Jakarta -
Sara Wijayanto menceritakan pengalaman pahit di masa lalunya. Wanita 40 tahun ini mengungkap kalau pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (
KDRT).
Bukan Demian Aditya pelakunya, Bun, sebab kejadian tak menyenangkan itu dialami Sara dalam pernikahan pertamanya. Ya, tak banyak yang tahu kalau Sara sudah pernah membina rumah tangga sebelum menikah dengan Demian.
"Itu masih muda, masih 19 tahun. Biasalah pada saat kita masih muda dulu, banyak melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan. Keputusan yang tidak dipikirkan dengan baik, akhirnya berakhir dengan orang-orang yang salah juga," ungkap Sara dalam tayangan
Okay Bos Trans TV.
Sara bertahan dalam pernikahan yang enggak sehat alias toksik selama tiga tahun. Diakui kakak Adinia Wirasti itu kalau awalnya dia dan mantan suaminya saling mencintai.
Kasus KDRT Sara Wijayanto/ Foto: Sara Wijayanto saat menyambangi detikHOT (Nunu/dteikhot) |
Namun, semuanya berubah seiring berjalannya waktu, Bun. Menurutnya, perubahan itu enggak terjadi seketika hingga dia sudah enggak tahan karena pernah mengalami kekerasan sampai membuat wajahnya lebam.
"Aku pernah bangun muka ungu semua, mata satu enggak bisa kebuka. Bibir sampai hancur semua. Aku masih dikasih kesempatan hidup, aku mau jadi manusia yang lebih baik lagi. Enggak mau
nyia-nyiain hidup aku," imbuh Sarah.
Lama berlalu, Sara sebenarnya tak ingin mengungkap kasus KDRT tersebut, Bun. Bahkan kini,diakui Sara kalau sudah memaafkan matan suaminya itu.
Istri Demian ini pun berpesan agar para wanita yang mengalami hal sama, berani untuk ambil keputusan. Sehingga tidak berlarut-larut dalam rumah tangga yang menyakitkan.
Rumah tangga yang diwarnai dengan kasus
KDRT memang seharusnya segera ditangani, Bun. Kalau Bunda tak kuasa mengontrol emosi pasangan, itu artinya harus mencari bantuan agar tak menjadi korban kekerasan. Baik secara fisik, maupun verbal.
Melansir
Very Well Mind, hubungan yang enggak sehat akan menyakiti Bunda secara fisik dan emosional. Sayangnya, banyak perempuan yang terjebak pada masalah kesulitan finansial atau kekhawatiran mengenai kesejahteraan anak-anak mereka jika bertindak tegas pada suami.
Salah satu yang paling disarankan, Bunda menghubungi pengacara atau penasihat pernikahan untuk keluar dari
hubungan yang tidak sehat. Untuk itulah, Bunda dianjurkan pula untuk membangun jaring pengaman sehingga tidak takut atau bingung jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pernikahan.
Simak curhat Enno Lerian terkait percerainnya terdahulu!
(rap/som)