Jakarta -
Kasus bunuh diri yang menimpa artis Korea Selatan, Sulli
meninggalkan kesedihan tersendiri, Bun. Para penggemar dan keluarga masih berduka melepas kepergian artis cantik tersebut.
Sulli diketahui memilih jalan pintas, setelah diduga mengalami depresi akibat tekanan dan bully dari netizen di media sosial. Melansir dari
InsertLive, rupanya masalah Sulli belum selesai sampai di sana. Kini keluarganya tengah menghadapi masalah baru terkait harta peninggalannya.
Kedua orang tua mantan girl band F(x) ini, dikabarkan tengah memperdebatkan soal pembagian harta yang ditinggalkan Sulli. Uang warisan tersebut kurang lebih bernilai Rp. 60 miliar.
Berdasarkan hukum Korea, jika yang meninggal tidak meninggalkan surat wasiat, maka harta warisan dapat dibagi untuk keluarga yang terdiri dari orang tua, pasangan, anak, dan saudara kandung.
Kasus Sulli pun demikian, ia juga tidak meninggalkan surat wasiat. Namun, karena Sulli masih lajang, semua aset serta hartanya jatuh ke tangan kedua orangtua, dua kakak laki-laki, dan adik laki-lakinya.
 Mendiang Sulli tinggalkan harta Rp60 M/ Foto: Istimewa |
Bicara soal harta atau materi memang sensitif, Bunda. Bahkan harta bisa memicu konflik keluarga. Seperti dikatakan psikolog Rob Pascale, Ph.D bahwa masalah keuangan bisa membuat siapa saja stres dan menyebabkan kekacauan emosional. Stres yang berkepanjangan inilah yang nantinya mengarah pada konflik.
Selain itu, Pascale menuturkan bahwaÂ
masalah ekonomi bisa mempengaruhi suami dan istri. Karena seorang pria melihat perannya sebagai pencari nafkah, ia mungkin menganggap dirinya sebagai orang yang gagal ketika ia tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.
Perasaannya terhadap dirinya sendiri kemudian dapat menghasilkan serangkaian emosi lain, seperti permusuhan, lekas marah, menarik diri, dan depresi. Hal ini juga dapat memengaruhi cara dia memperlakukan keluarganya.
"Bagi wanita,Â
kesulitan keuangan yang berkepanjangan cenderung mempengaruhi cara mereka memandang pernikahan mereka secara keseluruhan," tuturnya dilansir
Psychology Today.
Kata Pascale, salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan memunculkan perilaku suportif dan menanamkan rasa kepemilikan bersama. Selain itu, pasangan mesti bekerja sama untuk mengatur pengeluaran agar sejalan.
Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan, warga diharapkan menghubungi nomor darurat 119 jika melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri. Nomor tersebut digunakan untuk mencegah aksi bunuh diri.Â
(yun/rap)