Jakarta -
Telur adalah sumber protein yang baik, rendah karbohidrat dan kalori. Dalam satu butir telur rebus sedang, dengan berat 44 gram (gr) mengandung sekitar 5,5 g protein, atau sekitar 10-12 persen dari asupan harian yang direkomendasikan bagi orang dewasa.
Telur juga menyediakan vitamin dan mineral penting, seperti kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, selenium, folat, kolin, vitamin A, vitamin B-12, vitamin D, dan berbagai antioksidan. Telur dapat menjadi sumber protein yang menyehatkan bila dimakan dalam jumlah yang cukup. Namun jika dikonsumsi dalam jumlah yang tinggi, dapat meningkatkan risiko kondisi medis tertentu.
Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa makan tiga telur sehari selama 12 minggu membantuÂ
menurunkan berat badan dan mempertahankan otot tanpa lemak. Ini berlaku bagi orang yang kelebihan berat badan dan obesitas, sehingga ini dapat dikatakan sebagai diet telur.
Jika tertarik, terdapat beberapa versi dari diet telur ini lho Bun. Dalam program diet tersebut, Bunda akan tetap makan tiga kali sehari, namun tidak boleh mengonsumsi makanan ringan, dan hanya minum air mineral atau nol kalori.
Dilansir dari
Medical News Today, berikut beberapa versi diet telur yang dapat Bunda coba:
Diet telur tradisional
Diet telur tradisional adalah versi yang paling populer. Ini mirip dengan diet lain dengan protein tinggi dan kandungan karbohidrat rendah.
Dalam diet ini, Bunda dilarang untuk makan makanan yang tinggi karbohidrat seperti nasi, atau roti. Sebagai gantinya, bisa dengan mengonsumsi makanan sebagai berikut:
1. Protein tanpa lemak.
2. Sayuran rendah karbohidrat seperti kangkung, brokoli, dan bayam.
3. Buah-buahan hanya 1 hingga 2 porsi dalam sehari.
Contoh aturan makan dalam diet ini meliputi:
Sarapan: Dua telur dan sayur rendah karbohidrat.
Makan siang: Makanan tinggi protein dengan salad hijau.
Makan malam: Telur atau protein tanpa lemak dan sayuran rendah karbohidrat.
Diet telur ekstrem
Versi ini hanya memungkinkan untuk makan telur dan minum air di saat makan. Ini mungkin sulit bagi kebanyakan orang untuk mengikutinya dalam jangka waktu yang lama. Makan satu jenis makanan bukanlah cara yang aman untuk menurunkan berat badan karena dapat menyebabkan kekurangan gizi.
![[SEO] Apakah Diet Telur Efektif Kurangi Berat Badan?](https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/04/21/0904c5c2-61bd-4489-bda9-6ebfc05465e2_43.jpeg?w=480) Olahan telur/Foto: iStock |
Apakah diet ini efektif?Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwaÂ
diet telur aman atau efektif. Namun penelitian terhadap konsumsi telur sebagai bagian dari diet penurunan berat badan dan dampaknya secara keseluruhan bisa memberikan beberapa petunjuk.
Semua versi diet telur menghasilkan lebih sedikit kalori, dan dapat membantu untuk menurunkan berat badan. Namun diet tersebut hanya dalam jangka pendek saja. Sementara ada beberapa bukti bahwa diet tinggi protein bisa membantu menurunkan berat badan.
Pada 2015, sejumlah ilmuwan meninjau potensi dari diet tinggi protein. Mereka mengutip bukti yang menunjukkan bahwa asupan protein yang tinggi bisa membantu mencegah sindrom metabolik, obesitas, diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler akibat aterosklerosis.
Mereka juga mencatat bahwa protein dapat membantu seseorang merasa kenyang, yang berarti mereka makan cenderung lebih sedikit. Ini bisa membantu seseorang menurunkan berat badan.
Setiap diet dapat membatasi asupan nutrisi penting. Sementara telur mengandung banyak nutrisi penting, misalnya serat. Para ahli merekomendasikan asupan serat yang tinggi untuk menjaga pencernaan, kardiovaskular, dan aspek kesehatan lainnya.
Diet yang lebih tinggi protein dan lemak serta sangat rendah karbohidrat juga dapat menyebabkan ketosis, suatu proses yang mendorong tubuh untuk membakar lemak untuk energi.
Bunda bisa menyimak menu diet dengan roti gandum di video berikut ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(jue/jue)