MOM'S LIFE
Azura Luna, Sosialita Hong Kong yang Diduga Penipu Ternyata dari Kediri
Asri Ediyati | HaiBunda
Jumat, 06 Dec 2019 13:23 WIBKeberadaan Azura Luna hingga sekarang belum diketahui pasti. Namun, rekam jejaknya diingat jelas oleh mereka yang diduga korban penipuannya. Asal-usulnya hingga kini masih dipertanyakan karena Azura mengungkap fakta yang berbeda pada setiap orang yang ditemuinya.
Seperti apa sosok Azura Luna, dari mana asalnya? Mundur ke tahun 2003, sebelum jadi sosialita, Azura Luna pindah ke Hong Kong. Kepindahannya ke sana karena menikah dengan pengusaha hotel, Brad Kirk. Namun pernikahannya kandas, Azura berpisah dengan Kirk sekitar sembilan tahun lalu.
Sejak itu, ia terus-menerus bepergian ke luar negeri. Ia datang dari acara satu ke acara lain, kemudian melebarkan lingkaran pertemanannya. Sampai akhirnya, beberapa orang mengaku ditipu olehnya membeberkan bahwa ia mengucap fakta yang berbeda.
Hingga kini belum ada yang bertemu orang tua Azura, atau orang tua tiri, terlepas dari kisahnya mengunjungi kerabat di perkebunan keluarga di luar Paris. Dalam sebuah unggahan Facebook, Azura menulis bahwa ibunya tinggal di San Sebastián de Los Reyes, Madrid, Spanyol.
Sementara itu pada Jason, salah satu orang yang pernah dekat, ia mengaku ibunya sebagai pengacara terkenal yang memiliki hubungan dengan keluarga salah seorang mantan pemimpin dunia. Azura juga mengatakan kepada orang lain bahwa ibunya sudah mati seperti ayahnya.
Semua ucapan Azura itu berbeda lagi ketika diwawancara oleh Post Magazine. Ia menerima wawancara dalam bentuk video call. Dia menelepon, katanya dari Luanda, di Angola, tempat dia bekerja dengan organisasi amal.
Di sela-sela wawancara, saat ditanya asal-usulnya. Mata Azura mendadak berkaca-kaca, suaranya bergetar.
"Saya kehilangan orang tua ketika saya berusia 11 tahun. Mereka adalah humanitarian internasional dan tewas di Timor Timur, terperangkap dalam baku tembak, melindungi saya dari peluru, "katanya.
"Ibu saya berasal dari Gujarat, di India, ayah saya adalah orang China-Belanda-Indonesia," sambungnya.
Ia menambahkan, orang tuanya telah bertemu di Madrid. Saat ibu Azura bekerja di museum Prado dan ayahnya sedang berkunjung dalam perjalanan backpacking jauh dari studinya di Jerman.
"Itulah alasan aku seorang romantis yang putus asa dan terlibat dalam semua masalah ini sepanjang waktu," ujarnya.
"Saya lahir di Jerman. Saya tidak pernah tinggal di Indonesia, kecuali di Bali ketika saya bersama calon suami saya," lanjut Azura.
Dia bilang bahwa masa kanak-kanaknya dihabiskan di Afrika Selatan, Botswana, Mali, Eropa, beberapa bagian Asia. Ia mengaku belajar bahasa Arab di Mesir. Ia belajar bahasa Sansekerta dan pindah ke seluruh India. Ayahnya bekerja dengan para pengungsi sehingga ia dibesarkan di kamp-kamp pengungsi, sabana, hutan, rumah bak istana,dan hotel-hotel bintang lima.
Dia bertemu mantan suaminya, Brad Kirk di Grand Hyatt Jakarta. Ia mengaku kala itu dia membantu para tunawisma yang tinggal di dekat sungai yang sering banjir.
"Saya adalah seorang pengantin muda, mungkin 26, 27, 29 - itu adalah cinta pada pandangan pertama dengan Brad. Saya menjadi ibu dari dua anaknya. Saya benar-benar menikmati itu," ujar Azura.
Namun, di balik pemaparannya tentang asal-usulnya yang sangat meyakinkan itu. Seseorang yang disamarkan namanya memberi tahu. Nama asli sosialita itu bukan Azura Luna Mangunhardjono melainkan Enjang Widhi Palupi. Ia lahir di Kediri, 27 Oktober 1978. Itu adalah informasi yang didapatkan dari grup WhatsApp korban yang diduga tertipu oleh Azura.
Simak juga tips mendekor rumah dengan bahan daur ulang:
(aci/som)