Jakarta -
Setiap Bunda punyaÂ
siklus haid masing-masing. Tapi, ada baiknya sebisa mungkin Bunda menghindari tiga hal yang bisa bikin haid kacau balau atau 'rusuh'.
Pertama, stres. Disampaikan dr.Karno Suprapto, Sp.OG, dari
Mayapada Hospital Jakarta Selatan, stres terkait dengan hipotalamus, salah satu organ yang berperan dalam proses terjadinya haid. Saat stres, efeknya pada haid bisa berupa haid tak kunjung selesai atau sebaliknya, enggak haid sama sekali.
"Saat stres bikin wanita enggak haid. Itu folikel enggak berkembang karena hipotalamus enggak menghasilkan releasing Luteinizing hormone (LH). Alhasil, Follicle-stimulating hormone (FSH) enggak ada," tutur
Bila folikel enggak berkembang, tidak terjadi ovulasi dan tidak haid. Bila haid terus berlangsung, kata Karno, ini karena ovulasi tidak terjadi tapi folikel terus berkembang.
Akibatnya, lapisan dinding rahim menebal. Saking tebalnya, otomatis lapisan itu saking tebalnya runtuh tidak seluruhnya yang disebut
irregular shading. Sebab, hormon progesteron tak dihasilkan dan yang ada hanya estrogen.
Selain
stres, aktivitas fisik berlebih juga bisa bikin haid enggak lancar, Bun, karena tubuh terlalu lelah. Ketiga, obesitas. Lemak di dalam tubuh akan diubah jadi hormon estrogen.
Pada ibu obesitas, kadar estrogennya tinggi. Padahal, estrogen bisa menghambat hormon FSH yang berakibat pada tidak terjadinya perkembangan folikel. Alhasil, ibu enggak haid.
 Ilustrasi haid 'rusuh'/ Foto: iStock |
"Tapi bisa jugaÂ
estrogen terlalu banyak jadi tebal lapisan dalam rahim (endometrium)," pungkas Karno.
Bunda, simak tips cegah obesitas pada anak di video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)