Jakarta -
Sambil menjaga tradisi dan melestarikan kebudayaan, yuk coba menjalankan bisnis sewa pakaian adat, Bun. Ketika Bunda ulet dan serius melakoninya, bisnis ini bisa mendatangkan uang lho.
Pebisnis sewa pakaian adat Batak, Sarah Jane Nainggolan berbagi cerita tentang bisnisnya ini. Modal awal yang dikeluarkan Jane Rp1,5 juta, terdiri dari 6 pasang pakaian adat Batak untuk laki-laki dan perempuan. Kemudian, aksesoris berupa ikat pinggang, bros, dan mahkota.
"Aku menyewakan untuk
prewedding sehari Rp500 ribu. Jadi, 3 hari aja udah ketutup modalnya," ujar Jane dilansir
CNBC Indonesia.
Setelah 3 bulan, Jane menambah lagi propertinya karena permintaan sewa makin makanya. Saat ini, Jane menyediakan 15 set pakaian adat Batak untuk
prewedding dan 24 set pakaian adat untuk penerima tamu, acara kantor, atau acara yang enggak terlalu resmi.
"Seminggu bisa 6 - 8 set
prewedding yang aku sewakan, dengan harga Rp500 ribu. Mahkota untuk pernikahan sewanya Rp350 ribu, bisa ada 6 - 8 pasangan yang nyewa pas
weekend," tutur Jane.
Wah, kebayang ya, Bun. Dari rincian Jane, sebulan dia sudah mendapatkan omzet Rp5,1 - Rp6,8 juta per minggu. Dalam sebulan, minimal Rp20 juta sudah masuk kantong nih, Bun. Jane mengakui laba bersih usaha ini memang cukup tinggi.
Sedangkan, pos
pengeluaran yang paling besar untuk perawatan properti dan gaji asisten. Lalu, jika ada aksesori yang rusak, Jane pun membeli atau membuat aksesori baru. Nah, Jane membagikan tips sukses bisnis sewa baju adat nih, Bun.
1. Lebih punya kemauan untuk mempelajari adat dan budaya"Kemauan belajar dan berkreasi. Itu penting banget. Modal, kita bisa bisa beli, kain di mana aja banyak. Tapi insting untuk menyelaraskan busana kita perlu punya," ujar Jane.
Atau, membaca buku, Bun. Kebetulan, Jane orang yang amat 'text book'. Jadi, dia benar-benar mengikuti literatur sejarah yang ada. Ini merupakan hal penting karena di bisnisnya, Jane juga mereplika perhiasan kuno.
2. Punya kemauan untuk belajar dan berkreasi"Bangun value atau your own uniqueness. Karena menurut saya banyak orang yang bikin kain enggak tambah cerita di balik kain tersebut. Kadang, orang berani bayar
mahal ide atau cerita di balik kain itu dibanding si kainnya sendiri," ujar Jane.
Ilustrasi bisnis sewa baju adat/ Foto: IG @mangulosi |
3. Sabar"Kita mesti sabar dan punya pelayanan yang baik. Punya hati untuk melayani lah," pungkas Jane.
Cerita lengkap Jane merintis bisnis pakaian adat ini bisa Bunda simak di video berikut.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/som)