HaiBunda

MOM'S LIFE

Mayangsari Pasrah Dianggap Kotoran, Begini 8 Cara Hadapi Mom Shaming

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Kamis, 17 Oct 2019 12:20 WIB
Mayangsari Pasrah Dianggap Kotoran, Begini 8 Cara Hadapi Mom Shaming /Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Istri Bambang TrihatmodjoMayangsari, memang kerap mendapat komentar pedas dari netizen. Kehidupannya pun selalu jadi buah bibir publik lantaran statusnya sebagai istri kedua, setelah Bambang menceraikan Halimah Agustina Kamil.

Meski demikian, ibu satu anak ini ternyata merasa tidak masalah meski dianggap buruk. Baginya, yang terpenting orang-orang sekitar yang mengenalnya, tidak beranggapan demikian.

"Biarkan aku yang terlihat seperti kotoran ya say, enggak apa-apa ya say, yang harum-harum yang lain saja. Enggak apa-apa yang penting kita harum dari dalam," tutur Mayangsari, diintip dari YouTube Channel Ussy Andhika.


Apa yang dialami Mayangsari ini bisa dikatakan mom shaming ya, Bunda. Menurut psikolog keluarga, Erfianne S. Cicillia, di era media sosial saat ini, mom shaming kerap dilakukan netizen. Dengan hanya melihat dari media sosial, netizen tersebut langsung melontarkan komentar begitu saja.

Selain itu, kata Erfianne, mom shaming lebih rentan dialami orang-orang terkenal atau populer. Erfianne pun menyarankan agar ibu yang mengalami mom shaming tetap tenang dalam menghadapi hujatan yang datang.

"Harus tenang dalam menerima komentar itu. Kalau cukup tenang, ibu bisa lebih bijak mengambil keputusan," kata Erfianne, dilansir CNN Indonesia.

Foto: anak mayangsari


Menguatkan pendapat Erfianne, berikut ini 8 cara yang bisa dilakukan ibu saat menghadapi Mom Shaming, dikutip dari Very Well Family.

1. Jangan merespons

Meskipun hal ini mungkin terasa berlawanan dengan intuisi untuk tidak melakukan apa-apa, ketika orang mengatakan hal-hal buruk tentang kita, cara terbaik untuk merespons adalah dengan mengabaikan postingan dan komentar tersebut.

Meskipun sulit untuk menahan diri dari memposting sanggahan, atau setidaknya mencoba menjelaskan apa yang kita pikirkan, jangan merespons.

2. Hapus posting, tweet, atau komentar

Jika hinaan tersebut hasil dari sesuatu yang kita katakan atau posting secara online, maka hapus saja. Meskipun ini tidak akan menghilangkan konten kita sepenuhnya dari internet, setidaknya ini jadi jalan untuk meredakan orang dari menghina kita.

3. Jangan terlalu dipikirkan

Terus menerus memikirkan apa yang orang katakan tentang kita itu tidak sehat, Bunda. Karena hanya akan menghabiskan waktu dan energi kita. Ditambah lagi itu hanya membuat kita merasa semakin buruk.

Sebaliknya, fokuslah pada hal-hal lain, habiskan waktu dengan teman, minum kopi bersama, pergi ke bioskop, atau lakukan hal yang bisa mengalihkan pikiran kita dari komentar buruk tersebut.

4. Jangan dibaca

Jangan baca apa yang netizen tulis. Walaupun normal untuk penasaran terhadap apa yang mereka katakan, tapi itu bukan hal baik untuk diketahui. Sebaliknya, berhenti sejenak dari media sosial.

Tidak ada kebaikan yang datang dari membaca postingan dan kementar negatif orang. Jangan beri mereka kepuasan dari membaca kata-kata dan komentar negatif mereka.

5. Jangan berlarut-larut

Normal untuk merasakan berbagai macam emosi, mulai dari malu, sedih, marah, hingga penyesalan. Namun, jangan biarkan diri kita merasakan perasaan tersebut berlarut-larut. Waspadai pikiran kita yang berlebihan terhadap situasi. Dalam artian, jangan merasa bahwa hidup kita hancur hanya karena komentar negatif. Ada kehidupan lebih baik setelah ini tentunya.

6. Nonaktifkan akun media sosial

Dalam kasus yang ekstrim, kadang respon terbaik adalah dengan keluar dari semua media sosial. Ketika hinaan tersebut mulai mereda, kita bisa membuka kembali akun media sosial namun dengan nama yang berbeda. Contohnya, gunakan nama akun Twitter berbeda dari nama akun kita sebelumnya.

7. Jangan balas dendam

Ingat, jangan komunikasi apapun dengan netizen yang menghina kita, termasuk berusaha mempermalukan mereka sebagai bentuk balas dendam. Sebaliknya biarkan saja, orang-orang akan kehilangan minat untuk terus menghina jika kita tidak merespons mereka dengan cara apapun.

8. Tetap positif

Ibu yang mengalami mom shaming bisa merasa lebih baik dan juga merasa hancur. Tapi ingat, pengalaman ini tidak akan berlangsung selamanya. Dan meskipun sulit menghadapi konsekuensinya, kita bisa melewatinya. Tetap fokus pada apa yang penting, dan jangan buat situasi menentukan arah hidup kita.

[Gambas:Video 20detik]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK