Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Sadis! Gara-gara Nagih Utang Rp100 Juta PNS di Palembang Tewas Dicor

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Minggu, 27 Oct 2019 16:20 WIB

Karena menagih hutang, wanita ini malah dibunuh oleh yang berhutang.
Sadis! Gara-gara Nagih Utang Rp100 Juta PNS di Palembang Tewas Dicor /Foto: detik
Jakarta - Mayat seorang perempuan yang ditemukan di TPU Kadang Kawat, Palembang, menghebohkan warga. Diketahui mayat tersebut adalah seorang PNS bernama Aprianita (51) yang hilang pada 9 Oktober 2019.

Dikutip dari detikcom, Aprianita ditemukan terkubur di makam tua yang sudah dicor semen. Kondisi mayat pun telah membusuk walau masih mengenakan pakaian lengkap.

Kasubdit Jatanras, AKBP Yudhi Suhariadi dan Kanit I Kompol Antoni Adhi mengatakan posisi mayat ditemukan dengan kaki tertekuk. "Diduga kuat korban, ini posisi dikubur juga tidak selayaknya. Kaki tertekuk di dalam," kata Yudhi.

Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya pelaku ditangkap. Pelaku tersebut bernama Yudi, ia mengaku membunuh karena ditagih utang.

"Masalah utang, saya ada utang Rp 100 juta. Utang itu bisnis jual-beli mobil dan kendaraannya tidak ada," ujar Yudi.

Pelaku merasa panik karena terus ditagih utangnya. Bersama temannya, Yudi kemudian merencanakan pembunuhan pada 9 Oktober lalu. Aksinya dilakukan pada sekitar pukul 20.30 WIB.

"Tanggal 9 itulah dia nanya soal uang, karena enggak ada saya diskusi sama Novi. Malam itu kami rencanakan dia (korban) dibunuh," katanya.

Sadis! Gara-gara Nagih Utang Rp100 Juta PNS di Palembang Tewas DicorFoto: detik

Setelah tewas, korban langsung dikubur dan dicor semen. Dalam melaksanakan aksinya Yudi dibantu Novi, Amir, dan Ilyas. Yudi dan Ilyas sudah ditangkap sedangkan Novi dan Amir masih diburu. Yudi sendiri merupakan otak dalam pembunuhan ini.

"Saya bawa mobil, Novi, Amir dan Ilyas yang jerat pakai tali dalam mobil. Siap itu dikubur di Kandang Kawat, aku tidak ikut ngubur," kata Yudi.

Bicara soal seseorang yang tega melakukan pembunuhan, sebuah ulasan di Time menyebutkan kalau otak manusia terkode untuk perasaan welas asih, rasa bersalah, dan sakit yang menyebabkan manusia secara sengaja menyakiti orang lain untuk merasakan hal yang sama dengan dirinya. Sebuah studi dilakukan para psikolog di Monash University Melbourne, mereka meneliti tentang apa yang terjadi pada otak seorang pembunuh.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 48 subjek. Mereka diminta menonton video terkait pembunuhan. Otak mereka pun dipindai dengan alat functional magnetic resonance imaging (fMRI).

Hasilnya, ternyata sebagian besar subyek mengaku merasa sangat bersalah setelah menonton video tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa 'akar' moral dan 'akar' saraf pada pembunuh itu terlibat. Jadi sebenarnya pembunuh atau psikopat sekalipun bukanlah orang yang 'berdarah dingin' atau tak punya moral. Namun hanyalah bentuk reaksi yang terjadi dalam otak mereka.

Para psikolog yakin dengan memisahkan kedua 'akar' tersebut dapat membantu para kriminolog untuk memprediksi pembunuh serta menghentikan pembunuh sebelum beraksi.

Tonton selengkapnya di sini, Bunda.

[Gambas:Video 20detik]

(yun/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda