Jakarta -
Saat keluarga besar kumpul atau ketika Bunda menghabiskan waktu bersama teman-teman, berbagai topik bisa dibicarakan, salah satunya tentang anak. Enggak jarang, kondisi satu anak dengan anak kerabat atau teman yang lain dibanding-bandingkan. Bahkan, bukan enggak mungkin anak kita dijadikan bahan
nyinyiran, Bun.
Hiks, sedih ya. Menanggapi hal ini, psikolog anak dan remaja dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, berpesan kepada para Bunda untuk
keep it in your mind bahwa kita enggak bisa kontrol apa yang akan disuguhkan oleh lingkungan.
"Artinya kita enggak bisa kontrol orang lain mau
komentar apa. Enggak usah anak kita sama anak lain, kadang kakak-beradik
aja bisa
dibandingin, kan?," tutur Ratih, saat berbincang dengan
HaiBunda.
Saat anak dibandingkan bahkan dengan saudaranya sendiri, umumnya para Bunda merasa kesal. Wajar sih. Tapi, Ratih menyarankan, baiknya Bunda menerima kenyataan dan tak perlu marah.
[Gambas:Instagram]
"Atau misal anak orang lain gendut enggak kayak anak kita, kurus. Kalau kenyataannya memang si anak lain itu gendut, ya udah maintain the reality," tutur Ratih, yang juga berpraktik di Klinik Kancil Duren Tiga.
Ibu dua anak ini berpendapat, terimalah kenyataan dan enggak perlu kita memusingkan diri dengan komentar orang lain, Bun. Ratih bilang, kita bertanggung jawab penuh atas apa yang jadi kebahagiaan kita. Artinya, kalau kita menggantungkan diri ke orang lain untuk menjaga diri kita tetap bahagia, itu sebuah kesalahan besar.
"Jadi, dengan kita berespons negatif,
bereaksi negatif, artinya kita secara enggak langsung menggadaikan kebahagiaan kita. Jadi ya terima aja kenyataannya. Kita enggak bisa mengatur orang lain mau komentar apa, tapi kita bisa atur respons kita terhadap komentar itu kok," tegas Ratih.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/muf)