Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

2 Aturan Penting Sebelum Berutang demi Keuangan Keluarga

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Jumat, 05 Jun 2020 10:44 WIB

Portrait of worried young woman feeling stressed and desperate asking for help in paying bills, debts, tax expenses and accounting home finances with laptop. In online banking and financial problems.
Ilustrasi utang/Foto: Getty Images/iStockphoto/sam thomas
Jakarta -

Utang merupakan salah satu solusi yang diterapkan rumah tangga ketika dana cadangan habis. Namun Bun, ternyata tidak sembarang utang boleh dilakukan karena nantinya bisa membuat Bunda kesulitan bayar.

Dikatakan Ligwina Hananto sebagai Financial Planner dari QM Financial, dalam financial planning, peminjaman uang memiliki pakem tertentu. Pertama, untuk apa tujuan peminjamannya?

"Kalau pinjam uang buat beli rumah, jadi rumah. Kalau pinjam uang untuk beli handphone yang bisa dijadikan alat kerja jual barang/jasa di Instagram, itu sudah jadi sesuatu. Masalahnya pada saat pandemi, orang pinjam uang untuk beli beras," kata Ligwina saat berbincang dengan HaiBunda dalam IG Live 'Menyeimbangkan Keuangan Keluarga Pasca-Krisis Corona', Selasa (02/06/2020).

"Saat kita meminjam dan ngga jadi apa-apa, hanya jadi makanan, maka hampir dapat dipastikan kita ngga akan mampu bayar pinjamannya lho," tegasnya lagi.

Kepastian ini membawa pada pakem kedua mengenai utang dalam financial planning. Yaitu: bagaimana cara membayarnya.

man hand show rupiah money on white backgroundIlustrasi utang/ Foto: iStock

Untuk pembayaran utang, dikatakan Ligwina, ada patokan yang disebut Rasio Keuangan. Di mana 30 persen penghasilan merupakan cicilan untuk pembayaran utang.

"Jadi kebayang ngga, kalau dia ngga punya penghasilan dan dia pinjam uang, boro-boro kita bisa hitung berapa persen penghasilannya untuk bayar cicilan? Karena penghasilannya saja ngga ada," kata Ligwina.

Inilah yang dikhawatirkan Ligwina. Menurutnya dengan sistem berutang untuk makan dan tidak memiliki pemasukan sama sekali, maka tiga bulan ke depan, si peminjam akan makin ngga bisa bayar utang.

Dengan begitu, solusi untuk lepas dari utang adalah dengan membayar. Sebab, selama kita ngga bayar utang, maka itu akan selalu menjadi masalah.

Solusi lain adalah dari semenjak awal kita tidak memiliki penghasilan, maka jangan sampai memiliki utang baru. Masalah keuangan keluarga bisa diselesaikan perlahan dengan mencoba berjualan atau wirausaha di media sosial.

"Jualannya jangan nanti. Tapi sekarang! Karena Bunda itu punya potensi ekonomi yang sangat besar," saran Ligwina lagi.

Semoga saran di atas membantu ya, Bun. Sesudah membaca artikel di atas, cek juga video berikut yuk soal jatuh-bangun presenter Ivy Batuta ketika baru mulai bekerja di Amerika Serikat. 

[Gambas:Video Haibunda]



(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda