Jakarta -
Siapa yang rela kalau orang tua dihina? Seperti dialami
Azura Orkid, seorang guru lulusan S2 yang menikahi sopir truk bernama Hafis Hozahli. Ia tak terima orang tuanya jadi bahan olokan orang sekampung.
Azura mencurahkan isi hatinya lewat unggahan di akun Twitter @AzuraOrkid. Wanita asal Malaysia ini dengan bangga mengakui profesi sang suami adalah sopir truk gas elpiji. Ia menulis dalam Bahasa Melayu, di unggahan foto saat akad nikah dengan Hafis.
Saya guru, suami saya sopir truk.Saya sarjana dan master, suami SPM.Hantaran bawah 10k.Orang kampung saya hina ibu bapak, 'Anak pandai dinikahkan dengan sopir truk'.Azura tak kuasa menahan amarah lantaran ayah dan ibunya dihina orang sekampung. Ia pun memberi peringatan kepada semua yang mencibir pernikahannya dengan Hafis si sopir truk.
"
Makcik, jangan hina saya menikah dengan sopir truk. Kita ini hamba yang belum tentu mulia di sisi Tuhan," tulis Azura.
Bicara soal
nyinyiran yang dilontarkan kepada pasangan berbeda status sosial, menurut psikolog klinis Alfath Ahnifah Megawati, tentu bukan hal mudah untuk membentengi diri dari komentar negatif orang lain. Terlebih lingkungan terdekat, seperti keluarga dan tetangga.
"Tapi, kita bisa mencoba membentengi diri dengan tiga cara. Pertama, fokus dengan hubungan yang kita jalani saja saat ini," kata psikolog yang akrab disapa Ega, yang praktik di Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic.
Ia menambahkan, orang yang berkomentar tidak menjalani apa yang kita jalani kan, Bunda? Jadi, mereka tidak tahu persis apa yang kita alami. Kedua, jika memang ada potensial konflik terkait komentar tersebut, baiknya diskusikan dengan pasangan. Sebab, kita dan pasangan adalah satu tim.
Tak hanya Azura, artis cantik Tasya Kamila pun tak luput dari mom shaming. Simak ceritanya di video berikut:
(muf/muf)