Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Cara Mencegah Penyakit Ginjal pada Penderita Diabetes, Perhatikan Hal Ini Bun

Annisa A   |   HaiBunda

Minggu, 23 Jan 2022 11:32 WIB

Ilustrasi wanita dirawat di rumah sakit
Ilustrasi Pasien / Foto: Getty Images/iStockphoto/Niphon Khiawprommas

Penyandang diabetes harus selalu memperhatikan tubuh mereka. Sebab, diabetes dapat menjadi jalan menuju penyakit tidak menular lainnya seperti gagal ginjal.

Diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darah. Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada pankreas yang mengendalikan hormon insulin.

Tanpa insulin, gula akan sulit terserap dan diolah menjadi energi untuk sel-sel tubuh. Diabetes dapat berkembang dengan sangat cepat dan tidak disadari.

Tak sedikit penderita diabetes yang mengeluhkan masalah ginjal. Komplikasi bisa diperparah dengan adanya penyakit darah tinggi atau hipertensi.

"Penyebab utama gagal ginjal adalah hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol. Sebanyak 2 dari 3 pasien yang melakukan cuci darah, dua hal itulah yang menjadi penyebabnya," kata dr. Tunggul Situmorang, SpPD-KGH di webinar Kalbe Hari Diabetes Sedunia, Selasa (16/11/21).

Diabetes merupakan suatu kondisi yang tidak dapat disembuhkan, namun bisa dikontrol. Sayangnya, banyak penderita diabetes yang tidak menyadari bahwa penyakit mereka telah menyerang ginjal.

Banner pola makan rumahan

Bunda, berikut ini 5 hal yang harus dilakukan bagi para penyandang diabetes agar tak sebabkan komplikasi pada penyakit ginjal:

1. Kenali faktor risiko

Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes apabila punya riwayat keluarga dengan diabetes. Kondisi diabetes juga bisa diperparah dengan faktor risiko lainnya, Bunda.

Beberapa faktor risiko tersebut yaitu kelebihan berat badan atau obesitas, menderita tekanan darah tinggi, serta kurang melakukan aktivitas fisik.

"Diabetes dapat mengancam ginjal, apalagi bagi mereka yang berisiko tinggi seperti kegemukan, hidup santai, tidak pernah olahraga, ibu hamil yang melahirkan bayi berbobot besar, hingga yang memiliki keturunan orang tua," ujar Prof. DR. dr, Sidartawan Soegondo,Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE.

2. Deteksi dini diabetes

Penderita diabetes harus mengetahui jenis diabetes apa yang mereka alami. Tak semua diabetes bersifat permanen. Pada kasus diabetes gestasional, hal ini hanya terjadi ketika seorang wanita sedang mengandung.

Sedangkan bagi penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2, mereka harus lebih awas dalam menjaga kadar gula darah di dalam tubuh. Bahkan, seseorang yang masih mengalami pre diabetes dapat berisiko memburuk hingga akhirnya menjadi diabetes.

"Semua harus deteksi dini sejak ada faktor risiko. Apabila ketika screening ternyata dia pre diabetes (kadar gula 100-125), itu tolong diubah gaya hidupnya. kalau sudah seperti itu, cek 6 bulan sekali ke dokter," ucapnya.

Setelah mengenali faktor risiko, penderita diabetes juga sebaiknya melakukan deteksi dini. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Saksikan juga video deteksi dini diabetes untuk Si Kecil.

[Gambas:Video Haibunda]


KONTROL INI BUN

Asian young woman refuse junk food while choose to eat healthy salad and fruit juice for her healthy. Girl take care of herself by having high nutrition food every day. Good food for healthy concept.

Ilustrasi Diabetes / Foto: Getty Images/iStockphoto/Kiwis

3. Asupan makanan

Penderita diabetes sebenarnya tak memiliki diet khusus. Namun satu hal yang harus diperhatikan, mereka diwajibkan untuk mengatur pola makan sehari-hari.

"Ini tentang bagaimana kita memilih. Dalam satu menu harus ada karbo, lemak, protein, dan vitamin yang jumlahnya harus diawasi. Harus ada makan pagi, siang, dan malam. Enggak bisa skip sarapan dan makan siang, tapi malamnya kita makan banyak," kata dr Sidartawan.

4. Aktivitas fisik

Olahraga telah menjadi kewajiban bagi siapa saja, termasuk penderita diabetes. Tak sekadar olahraga, penderita diabetes harus melakukan jenis olahraga yang sifatnya berupa aktivitas fisik, Bunda.

"Harus olahraga yang sifatnya aktivitas fisik. Kalau cuma main catur itu kan juga olahraga, tapi hanya melatih otak. Harus tubuh yang dilatih," ucapnya.

"Paling mudah bisa jogging, 30 menit tidak apa-apa itu supaya bugar. Tergantung umur juga, karena kalau usia lanjut disuruh angkat besi ya tidak mungkin," ia menambahkan.

5. Periksa rutin, kontrol obat, dan suplemen

Penderita diabetes tak boleh lengah memperhatikan tubuh mereka. Pemeriksaan rutin ke dokter harus dilakukan untuk memantau kondisi tubuh.

Pada tahap awal pemeriksaan, sebenarnya sudah bisa terlihat apabila ada komplikasi ginjal yang disebabkan oleh diabetes. Salah satu yang paling umum dilakukan adalah tes urine.

"Pemeriksaan urine menjadi gambaran. Warnanya apakah beda, apakah keruh, apakah berbusa. Dengan kadar protein dalam urine itu kita bisa tahu apakah ada keterlibatan masalah ginjal. Semakin banyak protein, semakin menurun fungsi ginjal," kata dr Tunggul.

Menjaga pola makan dan aktivitas fisik menjadi upaya termudah yang bisa dilakukan bagi penyandang diabetes. Namun dalam beberapa kasus, kadar gula darah yang tinggi bisa sangat sulit dihentikan.

Ketika hal itu terjadi, penyandang diabetes dapat dibatu dengan penggunaan obat-obatan, terapi insulin, hingga konsumsi suplemen. Pastikan suplemen yang dipilih mampu memenuhi kebutuhan gizi harian tanpa memperberat kerusakan ginjal pasien diabetes.


(anm/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda