Jakarta -
Angin duduk adalah jenis nyeri atau sakit pada dada karena berkurangnya aliran darah ke jantung. Kurangnya aliran darah karena jantung tak mendapatkan oksigen yang cukup.
Sementara itu, rasa sakit dipicu oleh aktivitas fisik atau stres secara emosional. Peristiwa ini mirip dengan sakit jantung yang kebanyakan orang katakan. Penyebabnya adalah pembuluh arteri yang menyuplai darah ke jantung menyempit atau ototnya mengeras.
Dikutip dari
HealthLine, ada angin duduk stabil dan tidak stabil. Angin duduk yang stabil (pektoris) adalah jenis yang paling umum dengan pola nyeri dada yang dapat diprediksi. Biasanya dapat dilacak berdasarkan apa yang sedang dilakukan saat merasakan sakit di dada.
Sedangkan angin duduk yang tidak stabil terjadi secara tiba-tiba dan semakin buruk seiring waktu. Pada akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung.
Kedua jenis angin duduk ini biasanya merupakan tanda dari kondisi kesehatan jantung. Sehingga perlu untuk melakukan pemeriksaan jika merasakan gejala.
Apa saja gejala angin duduk?SensasiÂ
sakit yang dirasa saat angin duduk sering digambarkan dengan tekanan yang berat atau merasa sesak di bagian tengah dada. Nyeri ini dapat menyebar dari dada ke leher, lengan, dan bahu.
Beberapa hal lain yang dapat dirasakan lainnya seperti sesak napas, mual, kelelahan, pusing, banjir berkeringat, dan gelisah. Gejala tersebut cenderung bersifat sementara. Biasanya berlangsung hingga 15 menit, dan terjadi saat di pagi hari.
Faktor penyebab
Beberapa hal berikut dapat meningkatkan penyebab atau risiko mengalami angin duduk lebih tinggi, di antaranya:
1. Kalangan lanjut usia
2. Riwayat keluarga yang memiliki penyakit jantung
3. Tekanan darah tinggi
4. Kolesterol tinggi
5. Diabetes
6. Obesitas
7. Perokok
8. Kurangnya olahraga
Dalam beberapa kasus, makan dengan porsi besar, latihan fisik yang terlalu keras, cuaca yang sangat panas atau pun dingin juga dapat menjadi pemicu angin duduk.
 Foto: shutterstock |
Cara mendiagnosisBiasanya dalam pemeriksaan, dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan dan melakukan serangkaian tes untuk mendiagnosis dan menentukan bagaimana fungsi kerja jantung serta memeriksa jika ada arteri yang tersumbat. Tes tersebut dapat meliputi:
1. Elektrokardiogram. Tes ini mengukur aktivitas di jantung dan mengevaluasi denyut jantung.
2. Angiografi. Pemeriksaan ini menggunakan alat bantu sejenis sinar-X. Ini memungkinkan dokter untuk melihat pembuluh darah dan mengukur aliran darah yang berjalan ke jantung.
3. Tes stres. Tes ini juga perlu diikuti, dokter yang menangani akan memantau denyut jantung. Ditambah, dokter juga akan mengecek bagaimana pola pernapasan saat berolahraga. Jenis tes ini dapat menentukan apakah aktivitas fisik juga dapat memicu gejala.
4. Tes darah. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menjalankan tes darah untuk mengukur kadar kolesterol dan protein
C-reactive (CRP). Karena tingkat CRP yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Cara merawat dan mengatasinyaAda beberapa cara yang dapat dilakukan, di antaranya:
1. Mengubah gaya hidup. Perubahan ini bisa dengan berolahraga dengan teratur, makan makanan yang sehat dan bernutrisi seperti biji-bijian, buah, dan sayuran. Selain itu, perlu juga untuk berhenti merokok dan minum minuman yang beralkohol
Selain menghindari angin duduk, ini juga dapat mengurangi risiko penyakit kronis lainnya seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
2. Upaya selanjutnya ialah dengan mengonsumsi obat. Dokter akan memberikan resep nitrogliserin dengan dosis yang sesuai. Obat ini secara efektif dapat mengurangi rasa sakit akibat angin duduk.
Beritahu dokter jika memiliki kondisiÂ
kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, atau diabetes. Dengan begitu, dokter akan memberikan resep obat tertentu lainnya sehingga dapat membantu menstabilkan beberapa penyakit tersebut.
3. Operasi. Dalam prosedur ini, dokter bedah menempatkan balon kecil di dalam arteri. Balon tersebut akan dipompa untuk melebarkan arteri, yang kemudian memasukkan satu kawat kecil (
stent) di sana.
Stent ini sengaja ditempatkan secara permanen di arteri untuk menjaga agar aliran darah ini dapat terbuka. Arteri yang tersumbat mungkin juga perlu diperbaiki melalui pembedahan untuk mencegah nyeri dada.
Tonton juga yuk Bun manfaat durian yang baik bagi jantung dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(AFN/jue)