Jakarta -
Baru-baru istri Opick, Bebi Silvana mengunggah foto buku Iqra di Instagram. Ia memperlihatkan salah satu halaman di buku tersebut di bagian huruf nun yang konon ada makna tersirat tentang
virus corona.
Di halaman tersebut ada bacaan 'qorona' yang diberi garis merah oleh Bebi. Ia juga memberi garis merah beberapa kata seperti
'khalaqo',
'zamana', dan
'kadzaba'.Keempat kata itu jika diartikan 'virus Qorona tercipta pada zaman penuh dusta'. Bebi Silvana kemudian menulis tasbih pada caption.
"
Speechless tak Ada Kata Kecuali SUBHANALLAH !!! (Segalanya tiada ada yg kebetulan. Yakinlah bahwa di setiap kejadian di alam semesta ini (baik itu Ucapan, Perbuatan, Tulisan) ada dalam kekuasaan dan pengetahuan ALLAH, Karena tidak akan terjadi Kecuali Jika ALLAH tidak mengijinkan)," tulisnya di Instagram.
Unggahan Instagram milik Bebi langsung ramai komentar dari netizen. Para netizen pun memeriksa kebenaran tersebut. Ada yang ingin mengunggah ulang ada pula yang menghujatnya.
Netizen yang menghujatnya merasa Bebi melakukan 'cocoklogi', hanya karena ada kata-kata di halaman tersebut namun tidak ada dasarnya.
"Maaf yg buat iqra itu manusia mba. Berbeda sm al quran. Yg mmg dr wahyu Allah. Tolong dibedakan," kata salah satu netizen.
"
Ini buku Iqra untuk belajar membaca arab, bukan Quran. Cocokologi mulu dah. Otak dipake, jangan krn ini tulisan arab dibilang ayat.. cek dulu sebelum asal tulis, jangan malah jadi menebar teror dari sebelumnya niat menyebarkan kebaikan," timpal lainnya, dikutip dari detikcom.
 Opick dan Bebi Silvana/ Foto: Palevi S/detikFoto |
Unggahan Bebi kini sudah dihapus, ia hanya mengunggah video Ustaz Subhan Bawazier yang berisi doa agar dijauhkan dari virus corona.
Belajar dari situ, kita perlu bijak dalam mengunggah sesuatu di media sosial. Apalagi mengaitkan penyakit dengan agama, Bunda.
Mengutip NU Online, Akademisi Unusia Jakarta Zastrouw Al-Ngatawi mengemukakan pentingnya ilmu sebagai alat untuk mengerti tentang sesuatu hal, seperti untuk bisa memahami maksud ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits maka dibutuhkan seperangkat ilmu seperti Ulumul Qur'an, Ulumul Hadits, Balaghah, dan Ushul Fiqih.
"Kalau mau balik ke Qur'an-hadits harus ada ilmunya," kata Zastrouw.
Oleh karena itu, jika ada pihak-pihak yang mengajak dalam beragama dengan langsung mengutip Al-Qur'an dan hadits itu merupakan sebuah kekeliruan. Penguasaan terhadap ilmu-ilmu pendukung merupakan suatu keharusan.
Simak juga video tentang biji selasih untuk flu pada anak:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)