Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

'Anak Ibu', Puisi Terakhir Mahasiswi UIN Makassar yang Tewas Dibunuh

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 15 Dec 2019 15:30 WIB

Mahasiswi UIN Makassar yang ditemukan tewas menuliskan puisi terakhir yang bercerita tentang seorang anak yang mengingat ibunya.
Ilustrasi 'Anak Ibu', Puisi Terakhir Mahasiswi UIN Makassar yang Tewas Dibunuh/ Foto: iStock
Jakarta - Mahasiswi UIN Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Asmaul Husna (21) ditemukan tewas di kamar rumah tantenya. Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh sepupunya, Satriani, pada Sabtu (14/12/2019).

Belakangan, salah satu puisinya beredar dan menjadi perbincangan. Tulisannya berisi tentang seorang anak yang seolah mengingat ibunya setelah berbuat suatu kesalahan. Berikut isi puisinya:


Anak ibu sedang menahan tangis;

Katanya karma sedang berjalan menuju ke arahnya, katanya karma akan segera menjemputnya.

Anak ibu lalu menangis;

Tangisannya pelan tak terdengar dibalik pintu toilet karena sedang menggigit bibir bawahnya agar suaranya tangisannya tak pecah hingga akan muncul desas desus tanya para penggibah.

Tangisnya tak terdengar karena disamarkan oleh suara air yang keluar dengan patuhnya dari mulut bapak keran di toilet.

Anak ibu lalu diam;

Pikirannya penuh dengan kesalahan dan cara menempuh penebusan.

Haruskah anak ibu meninggalkan dunia dengan cara paling tragis atau hidup di dunia dengan cara paling tragis pula.

Anak ibu kemudian tertidur;

Terpejam dengan mata sembab, tubuh dingin dipeluk angin malam tak ada yang peduli.

Sebab ibu jauh di sana dan tak tahu apa-apa tentang anaknya ini.

Sahabat Asmaul HusnaSahabat Asmaul Husna/ Foto: Hermawan/detikcom

Asmaul Husna tewas setelah dibunuh sang kekasih Andi Ridhayatul Khaer alias Ridwan (21). Korban dan pelaku awalnya bertengkar karena masalah korban yang hamil.

Kepergian Asmaul meninggalkan duka bukan hanya bagi keluarga, tapi para sahabat. Sosoknya semasa hidup dikenal ceria dan suka menulis, Bunda.

"Ceria sekali, dia memang begitu. Suka posting puisi-puisi, kata-kata. Biasa dia bilang, siapa ada cerita maka tulis di buku," kata Halisa, salah seorang teman korban, dikutip dari detikcom.

Seorang sahabat korban mengaku tidak pernah tahu jika temannya itu punya masalah dengan sang kekasih. Sifat korban yang periang, ternyata menyimpan cerita yang memilukan.


Ya, seberat apapun cobaan hidup kita, paling tidak ada teman yang bisa kita jadikan tempat bercerita. Menurut ahli kesehatan dan penulis Kristen Fuller, M.D., teman adalah anggota keluarga yang kita pilih untuk ada dalam hidup kita.

"Teman ada untuk berbagi kebahagiaan dan menghibur dalam kesedihan," kata Fuller, dilansir Psychology Today.

Teman baik bisa menjadi pelindung. Mereka akan hadir tanpa alasan dan tidak akan menjatuhkan kita.

Simak jugaceritaAde Jigo soal firasatnya sebelum sang istri wafat, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda