Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Ibuku Kejam, Sampai Membuatku Ingin Bunuh Diri Bareng Anak

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Jumat, 25 Oct 2019 17:00 WIB

Depresi pasca-melahirkanku disebabkan perkataan jahat dari orang terdekatku sendiri. Kejam!
Ilustrasi depresi pasca-melahirkan/Foto: iStock
Jakarta - Menjadi ibu baru bukan hal yang mudah. Ada saja ucapan orang-orang terdekat yang membuatku merasa tertekan. Lebih ironisnya lagi, ucapan dan tekanan itu datang dari ibu kandungku sendiri.

Kejamnya semua perlakukan itu membuatku sempat ingin bunuh diri berdua dengan anak! Oh Tidak....apa yang aku pikirkan!?


Dari titik itu aku baru sadar jika aku terkena depresi-pasca melahirkan. Bertolak dari kesadaran ini aku mulai mencari perlindungan pada suami, media sosial, dan hobi.

Saat suami mensupport dan membentengi kita dari komentar buruk di luaran, perasaan ingin mati itu jadi terhenti. Meski pun masih terdengar komentar pedas dari ibu saya sendiri.

Ilustrasi suami istriIlustrasi suami istri/ Foto: thinkstock

Solusi kedua adalah media sosial, perkembangan teknologi memudahkan ibu muda untuk mencari informasi menangani depresi ataupun baby blues. Sharing dari sesama new mom bisa meringankan beban depresi.


Yang tak kalah penting adalah hobi. Melakukan hobi dapat menenangkan pikiran dan melupakan sejenak masalah yang kita hadapi. Hobi juga membuatku kembali waras dan mampu mengontrol emosi dengan lebih bijak.

Terakhir adalah curhat dengan sesama teman yang lebih dahulu menjadi ibu. Percayalah, mereka paham betul kondisi kita dan akan memberikan dukungan yang kita butuhkan. Semoga rekomendasi ini membantu untuk ibu baru yang menderita depresi pasca-melahirkan sepertiku.

(Ayu, bukan nama sebenarnya -Jakarta)

**Bunda yang ingin berbagi kisah dalam Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected]. Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya.

Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya. (ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda