HaiBunda

MOM'S LIFE

3 Jenis Perawatan Keloid yang Bunda Perlu Tahu

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 11 Aug 2019 16:02 WIB
Ilustrasi perawatan keloid/ Foto: iStock
Jakarta -

Luka seperti bekas operasi atau luka bakat bisa memicu keloid. Ketika keloid muncul, ada beberapa jenis perawatan yang bisa dilakukan.

Mengutip detikcom, keloid berasal dari pertumbuhan berlebih jaringan parut. Keloid, biasanya memiliki puncak yang halus dan warna merah muda atau ungu.



Keloid berbentuk tidak teratur dan cenderung makin besar. Namun, pertumbuhan keloid mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan hingga berkembang sepenuhnya.

Cynthia Cobb, perawat bersertifikat di bidang kesehatan, kecantikan, dan estetika, mengatakan ada beberapa pilihan perawatan keloid, yaitu:

1. Perawatan rumahan

Cobb menjelaskan, apabila Bunda berniat melakukan prosedur medis terhadap keloid, cobalah mempertimbangkam perawatan di rumah. Bunda bisa menggunakan minyak pelembap sehingga menjaga jaringan tetap lembut.

"Ini mungkin membantu mengurangi ukuran bekas luka tanpa membuatnya lebih buruk. Keloid cenderung menyusut dan menjadi lebih rata dari waktu ke waktu, bahkan tanpa perawatan," tuturnya.

Di awal-awal, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan non-invasif, kecuali jika bekas keloidnya cukup baru. Untuk mengurangi kemungkinan terbentuknya keloid lain setelah perawatan, mungkin diperlukan lebih dari satu jenis perawatan.

Misalnya saja pembalut silikon atau suntikan. Namun, perawatan ini harus dilakukan lebih sering dan hati-hati agar hasilnya efektif.

2. Operasi keloid

Berbeda lagi jika bekas keloid sangat besar atau sudah lama, kata Cobb, dokter mungkin menyarankan operasi pengangkatan.

Cryosurgery mungkin merupakan jenis operasi yang paling efektif untuk keloid. Proses ini bekerja dengan cara membekukan keloid dengan nitrogen cair.

ilustrasi perawatan keloid/ Foto: ilustrasi/thinkstock

Dokter juga dapat merekomendasikan suntikan kortikosteroid setelah operasi untuk mengurangi peradangan dan menurunkan risiko keloid muncul kembali.

3. Perawatan laser

"Untuk jenis bekas luka tertentu, dokter bisa merekomendasikan perawatan laser. Perawatan ini dengan melapisi kembali keloid dan kulit di sekitarnya dengan sinar cahaya yang tinggi dalam upaya menciptakan penampilan yang lebih halus dan kencang," papar Cobb"




Namun, ada risiko dengan perawatan laser bisa memperburuk keloid, dengan meningkatnya jaringan parut dan kemerahan. Cobb bilang, keloid jarang menyebabkan efek samping yang merugikan.

Tapi, mungkin Bunda tidak menyukai penampilannya. Apabila Bunda ingin merawatnya, bisa kapan saja. Bahkan bertahun-tahun setelah keloid itu muncul.

Bunda, ketahui juga masker alami untuk atasi kulit mengelupas dalam video berikut.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK