Jakarta -
Hari ini, 14 November 2019, kita memperingati Hari Diabetes Sedunia. Hingga kini, penyakit diabetes masih menjadi ancaman bagi semua kalangan, Bun. Terutama generasi milenial yang lahir antara tahun 1980 sampai 2000-an.
Penelitian yang dilakukan
Blue Cross Blue Shield Association (BCBSA) tahun 2017 menemukan bahwa diabetes tipe 2 adalah salah satu penyakit yang banyak diidap kaum milenial. Kemudian, generasi ini mungkin secara substansial kurang sehat seiring bertambahnya usia.
Selain depresi berat dan hiperaktif, diabetes tipe 2 memiliki pertumbuhan dengan prevalensi terbesar selama bertahun-tahun.
"Tantangan kesehatan yang signifikan meningkat di kalangan milenial lebih awal daripada generasi sebelumnya, masalah ini harus segera diatasi," kata Dr. Vincent Nelson, wakil presiden medical affairs for the BCBSA, dikutip dari
Healthline.Gaya hidup tidak sehat menjadi salah satu penyebab diabetes di kalangan milenial, Bun. Bukan hanya itu, banyak juga yang tidak peduli dengan kondisi kesehatannya.
"Misalnya, banyak generasi millenial tidak berpikir mereka perlu memeriksakan tekanan darah, padahal itu bisa membuat perbedaan dalam kesehatan dan perilaku mereka," ujar Nelson.
Lalu apa saja faktor gaya hidup yang bisa menyebabkan diabetes? Berikut 5 faktornya:
1. MakananStudi yang diterbitkan di
International Journal of Scientific & Engineering Research tahun 2017, menjelaskan bahwa faktor lingkungan modern yang paling berpengaruh terhadap kejadian diabetes di milenial adalah makanan. Meski teknologi untuk meningkatkan kualitas makanan sudah maju, nyatanya masih banyak makanan tinggi kalori.
Generasi milenial juga mulai terobsesi dengan makanan dan kebugaran. Tapi, tak jarang yang sulit untuk menggabungkan apa yang dibutuhkan dan diperlukan untuk manajemen diri terhadap diabetes dan pencegahannya.
 Ilustrasi gaya hidup tidak sehat/ Foto: iStock |
2. Kurang gerakAhli kesehatan juga khawatir tentang gaya hidup pasif milenial yang bekerja dan suka main gadget. Tanpa sadar gaya hidup ini bisa meningkatkan berat badan.
"Alih-alih naik tangga, kaum milenial lebih suka naik lift, atau kenapa harus berjalan jika kita bisa mengemudi," kata Krishan Kumar, salah satu penulis studi.
Kalori yang lebih sedikit dikeluarkan akan disimpan dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang. Selain itu, jam kerja juga bisa menjadi sebab waktu untuk bergerak kurang.
3. StresStres bisa dikaitkan dengan diabetes karena mengaktifkan respons 'melawan' di tubuh. Respons ini tidak bekerja dengan sesuai untuk sel-sel tubuh, sehingga tubuh tidak bisa mengubah glukosa menjadi energi.
Kelebihan glukosa dalam aliran darah bisa meningkatkan gula darah. Stres begitu mengkhawatirkan di kalangan milenial karena tidak hanya menyebabkan diabetes tapi juga hipertensi.
 Ilustrasi gaya hidup tidak sehat/ Foto: iStock |
4. ObesitasDalam laporan BCBSA, generasi milenial mengalami pertumbuhan tercepat dalam tingkat obesitas. Obesitas tentunya bisa menjadi penyebab diabetes, Bun.
"Obesitas bisa mengarah ke masalah kesehatan jangka panjang, seperti hipertensi dan diabetes," kata Nelson.
5. Kurang tidurDiabetes dan kebiasaan kurang tidur sangat berhubungan. Kurang tidur bisa meningkatkan risiko diabetes, begitupun sebaliknya.
"Orang yang lelah akan makan lebih banyak untuk mendapatkan energi. Itu bisa berarti mengonsumsi gula atau makanan lain yang bisa meningkatkan kadar gula darah," kata Lynn Maarouf, direktur pendidikan di Stark Diabetes Center at the University of Texas Medical Branch di Galveston, dilansir
WebMD.
Maarouf menyarankan untuk makan dengan baik sepanjang hari dan mengendalikan gula darah sehingga tidur lebih nyenyak di malam hari. Jika gula darah terkendali, kita bisa tidur nyenyak dan bangun dengan energi yang luar biasa.
Simak juga tips menangani luka diabetes di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)