Gejala Infeksi Virus Corona dan Cara Efektif Mencegah Penularannya

Jakarta - Virus 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), atau lebih dikenal dengan nama virus Corona, sudah menyerang ribuan orang, Bunda. Virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, pada akhir Desember 2019, ini menular dengan cepat dan menyebar ke berbagai negara.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) per 2 Februari 2020, total kasus yang terkonfirmasi secara global adalah 14.557 kasus. WHO pun sudah menetapkan Corona sebagai Public Health Emergency of Internasional Concern (PHEIC) sejak 30 Januari 2020, karena adanya peningkatan kasus yang signifikan dan kasus konfirmasi di beberapa negara selain China.

Baca Juga : Demi Selamatkan Pasien Corona, Dokter Langsungkan Pernikahan Hanya 10 Menit

Dijelaskan Dokter Spesialis Paru RSUI, dr.Raden Rara Diah Handayani, Sp.P(K), virus Corona menyerang sistem pernapasan manusia dan memiliki gejala yang sama dengan infeksi virus pernapasan lain. Bedanya, virus Corona memiliki kemampuan tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.

"Proses penyebaran virus ini melalui udara yang terhirup lewat hidung dan mulut, sehingga masuk dalam saluran pernapasan, lalu ke tenggorokan dan paru-paru," ujar dokter yang akrab disapa Diah, dalam bincang Fakta Corona dan Influenza, Perilaku dan Pencegahan Penyakitnya, di RSUI, Depok, Selasa (4/2/2020).

Diah menambahkan, gejala umum penyakit ini berupa demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan hingga gejala infeksi saluran napas bawah yang berat yakni pneumonia, dengan gejala seperti demam, batuk berdahak, sasak napas. Meski begitu, tak berarti orang-orang dengan gejala demikian sudah pasti terserang Corona.

"Apakah orang dengan gejala demam, batuk, itu Corona? Belum tentu. Lihat dulu riwayatnya, apa dia dalam waktu sebulan ini ke Wuhan China? Atau kontak dengan pasien Corona lain?" jelas Diah.

Gejala Infeksi Virus Corona dan Cara Efektif Mencegah Penularannya/ Foto: Yuni Ayu Amida

Meski pergerakan virus ini cepat, dan negara waspada, Diah mengatakan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Jika ada orang di sekitar yang mengalami gejala dan punya riwayat perjalanan dalam satu bulan terakhir ke wilayah China, terutama Wuhan atau ke negara yang sudah terkonfirmasi, atau pernah merawat dan kontak dengan pengidap Corona, maka orang tersebut akan diperiksa lebih lanjut di rumah sakit.

"Masa inkubasi virus ini dua sampai 14 hari. Itulah mengapa kita mewaspadai periode dia minggu itu," tutur Diah.

Dalam kesempatan yang sama, spesialis mikrobiologi RSUI, dr.R Fera Ibrahim, M.Sc, Ph.D, Sp.MK(K), menuturkan belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini. Tapi, gejala yang disebabkan oleh virus bisa diobati. Meski ada risiko kematian, namun angkanya masih rendah dibandingkan orang yang terjangkit dan sembuh.

Itu sebabnya, Fera menyarankan masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyakit yang diakibatkan berbagai virus, baik virus Corona maupun virus lain, di antaranya:

1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
2. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci.
3. Menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin.
4. Hindari kontak langsung dengan siapapun yang memiliki gejala flu.
5. Masak daging dan telur sampai matang.
6. Hindari kontak dengan hewan tanpa alat pelindung diri.

Baca Juga : Demam Kawasaki, Penyakit Langka yang Diidap Anak Pedangdut Selvi Kitty

Simak juga manfaat bawang putih untuk redakan sakit gigi dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/muf)