moms-life

Move On, Ini Alasan Juliana Moechtar Cari Pengganti Almarhum Suami

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Rabu, 25 Dec 2019 18:45 WIB

Jakarta - Kepergian Herman 'Seventeen' usai jadi korban bencana tsunami Banten, setahun lalu, memang menyisakan duka di hati keluarga. Terutama sang istri, Juliana Moechtar. Namun kini, Juliana tidak mau bersedih lagi dan demi anak-anaknya ia harus bangkit.

"Tahun ini aku enggak mau berbagi kesedihan lah buat orang-orang, udah cukup," tutur wanita yang akrab disapa Uli ini, dikutip dari InsertLive.


Terkait pasangan hidup, Uli sendiri mengaku tidak mau yang muluk-muluk. Ia juga saat ini sudah mulai membuka hatinya lagi. Hal ini lantaran ia sadar kedua putranya butuh sosok ayah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Aku udah mulai membuka hati buat orang gitu, karena aku lihat anak-anakku kayak sedih banget kalau misal kita jalan ke mana tiba-tiba lihat satu keluarga yang utuh, terus lihat mereka itu kayak bengong, mereka kayak nyadar kok aku enggak ada papa ya," kata Uli.

"Karena aku yang sedih, aku enggak boleh egois, enggak boleh enggak bisa move on, ternyata anak-anakku butuh sosok lelaki itu," sambungnya.

Move On, Ini Alasan Juliana Moechtar Cari Pengganti Almarhum SuamiMove On, Ini Alasan Juliana Moechtar Cari Pengganti Almarhum Suami/ Foto: Didik Dwi Haryanto/20detik


Meski begitu, wanita 30 tahun ini hanya ingin pasangan yang serius. Yang bisa menjadi imam keluarga serta bertanggung jawab atas dirinya dan kedua anaknya.

"Aku mencari yang benar-benar bisa jadi imam aku, tanggung jawab ke anak-anak aku, sekarang aku anak dua, jadi enggak mau lagi yang main-main," tuturnya.

Uli tak menampik, jika kelak menemukan pasangan yang sesuai, pasti akan ia terima. Namun, untuk saat ini, Uli akui memang belum ada pria yang mengisi hatinya.

"Kalau memang sudah dapat yang sesuai karakter, imannya baik, semuanya baik, kenapa enggak, tapi kalau sekarang belum ada. Tapi sudah mulai membuka hati lah," tukasnya.

Terkait menjelaskan kepada anak soal rencana mencari pasangan untuk menikah lagi, psikolog perkawinan dan keluarga di Klinik Rumah Hati, Wulan Ayu Ramadhani mengatakan, jangan terburu-buru saat menyampaikan rencana itu. Sebaiknya, gunakan kata 'teman' untuk memperkenalkan pasangan.

Wulan menilai, menggunakan istilah 'ayah baru' bisa menakutkan bagi anak. Jika anak awalnya menolak, anggap saja ini sebagai proses menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru.

"Dekat dengan orang yang baru tentu saja membutuhkan waktu, sama seperti kita membutuhkan waktu untuk dekat dengan pasangan baru, yang bisa dilakukan dengan berulangkali jalan atau melakukan kegiatan bersama," tutur Wulan.


Simak juga intimate interview dengan Juliana Moechtar dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT