Jakarta -
Presiden ke-3 RI,
BJ Habibie kini tengah terbaring di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Ia sedang menjalani perawatan yang intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan (TDK). Dikutip dari
detikcom, sebelum dirawat intensif, BJ Habibie sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Munchen.
Kabar terkini, Putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie belum mau membicarakan kondisi anaknya. Namun, ia menuturkan doa, menyebutkan apa pun yang terjadi itulah yang terbaik buat sang ayah.
"Nanti akan diumumkan secara resmi dan hanya saya dan kakak saya mungkin. Ya betul. Cuma
nitip doa, jangan khawatir, beliau sudah sepuh, apa pun yang terjadi, (itu) terbaik buat bapak saya," kata Thareq di RSPAD.
Disebutkan Thareq, berita resmi tentang kondisi ayahnya akan disampaikan olehnya atau saudaranya, Ilham Akbar Habibie. Thareq juga akan menggelar press conference jika memungkinkan.
 Thareq Kemal Habibie/ Foto: Thareq Kemal Habibie (tengah) (Jefrie Nandy Satria/detikcom) |
"Iya. Saya tidak mau
komen apa-apa. Nanti pada
press conference ya. Oke," sebut Thareq.
Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof dr Azis Rani dalam keterangan resminya menyebutkan
BJ Habibie masuk RSPAD sejak 1 September 2019. Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
Dilansir
20Detik, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga bilang saat ini BJ Habibie belum bisa diajak komunikasi. "Saat ini dalam kondisi kesehatan yang cukup berat, belum bisa berkomunikasi karena terpasang banyak alat (medis)" ujar Anies Baswedan.
Kita doakan yang terbaik untuk Pak Habibie ya, Bun. Soal anak yang mendampingi orang tuanya saat sakit, terutama jika penyakit yang diidap cukup parah, pastinya ada emosi negatif yang dirasakan. Demikian disampaikan psikolog anak dan keluarga dari Tiga Generasi, Marcelina Melissa, yang akrab disapa Lina.
"Emosi negatif seperti sedih dan cemas lumrah dirasakan. Memang, sebagai anak atau keluarga tentunya sudah menjadi kewajiban kita untuk mendampingi
ortu, termasuk merawat ketika sedang sakit," kata Lina, saat berbincang dengan
HaiBunda.Ya, meskipun kadang kala anak harus menjadi sosok pengambil keputusan ketika orang tuanya sakit, sedangkan dia sendiri tengah mengalami berbagai macam perasaan. Dalam situasi seperti ini, kata Lina si anak juga harus berpikir rasional.
"Nah, untuk menguatkan
orang tua yang sedang sakit, anak seringkali tampil sebagai sosok yang kuat. Tujuannya untuk memberikan dukungan moril serta suasana agar orang tua dapat lebih optimistis dan berpikir positif," tambah Lina.
Simak juga cerita Anies Baswedan usai menjenguk BJ Habibie dalam video berikut:
[Gambas:Video 20detik]
(aci/som)