu, 1 Juni 2019, 27 Ramadan 1440 H, pukul 11.50 waktu Singapura," tulisnya dalam pernyataan pers Keluarga Besar Yudhoyono, yang diterima HaiBunda.
Agus mengungkapkan sang ibu telah berjuang melawan kanker darah. Ani pun selalu bersemangat untuk sembuh. Namun, Tuhan memiliki kehendak lain, Ani kembali ke Rahmatullah.
"Ibu Ani berjuang melawan kanker darah, yang baru terdeteksi sejak pertengahan Februari lalu. Keberadaan Bapak SBY dan keluarga yang selalu mendampingi, perhatian dan doa dari para sahabat maupun masyarakat Indonesia, serta upaya medis terbaik yang dilakukan tim dokter Kepresidenan dan tim dokter National University Hospital (NUH) Singapura, membuat Ibu Ani selalu bersemangat, berjuang dari hari ke hari, untuk sembuh. Namun, Allah SWT punya kehendak yang lebih baik bagi Ibu Ani," sambung Agus.
Atas nama keluarga, Agus memohon maaf yang sebesar-besarnya sekiranya ada ucapan atau tindakan sang ibunda yang pernah melukai perasaan. Agus juga memohon doa agar dosa Ani diampuni Allah SWT. Sebagai anak, Agus lantas mengenang kebaikan
Ani Yudhoyono semasa hidupnya.
"Kami, anak-anaknya, menyaksikan bahwa Ibu Ani adalah seorang muslimah yang baik, yang selalu memperhatikan Bapak SBY dan kami, anak-anak, menantu dan cucu-cucu beliau serta masyarakat Indonesia. Sampai akhir hayatnya, beliau selalu mengikuti perkembangan di tanah air, ikut bersuka manakala rakyat senang, ikut berduka saat rakyat ditimpa kesusahan," kata Agus.
Rencananya, jenazah akan dimandikan hari ini, kemudian disemayamkan di Kedutaan Besar RI di Singapura. Kemudian, besok Minggu (2/6/2019), pukul 7 pagi waktu Singapura, jenazah Ibu Ani akan diterbangkan ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan akan disambut dengan upacara militer, mengingat semasa hidupnya beliau adalah pemegang Bintang Jasa Adipradana.
"Selanjutnya, jenazah diantar ke persemayaman terakhir di kediaman kami di Cikeas, untuk memberi kesempatan bagi para sahabat dan masyarakat yang ingin menyampaikan duka cita. Besok siang, almarhumah Ibu Ani Yudhoyono akan dimakamkan dengan upacara kehormatan militer di Taman Makam Pahlawan, Kalibata. Demikian pernyataan keluarga," ungkap Agus.
Dikutip dari
InsertLive, pusara Ani Yudhoyono di TMP Kalibata akan ditempatkan persis di depan pusara Ainun Habibie (istri Presiden Habibie). Lokasi pusara milik Ibu Ani Yudhoyono ini berada di Blok M Nomor 129.
Sebagai anak laki-laki, tentunya ada respons psikologis tersendiri saat kehilangan ibu. Carla Marie Manly, psikolog klinis, mengatakan anak perempuan memiliki respons kesedihan yang lebih kuat daripada anak laki-laki. Pria yang kehilangan orang tua mereka biasanya lebih lambat menunjukkan kesedihannya.
"Laki-laki cenderung menunjukkan emosi lebih sedikit dan lebih banyak memilah-milah," ujar Carla dilansir Fatherly.
Penelitian juga menunjukkan bahwa kehilangan ayah lebih terkait dengan hilangnya penguasaan diri, tujuan, visi, keyakinan, dan komitmen. Sedangkan,
kehilangan seorang ibu memunculkan respons atau kesedihan yang lebih dalam.
[Gambas:Video 20detik]
(aci/rdn)