Jakarta -
Kondisi mengejutkan dialami seorang pria asal Bristol, Inggris, bernama Elliott Rossiter. Dikutip dari
detikcom, dia mendadakÂ
ereksi saat sedang menghadiri acara bersama rekan-rekannya.
"Kami cuma duduk basa dan tiba-tiba (ereksi). Saya mencoba menghilangkan tapi tidak bisa. Saya tidak terangsang atau merasa hasrat seksual apapun," aku Rossiter, melansir dari
Fox News.
Pria yang diketahui berusia 41 tahun itu juga merasa malu. Segala cara dilakukan, tapi ereksi tak kunjung mereda hingga 19 jam. Ia pun dibawa ke klinik, lalu penisnya disuntik anti inflamasi dan obat steroid.
Hasilnya? Penis Rossiter rupanya tak juga 'turun' dan membuatnya sulit berjalan. "Lebih besar daripada ereksi biasanya dan tak berhenti berdenyut-denyut. Sampai aku tak berani menyentuhkan pakaian saking sakitnya," ucapnya.
Lalu, Rossiter dirujuk ke rumah sakit dan dokter mendiagnosis priapism atau ereksi penis berkepanjangan. Mengutip Mayo Clinic, ereksi terus-menerus yang berlanjut berjam-jam ini tidak disebabkan rangsangan seksual, dan biasanya sangat menyakitkan.
"Priapism paling sering menyerang pria berusia 30-an dan lebih tua," tulis ulasan berjudul
Priapism tersebut.
Priapism disebut sebagai kondisi tidak umum, yang biasanya dialami pria tertentu seperti yang memiliki anemia sel sabit, yakni saat sel-sel darah merah berbentuk seperti bulan sabit atau huruf C.
 Ilustrasi penis/ Foto: iStock |
Dijelaskan juga, gejala priapism bervariasi tergantung pada jenisnya, yakni priapisme iskemik dan non-iskemik. Simak penjelasan berikut ya, Bun:
1. Priapisme iskemikPriapisme iskemik atau disebut priapism aliran rendah, di mana darah tidak bisa meninggalkan penis.Gejala priapisme iskemik termasuk ereksi lebih dari empat jam, tidak terkait minat atau stimulasi seksual. Batang penis kaku, tapi ujung penis lunak, dan nyeri semakin terasa.
Priapism berulang, yang termasuk priapisme iskemik, sering terjadi pada pria yang memiliki kelainan bawaan, ditandai sel darah merah berbentuk tidak normal seperti anemia sel sabit. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dimulai dengan ereksi yang tidak diinginkan dan menyakitkan dengan durasi singkat, lalu berkembang dari waktu ke waktu jadi ereksi yang lebih sering dan lama.
2. Priapisme non-iskemikJenis ini juga dikenal sebagai priapism aliran tinggi, yang terjadi ketika aliran darah penis tidak diatur secara tepat. Priapisme non-iskemik biasanya tak lebih menyakitkan dibanding priapisme iskemik.
Gejalanya, ereksi berlangsung lebih dari empat jam, tidak terkait minat atau stimulasi seksual. Batang penis tegak, tapi tidak sepenuhnya kaku atau tegang.
Nah, jika mengalami ereksi lebih dari empat jam, disarankan segera dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD). Dokter akan menentukan apakah kondisi tersebut priapisme iskemik atau non-iskemik, yang tentu membutuhkan penangan dan perawatan masing-masing.
Kalau mengalamiÂ
ereksi berulang, persisten, dan nyeri yang sembuh dengan sendirinya, segera kunjungi dokter demi mencegah hal ini terjadi lagi. Waspada ya, Ayah dan Bunda.
Simak juga yuk, jenis makanan sehat untuk menghasilkan penis sehat, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)