Mom's Life
Bunda, Ketahui Efek Negatif Sering Pinjam Uang dari Anggota Keluarga
Kinan |
Haibunda
Jumat, 24 Apr 2020 08:10 WIB
Jakarta -
Saat sedang ada kebutuhan uang mendadak, apalagi dalam jumlah tak sedikit, pinjam ke bank bisa jadi solusi. Namun ketika pengajuan ditolak, keluarga bisa jadi alternatif.
Namun, kondisi ini sebaiknya tak dijadikan kebiasaan ya, Bun. Survei menemukan bahwa terlalu sering meminjam uang dari anggota keluarga bisa memberi efek negatif.
"Meminta bantuan atau pinjaman ke anggota keluarga mungkin merupakan reaksi spontan. Ini sering dijadikan solusi karena umumnya keluarga tidak membebankan bunga layaknya bank," ungkap perencana keuangan Louis Barajas, dikutip dari CNBC.
Tetapi Barajas menegaskan pinjaman model ini dapat membawa risiko, baik bagi pemberi pinjaman dan peminjam.
Memberikan pinjaman kepada anggota keluarga kerap diputuskan dengan melibatkan emosi. Oleh sebab itu, saat ada masalah pembayaran, hubungan keluarga bisa terganggu.
Misalnya muncul rasa tidak enak saat bertemu, serta tidak ada lagi rasa percaya di masa depan.
Saat meminjam uang dari keluarga, tegaskan sejak awal berapa tenor pinjaman dan besarnya cicilan yang harus dibayar setiap bulan. Jika perlu, buat catatan supaya sisa pinjaman jelas ada dokumentasinya.
Dilansir The Balance, jika perlu, libatkan orang ketiga sebagai saksi atas proses pinjam-meminjam ini ya, Bun.
Ingat, ya, sebenarnya akan tetap jauh lebih baik jika pinjaman dalam jumlah besar tidak dilakukan bersama keluarga.
Simak juga Bunda, tips mengelola keuangan ala Astrid Tiar dalam video berikut:
(som/som)
Namun, kondisi ini sebaiknya tak dijadikan kebiasaan ya, Bun. Survei menemukan bahwa terlalu sering meminjam uang dari anggota keluarga bisa memberi efek negatif.
"Meminta bantuan atau pinjaman ke anggota keluarga mungkin merupakan reaksi spontan. Ini sering dijadikan solusi karena umumnya keluarga tidak membebankan bunga layaknya bank," ungkap perencana keuangan Louis Barajas, dikutip dari CNBC.
Tetapi Barajas menegaskan pinjaman model ini dapat membawa risiko, baik bagi pemberi pinjaman dan peminjam.
Memberikan pinjaman kepada anggota keluarga kerap diputuskan dengan melibatkan emosi. Oleh sebab itu, saat ada masalah pembayaran, hubungan keluarga bisa terganggu.
Misalnya muncul rasa tidak enak saat bertemu, serta tidak ada lagi rasa percaya di masa depan.
Saat meminjam uang dari keluarga, tegaskan sejak awal berapa tenor pinjaman dan besarnya cicilan yang harus dibayar setiap bulan. Jika perlu, buat catatan supaya sisa pinjaman jelas ada dokumentasinya.
Dilansir The Balance, jika perlu, libatkan orang ketiga sebagai saksi atas proses pinjam-meminjam ini ya, Bun.
Ingat, ya, sebenarnya akan tetap jauh lebih baik jika pinjaman dalam jumlah besar tidak dilakukan bersama keluarga.
Simak juga Bunda, tips mengelola keuangan ala Astrid Tiar dalam video berikut:
(som/som)
link telah dicopy
ARTIKEL TERKAIT
3 Tips Belanja Hemat saat Harga Bahan Pokok Melonjak, Bisa Manfaatkan Cash Back
Gajian dan THR 2023 Turun Berdekatan Jelang Lebaran, Ingat 4 Hal Ini Agar Uang Tak Raib
Bisakah Hemat Pengeluaran Bulan Ramadan? Pakar Keuangan Kasih Tips Nih, Bun
5 Tips Cari Cuan dengan Jualan Venue Konser, Ini yang Perlu Dipersiapkan Bun
Sering Diabaikan, ini 5 Manfaat Menabung Uang Receh yang Jarang Diketahui
FOTO TERKAIT
TERPOPULER
01
5 Potret Margin Wieheerm dengan Penampilan Terbaru, Putuskan Berhijab sejak Pulang Umrah
02
Begini Respon Anak-anak Dian Sastro Nonton AADC dan Bertemu Nicholas Saputra
03
5 Anak Artis Tak Ikuti Jejak Karier Ortu, Pilih Jadi Abdi Negara
04
Kapan Wajah Janin Mulai Terbentuk Sempurna? Kenali Tahap Perkembangan Janin
05
Kotoran Telinga Anak Keras dan Kering? Ini Cara Membersihkannya
REKOMENDASI
Lama Menghilang, Intip 7 Potret Jihan Fahira Awet Muda Bak Siswa SMA
Cerclage Serviks
7 Drama Korea Pendek untuk Santai di Rumah, Cepat Tamat Bun
Bolehkah Memberikan Hadiah agar anak Semangat hingga Berhasil Puasa?
Kapan Wajah Janin Mulai Terbentuk Sempurna? Kenali Tahap Perkembangan Janin
DETIK NETWORK