Jakarta -
Saat sedang ada kebutuhan uang mendadak, apalagi dalam jumlah tak sedikit, pinjam ke bank bisa jadi solusi. Namun ketika pengajuan ditolak, keluarga bisa jadi alternatif.
Namun, kondisi ini sebaiknya tak dijadikan kebiasaan ya, Bun. Survei menemukan bahwa terlalu sering meminjam uang dari anggota keluarga bisa memberi efek negatif.
"Meminta bantuan atau pinjaman ke anggota keluarga mungkin merupakan reaksi spontan. Ini sering dijadikan solusi karena umumnya keluarga tidak membebankan bunga layaknya bank," ungkap perencana
keuangan Louis Barajas, dikutip dari
CNBC.
Tetapi Barajas menegaskan pinjaman model ini dapat membawa risiko, baik bagi pemberi pinjaman dan peminjam.
Memberikan pinjaman kepada anggota keluarga kerap diputuskan dengan melibatkan emosi. Oleh sebab itu, saat ada masalah pembayaran, hubungan keluarga bisa terganggu.
Misalnya muncul rasa tidak enak saat bertemu, serta tidak ada lagi rasa percaya di masa depan.
Ilustrasi pinjam uang. (Foto: iStock/ sam thomas) |
Saat meminjam uang dari keluarga, tegaskan sejak awal berapa tenor pinjaman dan besarnya
cicilan yang harus dibayar setiap bulan. Jika perlu, buat catatan supaya sisa pinjaman jelas ada dokumentasinya.
Dilansir
The Balance, jika perlu, libatkan orang ketiga sebagai saksi atas proses pinjam-meminjam ini ya, Bun.
Ingat, ya, sebenarnya akan tetap jauh lebih baik jika pinjaman dalam jumlah besar tidak dilakukan bersama keluarga.
Simak juga Bunda, tips mengelola keuangan ala Astrid Tiar dalam video berikut:
(som/som)