Jakarta -
Sonny Septian berang terhadap tanggapan
Kumalasari terkait King Faaz yang menjadi korban
bully. Menurutnya, ucapan Kumalasari tidak tepat, Bun, sehingga dia mencurahkan isi hatinya di Instagram.
Sonny menyayangkan, Kumalasari yang justru balik menyalahkan keluarga Fairuz A. Rafiq. Tapi, Sonny mencoba berpikir positif dalam menanggapi hal tersebut.
Dia menilai, itu menjadi cara Allah dalam membuka jati diri Kumalasari yang sesungguhnya. Ucapannya yang menyakitkan hati menjadi bumerang, yang menunjukkan watak Kumalasari sebenarnya.
[Gambas:Instagram]
Kemarahan juga datang dari sang kakak ipar, Ranny A. Rafiq. Melalui Instagram Story, dia menegaskan jika Faaz menjadi korban
bully gara-gara ibunya disebut memiliki bau seperti ikan asin. Bukan karena sang ayah yang mendekam di penjara gara-gara kasus yang menjeratnya.
Menurutnya, jejak digital yang ramai memberitakan kasus ikan asin tidak akan pernah hilang. Dari situlah, King Faaz ikut menjadi korban perundungan para netizen. Ranny menjelaskan lagi kalau hal itu tidak ada kaitannya dengan sikap mereka yang menolak damai.
"
Atiii-atiii mulutmu bisa mengantarkanmu ke Gawang. Dan 1 lagiii pelaku selanjunya ini lagiii diperhitungkan yaa. Jadi ati2 loh kalau ngomong!!! yang 3 udah masuk gawang nih. Satu lagi masih jadi penjaga gawang... tinggal ditendang. GOALLLL," tulis Ranny.
Kita doakan semoga kasusnya cepat selesai ya, Bun. Serta tidak berdampak buruk pada tumbuh kembang Faaz lebih lanjut.
Melindungi anak dari kasus
bullying dibutuhkan peran orang tua dan keluarga terdekat. Psikolog anak dan remaja dari EduPsycho Research Institute, Yasinta Indrianti, M.Psi, mengatakan, ada beberapa bentuk dukungan yang bisa dilakukan orang tua dan orang dewasa di sekitarnya.
Pertama, Bunda dan Ayah harus mengembalikan rasa percaya diri anak yang menjadi
korban bully. Buat suasana senyaman mungkin, dan jangan biarkan mereka tumbuh dengan perasaan minder karena olok-olokan yang diterima.
Bicarakan dengan anak menggunakan bahasa yang mudah diterima anak, sehingga mereka jadi lebih mudah terbuka. Nantinya, hal itu akan membantu orang tua mencari jalan keluarnya.
"Ketika kita menerima dan mendengarkan anak, maka anak pun akan merasa aman di dekat kita dan membuat anak jadi lebih mudah mengeluarkan isi hatinya. Kita pun bisa lebih mudah masuk ke anak," ungkap Yasinta, saat ngobrol dengan
HaiBunda.
Selanjutnya, ajari anak-anak mengenal hal positif yang bermanfaat untuk untuk
tumbuh kembangnnya. Tak kalah penting, ajak anak untuk berani menyuarakan hal-hal yang dianggap salah dalam kehidupannya.
Semoga membantu ya.
Bunda, simak juga yuk manfaat Ayah yang sering habiskan waktu bareng anak-anaknya!
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/muf)