Jakarta -
Kabar duka datang dari ranah hiburan. Seorang kontestan idol Singapura, Samantha Lee meninggal karena bunuh diri pada Minggu (22/12/2019). Tiga jam sebelum meninggal Samantha berbagi postingan di Facebook soal depresi yang dialaminya.
Dalam video yang diunggahnya, Samantha menulis ucapan selamat tinggal serta terima kasih pada orang-orang yang telah membantunya.
"Aku tahu kalian semua peduli padaku. Terima kasih kepada kalian semua yang telah membantuku. Aku berhasil bertahan sampai sekarang. Tetapi, kamu tidak dapat memahami depresiku, karena bagiku untuk benar-benar memahaminya kamu haru menjalaninya, yang tidak akan aku harapkan kepada siapapun," kata Samantha
"Kita semua melakukan yang terbaik tetapi aku masih tidak cocok di dunia ini lagi. Jadi ini perpisahanku," sambungnya.
Sebelumnya, wanita 28 tahun ini pernah menulis postingan di media sosialnya terkait kesehatan mental dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Mengutip The Independent Singapura, Samantha menulis bahwa KDRT bukanlah hal yang terjadi secara tiba-tiba. Itu sebabnya ini meminta para korban KDRT untuk segera ambil tindakan. Ia juga menyarankan agar pasangan mencari bantuan konseling agar hubungan mungkin bisa diselamatkan.
Terkait kesehatan mental, Samantha menganjurkan orang-orang yang mengalaminya untuk bersuara tentang perasaan mereka. Salah satunya dengan pergi ke poliklinik dan mendapatkan rujukan ke Community Wellness Center.
"Jangan menunggu sampai semuanya terlambat sampai ia terwujud dan tertanam di otak Anda seperti saya," tulis Samantha.
Terkait keinginan bunuh diri, menurut psikolog Aurora Lumban Toruan, dalam kebanyakan kasus, keinginan bunuh diri sudah pernah muncul lebih dari sekali sebelum benar-benar berhasil dilakukan. Atau bahkan tampil dalam percakapan sehari-hari.
"Orang menganggap kondisinya lebih berat atau lebih menakutkan untuk dihadapi atau ditanggung. Karena itu mereka merasa keadaan mati menjadi lebih baik," ucap psikolog Aurora.
Jika Bunda menemukan gejalanya pada orang terdekat segera hubungi lima rumah sakit yang disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan bunuh diri, yakni:
1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467
3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444
Simak juga kisah tegar Marissa Nasution dalam video ini:
(yun/muf)