Jakarta -
Orgasme dapat didefinisikan dengan berbagai cara menggunakan kriteria yang berbeda. Profesional medis menggunakan perubahan fisiologis pada tubuh sebagai dasar definisi.
Sementara itu, psikolog dan profesional kesehatan mental menggunakan perubahan emosional dan kognitif. Jadi penjelasan orgasme tunggal yang menyeluruh saat ini tidak ada. Demikian dikutip dari
Medical News Today.
Menyoal orgasme, ada banyakÂ
mitos seks yang beredar. Salah satunya adalah wanita hanya bisa orgasme lewat penetrasi. Bagi Bunda yang belum tahu istilah ini, penetrasi adalah masuknya organ intim pria ke liang vagina.
Faktanya, sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Sex menunjukkan bahwa hanya 18 persen wanita melaporkan bahwa hubungan seksual saja sudah cukup untuk orgasme.
"Temuan ini menunjukkan bahwa mayoritas wanita tidak dapat orgasme hanya melalui penetrasi," kata Sunny Rodgers, seorang seksolog klinis dan pelatih seks bersertifikat.
"Kebanyakan wanita membutuhkan rangsangan klitoris khusus untuk membawa mereka ke orgasme yang sebenarnya," ujarnya dikutip dari
Huffington Post. ilustrasi pasangan suami istri/ Foto: iStock |
Anda mungkin menyukai stimulasi sendiri atau dengan hubungan seksual. Murray menyarankan "wanita di atas" atau "menggunakan tangan ekstra" selama penetrasi untuk memastikan kedua belah pihak mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk turun.
Sementara itu, ada fakta bahwa justru wanita lebih sulit orgasme lewat penetrasi dan melalui G-Spot. Kenapa? sexologist, dr.Haekal Anshari, M.Biomed (AAM) menjelaskan, pada saat foreplay, biasanya laki-laki kan suka meraba-raba di bagian klitoris. Perabaan atau rangsang langsung pada klitoris akan membuatnya ereksi, dan lama-kelamaan orgasme.
"Nah, tapi kalau rangsangan pada G-Spot, ini banyak faktornya. Pertama penis laki-laki harus keras optimal. Kalau penisnya keras optimal maka bisa menggesek G-Spot dengan optimal sehingga perempuan bisa orgasme," ujarnya.
Akan tetapi, menurut Haekal, masalahnya banyak nih laki-laki yang enggak sadar kalau ereksi penisnya kurang keras. Lalu faktor yang kedua, posisi menentukan prestasi, Bun. Laki-laki kalau terangsang kan gampang ketahuan karena posisi penisnya menonjol keluar. Kalau perempuan letaknya di dalam jadi tergantung posisi.
"Biasanya kalau posisi wanita di atas dan penis laki-laki keras optimal maka lebih akan efektif menggesek bagian G-Spot, sehingga perempuan lebih cepat melakukan orgasme, tapi kalau posisinya salah bisa membuat area G-SPot ini tidak terangsang. Oleh karena itu selain faktor laki-lakinya harus keras optimal, yang kedua posisi menentukan prestasi," papar Haekal.
Simak juga video penyebab jerawat pada vagina:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)