moms-life
Sadis! Tolak Alkohol dan Tampil Seksi, Istri Malah Ditalak Suami
Kamis, 17 Oct 2019 14:50 WIB
Jakarta -
Kehidupan rumah tangga yang bahagia dan tentram tentu jadi dambaan setiap wanita. Namun, wanita di Bihar, India ini mengalami nasib sebaliknya. Ia ditalak sang suami karena menolak minum alkohol dan berpakaian seksi.
Wanita tersebut bernama Noori Fatmi. Ia mengungkapkan bahwa sang suami memintanya untuk jadi wanita modern, mengenakan gaun minim untuk menemani suaminya ke pesta, serta minum minuman keras. Keinginan suaminya yang tak masuk akal ini pun dia tolak mentah-mentah, namun justru membuatnya diperlakukan kasar.
"Saya menikahi Imran Mustafa pada 2015 dan beberapa hari setelah menikah, kami pindah ke Delhi. Beberapa bulan kemudian, dia mengatakan kepada saya untuk jadi seperti gadis modern di kota, ingin saya mengenakan gaun mini dan pergi ke pesta malam dengannya dan mengonsumsi minuman keras. Ketika saya menolak, dia biasa memukuli saya setiap hari," tutur Noori, dilansir Sputnik News.
"Setelah menyiksa saya selama bertahun-tahun, beberapa hari yang lalu, dia meminta saya meninggalkan rumahnya dan ketika saya menolak, dia memberi saya talak tiga," sambungnya.
Mendapat perlakuan buruk dari sang suami, akhirnya Fatmi pun melapor pada pihak berwenang. Ia mendekati pengawas negara untuk hak-hak perempuan agar dapat membantunya. Laporan Noori pun ditanggapi.
"Sang suami biasa menyiksanya dan dua kali dia memaksa menggugurkan kehamilan Noori. Kami telah mengetahui kasus ini. Pada 1 September, suaminya memberinya talak tiga dan kami telah mengeluarkan pemberitahuan kepada suaminya untuk selanjutnya akan melakukan pemanggilan," ujar Dilmani Mishra, Ketua Komisi Negara Bagian Bihar untuk Wanita.
Apa yang dialami Noori ini masuk dalam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Bunda. Menanggapi hal ini, psikolog Mira Amir mengatakan bahwa yang namanya pernikahan memang tak lepas dari konflik.
"Kemarahan pasti ada, tapi gimana kita bisa mengarah pada yang sehat dan efektif," kata Mira, dilansir CNN Indonesia.
Menurut Mira, KDRT tidak tiba-tiba saja terjadi. Hal ini bisa diawali karena konflik atau cekcok mulut berkepanjangan. Selain itu, KDRT bisa terjadi akibat suami atau istri kurang matang secara emosional, masalah ekonomi, atau rasa frustrasi.
Itu sebabnya, Mira menyarankan untuk menghindari KDRT sebaiknya sebelum pasangan menikah, atau saat konflik timbul, pasangan bisa berkonsultasi dengan tenaga profesional untuk menilai atau memeriksa bagaimana risiko KDRT bisa timbul.
"Idealnya dilakukan konseling pranikah untuk mengetahui karakter kepribadian, mengenal situasi yang berpotensi timbulkan masalah, latar belakang keluarga pasangan, isu-isu dalam keluarganya," jelas Mira.
Tonton kisah wanita yang alami KDRT ini, Bunda.
(yun/muf)
Wanita tersebut bernama Noori Fatmi. Ia mengungkapkan bahwa sang suami memintanya untuk jadi wanita modern, mengenakan gaun minim untuk menemani suaminya ke pesta, serta minum minuman keras. Keinginan suaminya yang tak masuk akal ini pun dia tolak mentah-mentah, namun justru membuatnya diperlakukan kasar.
"Setelah menyiksa saya selama bertahun-tahun, beberapa hari yang lalu, dia meminta saya meninggalkan rumahnya dan ketika saya menolak, dia memberi saya talak tiga," sambungnya.
Mendapat perlakuan buruk dari sang suami, akhirnya Fatmi pun melapor pada pihak berwenang. Ia mendekati pengawas negara untuk hak-hak perempuan agar dapat membantunya. Laporan Noori pun ditanggapi.
![]() |
"Sang suami biasa menyiksanya dan dua kali dia memaksa menggugurkan kehamilan Noori. Kami telah mengetahui kasus ini. Pada 1 September, suaminya memberinya talak tiga dan kami telah mengeluarkan pemberitahuan kepada suaminya untuk selanjutnya akan melakukan pemanggilan," ujar Dilmani Mishra, Ketua Komisi Negara Bagian Bihar untuk Wanita.
Apa yang dialami Noori ini masuk dalam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Bunda. Menanggapi hal ini, psikolog Mira Amir mengatakan bahwa yang namanya pernikahan memang tak lepas dari konflik.
"Kemarahan pasti ada, tapi gimana kita bisa mengarah pada yang sehat dan efektif," kata Mira, dilansir CNN Indonesia.
Menurut Mira, KDRT tidak tiba-tiba saja terjadi. Hal ini bisa diawali karena konflik atau cekcok mulut berkepanjangan. Selain itu, KDRT bisa terjadi akibat suami atau istri kurang matang secara emosional, masalah ekonomi, atau rasa frustrasi.
Itu sebabnya, Mira menyarankan untuk menghindari KDRT sebaiknya sebelum pasangan menikah, atau saat konflik timbul, pasangan bisa berkonsultasi dengan tenaga profesional untuk menilai atau memeriksa bagaimana risiko KDRT bisa timbul.
"Idealnya dilakukan konseling pranikah untuk mengetahui karakter kepribadian, mengenal situasi yang berpotensi timbulkan masalah, latar belakang keluarga pasangan, isu-isu dalam keluarganya," jelas Mira.
Tonton kisah wanita yang alami KDRT ini, Bunda.
(yun/muf)