Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ashanty Idap Autoimun, Ada Hubungannya dengan Stres dan Cemas?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 10 Oct 2019 19:30 WIB

Ashanty didiagnosis penyakit autoimun. Dia mengaku selama ini memang sering cemas. Adakah hubungannya?
Ashanty/ Foto: Noel/detikHOT
Jakarta -

Ashanty baru-baru ini menjalani check up kesehatan bersama suaminya, Anang Hermansyah. Betapa kagetnya Ashanty, dia dinyatakan dokter mengidap penyakit autoimun, Bun.

Hal ini disampaikan Ashanty di akun Instagram miliknya. Ibu dua anak itu mengaku sering susah tidur dan mudah cemas.

"Ternyata yang selama ini selalu aku keluhkan ketahuan, kalau enggak karena dokter Terawan, enggak tahu selama ini aku sakit apa," tulis Ashanty.

"Enggak bisa tidur kenapa? Sakit kepala dari dulu karena apa? Pelupa banget belakangan, suka cemas, mudah stres belakangan, gampang kepikiran! Diagnosis awal kaget banget, aku kena autoimun," sambungnya.

Setelah tahu, Ashanty sempat kaget dan takut. Namun, semua dokter berusaha menenangkannya.

Mereka meyakinkan bahwa penyakitnya bisa sembuh. Hasil tes darah Ashanty rencananya akan segera keluar untuk mengetahui tindakan medis yang tepat.

"3 hari lagi hasil darah aku keluar, semoga masih tahap awal ya, supaya penyembuhannya enggak susah. Untung cepat ke sini dan ikut check, kalau enggak aku enggak akan pernah tahu, selama ini aku kenapa begini," tuturnya.

[Gambas:Instagram]

Penyakit autoimun yang diidap Ashanty memang bisa berkaitan dengan rasa cemas dan stres, Bun. Sebuah studi menemukan kaitan kedua kondisi ini, terutama pada penyakit autoimun jenis diabetes tipe 1, penyakit celiac, dan rheumatoid arthritis yang bisa disebabkan post-traumatic stress disorder (PTSD) dan beberapa kondisi serupa.

"Studi baru telah menjelaskan kemungkinan stres dapat menyebabkan penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, karena ditemukan insiden penyakit autoimun yang lebih tinggi di antara orang-orang yang sebelumnya didiagnosis dengan gangguan terkait stres," kata Robert H. Shmerling, MD, dokter dan profesor kedokteran di Harvard Medical School, dikutip dari Harvard Health Publishing.

Studi lain menganalisis lebih dari 100.000 orang yang didiagnosis dengan gangguan terkait stres dan membandingkan kecenderungan mereka untuk mengembangkan penyakit autoimun setidaknya dalam waktu satu tahun. Kemudian dibandingkan dengan 126 ribu saudara mereka, dan satu juta orang lain yang tidak memiliki gangguan terkait stres.

Salah satu hasil penelitian menemukan kalau orang-orang tersebut lebih mungkin terkena penyakit autoimun. Semakin tinggi dialami pada usia muda.

Autoimun memang bisa terjadi pada siapa saja, Bun. Namun, pada wanita, penyakit ini dua kali lebih mungkin terjadi (wanita 6,4 persen, sedangkan pria 2,7 persen). Biasanya, penyakit autoimun terjadi di usia 15 sampai 44 tahun. Demikian melansir dari Healthline.

Gejala penyakit autoimun adalah mudah lelah, bengkak, demam, sulit berkonsentrasi, rambut rontoj, dan ruam kulit. Selain diabetes tipe 1 dan rheumatoid arthritis (RA), ada 80 jenis penyakit autoimun, Bun.

Simak juga cara menyembuhkan penyakit kesemutan tiba-tiba di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda