Jakarta -
Istri
Bambang Trihatmodjo,Â
Mayangsari, memang kerap mendapat komentar pedas dari netizen. Kehidupannya pun selalu jadi buah bibir publik lantaran statusnya sebagai istri kedua, setelah Bambang menceraikan Halimah Agustina Kamil.
Meski demikian, ibu satu anak ini ternyata merasa tidak masalah meski dianggap buruk. Baginya, yang terpenting orang-orang sekitar yang mengenalnya, tidak beranggapan demikian.
"Biarkan aku yang terlihat seperti kotoran ya say, enggak apa-apa ya say, yang harum-harum yang lain saja. Enggak apa-apa yang penting kita harum dari dalam," tutur Mayangsari, diintip dari YouTube Channel Ussy Andhika.
Apa yang dialami Mayangsari ini bisa dikatakan mom shaming ya, Bunda. Menurut psikolog keluarga, Erfianne S. Cicillia, di era media sosial saat ini, mom shaming kerap dilakukan netizen. Dengan hanya melihat dari media sosial, netizen tersebut langsung melontarkan komentar begitu saja.
Selain itu, kata Erfianne, mom shaming lebih rentan dialami orang-orang terkenal atau populer. Erfianne pun menyarankan agar ibu yang mengalami mom shaming tetap tenang dalam menghadapi hujatan yang datang.
"Harus tenang dalam menerima komentar itu. Kalau cukup tenang, ibu bisa lebih bijak mengambil keputusan," kata Erfianne, dilansir
CNN Indonesia. Foto: anak mayangsari |
Menguatkan pendapat Erfianne, berikut ini 8 cara yang bisa dilakukan ibu saat menghadapi Mom Shaming, dikutip dari
Very Well Family.1. Jangan meresponsMeskipun hal ini mungkin terasa berlawanan dengan intuisi untuk tidak melakukan apa-apa, ketika orang mengatakan hal-hal buruk tentang kita, cara terbaik untuk merespons adalah dengan mengabaikan postingan dan komentar tersebut.
Meskipun sulit untuk menahan diri dari memposting sanggahan, atau setidaknya mencoba menjelaskan apa yang kita pikirkan, jangan merespons.
2. Hapus posting, tweet, atau komentarJika hinaan tersebut hasil dari sesuatu yang kita katakan atau posting secara online, maka hapus saja. Meskipun ini tidak akan menghilangkan konten kita sepenuhnya dari internet, setidaknya ini jadi jalan untuk meredakan orang dari menghina kita.
3. Jangan terlalu dipikirkanTerus menerus memikirkan apa yang orang katakan tentang kita itu tidak sehat, Bunda. Karena hanya akan
menghabiskan waktu dan energi kita. Ditambah lagi itu hanya membuat kita merasa semakin buruk.
Sebaliknya, fokuslah pada hal-hal lain, habiskan waktu dengan teman, minum kopi bersama, pergi ke bioskop, atau lakukan hal yang bisa mengalihkan pikiran kita dari komentar buruk tersebut.
4. Jangan dibacaJangan baca apa yang netizen tulis. Walaupun normal untuk penasaran terhadap apa yang mereka katakan, tapi itu bukan hal baik untuk diketahui. Sebaliknya, berhenti sejenak dari media sosial.
Tidak ada kebaikan yang datang dari membaca postingan dan kementar negatif orang. Jangan beri mereka kepuasan dari membaca kata-kata dan komentar negatif mereka.
5. Jangan berlarut-larutNormal untuk merasakan berbagai macam emosi, mulai dari malu, sedih, marah, hingga penyesalan. Namun, jangan biarkan diri kita merasakan perasaan tersebut berlarut-larut. Waspadai pikiran kita yang berlebihan terhadap situasi. Dalam artian, jangan merasa bahwa hidup kita hancur hanya karena komentar negatif. Ada kehidupan lebih baik setelah ini tentunya.
6. Nonaktifkan akun media sosialDalam kasus yang ekstrim, kadang respon terbaik adalah dengan keluar dari semua media sosial. Ketika hinaan tersebut mulai mereda, kita bisa membuka kembali akun media sosial namun dengan nama yang berbeda. Contohnya, gunakan nama akun Twitter berbeda dari nama akun kita sebelumnya.
7. Jangan balas dendamIngat, jangan komunikasi apapun dengan netizen yang menghina kita, termasuk berusaha mempermalukan mereka sebagai bentuk balas dendam. Sebaliknya biarkan saja, orang-orang akan kehilangan minat untuk terus menghina jika kita tidak merespons mereka dengan cara apapun.
8. Tetap positifIbu yang mengalami mom shaming bisa merasa lebih baik dan juga merasa hancur. Tapi ingat, pengalaman ini tidak akan berlangsung selamanya. Dan meskipun sulit menghadapi konsekuensinya, kita bisa melewatinya. Tetap fokus pada apa yang penting, dan jangan buat situasi menentukan arah hidup kita.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/muf)