MOM'S LIFE
10 Kesalahan Sepele dalam Memasak yang Justru Bahayakan Kesehatan
Yuni Ayu Amida | HaiBunda
Minggu, 08 Dec 2019 16:00 WIBTentunya kita ingin menjaga keluarga agar tetap aman dan sehat. Namun kadang-kadang kesalahan sederhana dalam cara menyiapkan dan menyajikan makanan bisa jadi penyebab penyakit lho, Bunda.
Beberapa kuman seperti Salmonella, sedikit saja ada di makanan yang kurang matang bisa menyebabkan keracunan makanan. Misalnya pada telur mentah, kita tahu bahwa banyak orang yang suka mengonsumsi telur mentah, padahal sebenarnya ini kurang baik.
Baca Juga : Hal Sepele Saat Menggoreng Lauk yang Berbahaya |
"Di dalam kuning telur yang mentah, dikhawatirkan mengandung kuman Salmonella yang berbahaya bagi kesehatan," kata Conny Tanjung dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, dilansir CNN Indonesia.
Nah, selain hal tersebut, berikut ini 10 kesalahan umum dalam menyajikan makanan, dilansir CDC.
1. Keracunan makanan
Alasan: Siapa pun bisa keracunan makanan. Tetapi beberapa orang lebih mungkin jatuh sakit dan mendapatkan penyakit yang lebih serius, di antaranya orang dewasa berusia 65 dan lebih tua, anak di bawah 5 tahun, wanita hamil, orang yang memiliki masalah kesehatan atau yang minum obat yang menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan kuman dan penyakit (sistem kekebalan yang melemah)
Solusi: Orang yang lebih mungkin mendapatkan keracunan makanan tidak boleh atau sebaiknya hindari makanan berikut, produk hewani mentah seperti daging, ayam, kalkun, telur, atau makanan laut. Tauge mentah atau dimasak ringan, susu dan jus yang tidak dipasteurisasi, keju lunak (seperti queso fresco), kecuali dilabeli dengan susu pasteurisasi.
2. Tidak mencuci tangan
Alasan: Kuman di tangan kita bisa masuk dalam makanan yang akhirnya membuat makanan jadi tidak aman.
Solusi: Cuci tangan dengan cara yang benar selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir. Cuci tangan sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan. Selain itu cuci tangan setelah menggunakan toilet atau mengganti popok anak.
Pastikan pula mencuci tangan dengan sabun ya, Bunda. Kata Professor Anthony Hilton, Mikrobiologi Terapan dari Universitas Aston mencuci tangan hanya menggunakan air tidak akan membersihkan tangan dari bakteri. Bahkan dapat menyebabkan hal yang lebih buruk daripada tidak mencuci tangan sama sekali.
"Tangan yang basah dapat mentransfer bakteri lebih efektif dan mudah ke permukaan seperti gagang pintu yang kering," tutur Hilton, dilansir Telegraph.
3. Mencuci daging, ayam, atau kalkun
Alasan: Mencuci daging mentah, ayam, kalkun, atau telur dapat menyebarkan kuman ke wastafel, meja, dan permukaan lain di dapur. Kuman-kuman itu bisa menyebar ke makanan lain, seperti salad atau buah, dan membuat kita sakit.
Solusi: Tidak perlu mencuci daging, ayam, kalkun, atau telur. Memasaknya secara menyeluruh dan matang akan membunuh kuman yang berbahaya.
4. Mengupas buah dan sayuran tanpa mencuci terlebih dahulu
Alasan: Buah-buahan dan sayuran mungkin memiliki kuman di kulitnya. Kuman tersebut sangat mudah untuk berpindah ke bagian dalam buah-buahan dan sayuran saat kita memotong atau mengupasnya.
Solusi: Cuci semua buah-buahan dan sayuran di bawah air mengalir. Gunakan sikat sayur bersih untuk menggosok buah dan sayuran yang keras seperti melon, alpukat, dan mentimun.
5. Meletakkan daging yang sudah dimasak satu wadah dengan daging mentah
Alasan: Kuman dari daging mentah dapat menyebar ke daging yang dimasak.
Solusi: Selalu gunakan piring terpisah untuk daging mentah dan daging yang dimasak. Aturan yang sama berlaku untuk ayam, kalkun, dan makanan laut.
6. Jangan memasak daging, ayam, kalkun, makanan laut, atau telur secara bersamaan
Alasan: Makanan aman dikonsumsi setelah dimasak pada suhu tinggi untuk membunuh kuman, suhu untuk memasak tiap makanan itu berbeda-beda.
Solusi: Gunakan termometer makanan untuk memastikan memasak makanan sampai suhu internal yang aman.
62.7 derajat celcius untuk potongan utuh daging sapi, babi, sapi, dan domba
71.1 derajat celcius untuk daging giling, seperti daging sapi dan babi
73.8 derajat celcius untuk semua unggas, termasuk ayam dan kalkun
73.8 derajat celcius untuk sisa makanan
62.7 derajat celcius untuk ham segar (mentah)
62.7 derajat celcius untuk makanan laut
7. Makan adonan mentah, termasuk adonan kue, dan makanan lain dengan telur mentah atau tepung mentah
Alasan: Tepung dan telur mentah bisa mengandung Escherichia coli (E. coli), Salmonella, atau bakteri berbahaya lainnya.
Solusi: Masak atau panggang tepung dan telur sampai matang. Jangan makan makanan yang mengandung telur mentah atau kurang matang, Jauhkan adonan mentah dari anak-anak. Cuci tangan dan peralatan secara menyeluruh setelah kontak dengan tepung dan adonan mentah.
8. Mencicipi atau mencium bau makanan untuk melihat apakah masih enak
Alasan: Kita tidak bisa merasakan, mencium, atau melihat kuman penyebab keracunan makanan. Mencicipi sedikit saja bisa membuat kita sangat sakit.
Solusi: Lihat tanggal kadaluarsa, saat waktunya habis, buanglah.
9. Mencairkan atau merendam makanan beku dan meletakkannya di meja
Alasan: Kuman berbahaya dapat berkembang biak dengan sangat cepat pada suhu kamar.
Solusi: Kita bisa mencairkannya, di dalam kulkas, dalam air dingin, atau dalam microwave.
10. Meninggalkan makanan terlalu lama sebelum menaruhnya di lemari es
Alasan: Kuman berbahaya dapat tumbuh dalam makanan yang mudah rusak (termasuk daging, ayam, kalkun, makanan laut, telur, potong buah, nasi, dan sisa makanan) jika kita meninggalkannya di suhu ruang 2 jam atau lebih.
Solusi: Segera letakkan makanan yang mudah busuk di lemari es, terutama jika makanan tersebut baru saja terkena suhu panas seperti di dalam mobil. Boleh saja memasukkan makanan hangat atau panas ke dalam lemari es, asalkan dikemas dalam jumlah lebih kecil agar dingin dengan cepat.
Simak juga tips masak jengkol agar tidak bau dalam video berikut,
(yun/rap)