Jakarta -
Seorang istri di Malaysia
berselingkuh dengan kembaran suaminya. Saat ini, dia tengah mengandung dan dilanda kebingungan, siapa bapak dari
jabang bayi yang dikandungnya?
Wanita yang tak disebutkan namanya itu adalah seorang ibu rumah tangga umur 26 tahun dan suaminya berumur 40 tahun. Selama 8 tahun menikah, rumah tangga mereka baik-baik saja. Nah, si suami punya saudara kembar yang merupakan sang kakak.
Perselingkuhan terjadi ketika suatu hari, si suami bilang pada kakaknya agar menjaga sang istri selama dia pergi keluar kota. Si istri mengaku tak mengerti kenapa tiba-tiba perasaan cinta pada kakak iparnya muncul. Kata si wanita, suami dan saudara kembarnya benar-benar mirip dan berperangai baik.
Kata si wanita, hubungannya dengan si kakak ipar berlanjut. Nah, saat suaminya pulang, dia juga melakukan hubungan intim sebagaimana biasanya. Tapi, kini si wanita hamil dan dia bingung bukan kepalang.
"Dan saya tak pasti anak dalam kandungkan saya anak siapa. Dan saya minta pendapat yang lebih pakar. Kalau lah anak yang saya kandung adalah anak abang ipar, adakah anak saya sama dna dan suami? Sebab suami dan abangnya bersaudara. Tolong saya," tulis si wanita seperti dilansir laman
Sostomato.
"Saya selalu berdoa semoga Allah buang perasaan ini. Dan ampunkan segala dosa saya. Cukup lah perasaan ini hanya untuk suami. Semoga Allah kuatkan iman saya. perlihara saya untuk jadi istri yang baik. Saya terima kecaman. Sebab saya tahu saya bersalah," papar si wanita.
Bicara soal anak kembar, memang pertanyaan yang sering muncul adalah apakah mereka punya DNA sama. Dikutip dari
Very Well Family, anak kembar identik memiliki DNA sama. Mereka biasanya berbagi
plasenta, tumbuh berbeda berdasarkan lingkungannya, dan punya sidik jari yang unik.
Ilustrasi hamil dan DNA bayi/ Foto: iStock |
Namun, peneliti di University of Huddersfield, Inggris, Graham Williams dan tim menemukan cara berbeda untuk melihat modifikasi DNA anak kembar yang merupakan hasil dari gaya hidupnya. Perubahan epigenetik itu terjadi ketika sekumpulan zat yang disebut gugus methyl menempel pada gen dan memodifikasi bagaimana gen ini diekspresikan.
Hal ini terjadi karena pengaruh lingkungan, gaya hidup, dan penyakit yang dialami. Memanfaatkan lendir di mulut 5 pasang anak kembar identik, Williams melakukan tes. Gimana hasilnya?
"Hasilnya cepat keluar, hanya beberapa jam. Ini memungkinkan kita membedakan anak kembar secara genetik," ujar Williams dilansir
New Scientist.Menanggapi tes ini, Georgina Meakin dari University College London mengatakan anak kembar yang berada di lingkungan dan kebiasaan sama bisa jadi tak memiliki banyak perbedaan epigenetik. Walaupun, diakui Meakin tes epigenetik ini bisa jadi kemajuan dalam melihat DNA
anak kembar.
Simak juga fakta dan mitos anak kembar di video berikut.
(rdn/rdn)