Jakarta -
Penelitian tentang orgasme pada wanita pertama kali diinisiasi oleh ahli biologi dan seksolog Amerika Alfred Kinsey. Ia meluncurkan penelitian seks modern pada tahun 1947. Sejak itu misteri orgasme wanita telah dipecahkan, namun dikonfirmasi kembali berulang kali.
Tak seperti pria, penelitian berpendapat bahwa wanita jauh lebih kecil kemungkinannya mengalami orgasme. Peneliti seks Amerika Elisabeth Anne Lloyd menulis dalam bukunya yang berjudul
The Case of the Female Orgasm, hanya 25 persen wanita yang secara konsisten orgasme selama hubungan seks melalui vagina. Demikian dilansir
Yahoo News.
Mengapa demikian? Sebuah studi terbaru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan untuk T
he Society for the Scientific Study of Sexuality, meneliti alasan mengapa wanita tidak melakukan orgasme sesering pria, dan menemukan alasan umum mengapa wanita mengalami kesulitan untuk tetap fokus pada saat berhubungan seks.
Untuk menentukan hal tersebut, penulis studi dan sosiolog dan seksolog Finlandia Osmo Kontula mensurvei 7.000 wanita dan 1.000 pria pada 2018 tentang seberapa sering mereka mengalami orgasme. Lalu, mereka juga melakukan survei, apakah mereka percaya lebih mudah atau lebih sulit untuk orgasme daripada orang lain, dan mengapa mereka percaya mereka mengalami kesulitan mencapai klimaks.
Menurut hasil survei, mayoritas wanita mengalami kesulitan mencapai klimaks karena mereka tidak bisa menenangkan pikiran mereka untuk bersantai dan menikmati kesenangan. Alasan lain termasuk tak percaya diri, efek samping obat, stimulasi klitoris tidak cukup, dan merasa mereka tidak cocok dengan pasangan mereka.
Ya, otak memainkan peran kunci dalam respons seksual dan orgasme. Jadi masuk akal jika wanita yang mengalami kesulitan orgasme sering mengatakan hal tersebut berhubungan. Untuk itu, jika ini terjadi pada Bunda, jangan lupa luangkan waktu menenangkan pikiran sebelum bercinta.
"Kadang-kadang saya memberi tahu klien saya untuk mengambil lima menit untuk diri mereka sendiri dan melakukan sesuatu yang tidak melibatkan segala jenis elektronik," kata terapis seks Vanessa Marin kepada Insider.
"Fokus pada pernapasanmu, mungkin lakukan sedikit meditasi, mungkin mulai berfantasi, lakukan sedikit yoga atau peregangan, hal-hal seperti itu," sambung Marin.
Marin juga menyarankan untuk mandi yang relaks sebelum berhubungan seks. Wanita perlu berfantasi, atau menghabiskan waktu berpelukan dan berbicara secara intim dengan pasangan. Hal ini agar membantu mengalihkan pikiran dari stres dan masuk ke kamar tidur.
Orgasme tidak akan tercapai tanpa komunikasiMengutip
Healthline, dalam segala jenis hubungan seksual, komunikasi adalah kuncinya. Bunda perlu memberi tahu suami apa yang Bunda inginkan, bagaimana, dan di mana cara terbaik untuk mencapai kesenangan maksimal. Sangat ideal untuk melakukan percakapan ini sebelum terlibat dalam hubungan seks.
Ini sama efektifnya saat membimbing suami ketika berhubungan seks. Bunda utarakan keinginan dan kebutuhan dengan kata-kata atau dengan bahasa tubuh. Lalu, perlu diingat, setiap seks berarti Bunda terbuka untuk eksperimen. Misalnya menyentuh area dengan cara yang berbeda.
Jika Bunda sudah mengetahui ritmenya, maka semakin cepat bisa mengajari suami bagaimana cara tepat mencapai orgasme. Namun, sekali lagi, tubuh tiap orang berbeda. Tentu cara tubuh untuk mencapai orgasme berbeda. Jika memang merasa bermasalah, disarankan mencari pertolongan dari terapis atau ahli lain supaya paham betul alasan sulitnya orgasme.
Simak juga penyebab jerawat vagina melalui video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)