Jakarta -
Terdakwa kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual, Reynhard Sinaga dikenal sosok yang baik di mata keluarga. Tak ada yang percaya Reynhard bisa melakukan tindakan kriminal, Bun.
Pejabat konsuler KBRI, Gulfan Alfero, mengatakan jika keluarga Reynhard menggambarkannya sebagai anak yang baik. Sosoknya tidaklah seperti yang diberitakan media selama ini.
"Reynhard digambarkan sebagai anak yang baik, rajin beribadah, rajin ke gereja. Di sisi lain, Reynhard cerdas, lulusan arsitektur, dua magister di Universitas Manchester dan S3 di Universitas Leeds," ujar Gulfan, dilansir BBC Indonesia.
Dalam wawancaranya dengan
The Sunday Times, seperti dikutip dari
The Sun, sang ibu, Normawati pernah meminta Raynhard pulang ke Indonesia. Ia ingin putranya itu meneruskan bisnis keluarga. Sayangnya, Reynhard selalu menolak, Bun.
"Suami saya sudah mulai tua. Tapi, Reynhard ingin membangun karier menjadi dosen. Dia tidak mau kembali," kata Normawati.
"Hati saya terus bilang, harus membawanya kembali ke rumah. Itulah alasannya saya memohon padanya untuk kembali pada kami. Tapi dia tidak mau dengar," lanjutnya.
Selain ingin Reynhard melanjutkan usaha keluarga, Normawati juga mau anaknya itu menjaga saudara-saudaranya di Indonesia. Reynhard diketahui memiliki dua saudara kandung.
"Sebagai anak tertua, saya bilang dia harus menjaga adik laki-laki, perempuan, serta keponakan perempuannya. Saya menangis saat bilang saya ingin dia berada di keluarga. Saya ingatkan dia untuk merayakan Natal bersama di rumah," ujar Normawati.
"Dia (Reynhard) terlihat tersentuh. Saya bisa melihat di kedua matanya. Tapi, dia selalu menolak pulang," sambungnya.
Kepada sang ibu, Reynhard mengatakan jika Indonesia bukan tempat yang baik untuk hidup. Pria 36 tahun itu sudah merasa nyaman tinggal di Manchester, Inggris.
 Reynhard Sinaga/ Foto: Facebook via The Guardian |
Menurut data yang dirilis
The Guardian, Reynhard lahir pada tahun 1983 di Jambi. Ia datang ke Inggris pada tahun 2007 dengan visa pelajar.
Reynhard diketahui menimba ilmu di Universitas Manchester dari Agustus 2007, untuk meraih gelar MA di bidang sosiologi. Lalu pada Agustus 2012, dia mulai studi di Universitas Leeds untuk gelar PhD dalam bidang Human Geography. Namun, pendidikan S3 Reynhard harus berhenti semenjak dia diadili Pengadilan Manchester.
Kasih sayang ibu memang sepanjang masa. Setiap ibu, pasti mau selalu dekat dengan anak-anaknya dan di satu sisi ingin yang terbaik untuk mereka.
Mengutip
Romper, seorang ibu mampu mengorbankan hidupnya untuk anak, terutama jika anak dalam bahaya. Ibu juga mengorbankan sebagian dari identitasnya yang membuat mereka berpikir dirinya tak penting.
Tekanan untuk menjadi ibu yang sempurna adalah salah satu dari banyak beban. Ini menyebabkan mereka untuk menciptakan sosok ibu yang ideal.
"Ada sosok ibu ideal dalam pikiran seorang wanita. Dia selalu ceria,
bahagia, dan selalu mengutamakan kebutuhan anaknya," ujar psikiater reproduksi, Dr. Alexandra Sacks.
Simak juga ceritaShahnaz Haque yang tidak mau biayai sekolah S2 anaknya, di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)