Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Wanita 26 Tahun Tak Punya Lubang Miss V, Apa Akibatnya?

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Minggu, 16 Jun 2019 12:00 WIB

Wanita asal Dubai ini terlahir tanpa lubang Miss V dan baru menyadari saat berusia 16 tahun.
Cerita Wanita 26 Tahun Tak Punya Lubang Miss V, Apa Akibatnya? /Foto: iStock
Jakarta - Seorang wanita yang tinggal di Dubai, Sabine Boghos, mengungkapkan kondisinya yang sejak lahir tidak memiliki lubang vagina. Wanita 26 tahun ini pun merasa sangat sedih dan terpukul.

"Saat itu, saya merasa hancur dan bingung. Saya tidak mengerti dan tidak siap dengan keadaan. Saya merasa ini tidak adil dan membuatku jadi sedih berkepanjangan," ujar Boghos, dikutip dari detikcom.

Ia mengetahui kondisinya tersebut saat berusia 16 tahun. Boghos mulai curiga dengan kesehatannya karena tak kunjung menstruasi. Mulanya dia hanya didiagnosa terlalu kurus dan kurang vitamin. Namun rupanya, dia mengalami sindrom MRKH (Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser).


Sindrom MRKH ini membuatnya merasa hancur sebagai wanita. Selain tidak bisa berhubungan seks, Boghos juga tidak bisa hamil.

Namun, Boghos telah melakukan operasi untuk pembukaan lubang alat kelaminnya. Hanya saja, untuk bisa memiliki keturunan, alternatif terbaiknya adalah mengadopsi anak.

Melansir Very Well Health, MRKH syndrome adalah suatu kondisi di mana wanita dilahirkan tanpa vagina dan rahim, atau dengan vagina dan rahim yang kurang berkembang. Sindrom ini jarang terjadi, hanya menimpa satu dari 4.000 atau satu dari 10.000 kelahiran wanita di dunia.

Wanita dengan sindrom MRKH memiliki genitalia eksternal (penampakan alat kelamin luar) normal. Mereka mungkin juga memiliki lubang vagina kecil, kedalaman 1 - 3 cm, yang dapat disebut sebagai 'lesung vagina'. Mereka juga umumnya memiliki ovarium yang berfungsi.

[Gambas:Instagram]



Namun, wanita dengan sindrom MRKH memiliki genitalia internal abnormal. Mereka umumnya tidak memiliki rahim dan tidak atau hanya sebagian vagina. Mereka mungkin juga memiliki uterus yang terbentuk sebagian.

Karena penampilan yang normal, sindrom MRKH mungkin baru terdeteksi ketika mereka tak kunjung menstruasi. Bisa juga setelah mencoba dan gagal melakukan hubungan seks vaginal.

Ulasan News Medical memaparkan, penyebab pasti sindrom MRKH tidak diketahui. Bahkan, kebanyakan kasus terjadi pada wanita tanpa riwayat keluarga dengan kondisi yang sama. Namun, para peneliti mencurigai bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan, walaupun belum ada gen yang terkait dengan kondisi yang telah diidentifikasi.


Di luar hal tersebut, psikolog Elizabeth Boskey menekankan, dukungan psikologis sangat penting ketika merawat wanita dengan sindrom MRKH. Pasalnya, wanita yang dilahirkan tanpa rahim dan vagina dapat menyebabkan masalah serius menyangkut harga diri.

"Bisa juga membuat wanita merasa rendah diri atau meragukan feminitas mereka," kata Boskey.

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda