Jakarta -
Pernah enggak sih, Bun, pas lagi bercinta kok tiba-tiba merasakan sakit kepala luar biasa. Ternyata ada penjelasan medisnya terkait hal ini.
Saat gairah seksual sedang menyala, eh tiba-tiba sakit kepala menyerang. Duh, mengganggu banget ya, Bun.
Bagi sebagian orang, serangan sakit kepala memang sulit dihindari. Tentu saja kenikmatanÂ
seksual pun jadi kurang maksimal karena gangguan ini.
Melansir
Self, setidaknya satu persen dari orang dewasa mengalami sakit kepala karena seks alias sakit kepala yang terjadi sebelum, selama, dan setelah orgasme.
Meski sakit kepala menjadi ancaman nyata dalam kehidupan seksual, risiko ini tidaklah perlu dikhawatirkan berlebihan. Sebab, gangguan ini tidaklah membahayakan tetapi tentunya mengancam kenikmatan bagi pasangan suami istri.
"Sebagian besar sakit kepala yang terkait dengan aktivitas seksual tidaklah berbahaya," ujar Ehsan Ali, MD, seorang internal medicine specialist di Beverly Hills.
Pada pria, risiko ini bisa 3 - 4 kali lebih mungkin dialami. Dan, kekurangan magnesium yang terkait dengan sakit kepala secara umum dapat menjadi penyebabnya. Serta, riwayat migrain juga menjadi faktor risiko sakit kepala saat bercinta.
Menurut Merle Diamond, seorang headache specialist, serangan sakit kepala ini tentu dapat merusak suasana hati sehingga tidaklah boleh diabaikan, dikutip dari laman
WebMd.
Berbicara mengenai pengobatannya, peneliti dari Germany University of Munster, Jerman, menemukan bahwa sakit kepala biasanya terjadi selama beberapa minggu dan kemudian sembuh secara spontan. Banyak pasien tidak sakit kepala lagi, tetapi beberapa diantaranya melaporkan sakit kepala yang sering.
 Sakit kepala saat bercinta/ Foto: iStock |
Diamond mengatakan bahwa tidak diketahui mengapa sakit kepala terkait seks dan sakit kepala terkait aktivitas lainnya terjadi. Tetapi, kemungkinannya karena dipicu adrenalin yang membanjiri tubuh selama aktivitas intens.
Migrain sendiri merupakan hal umum di antara orang-orang dengan sakit kepala yang terkait dengan pelepasan
gairah seksual. Beberapa pasien seringkali merespons dengan baik terhadap perawatan dengan resep obat antiinflamasi nonsteroid.
Nah, jika Bunda ataupun Ayah mengalaminya, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dapat membantu menguranginya. Tetapi, jika berkelanjutan segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan serius. Sebab, ada perawatan yang dapat dilakukan seseorang sesuai kebutuhan sebelum melakukan aktivitas seksual atau setiap hari.
Jadi, jangan ragu menemui dokter demi memulihkan kenikmatan di tempat tidur. Semoga membantu.
Bunda, simak juga ya perbedaan sakit kepala biasa dan migrain dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)