Jakarta -
Puasa Ramadhan termasuk puasa wajib. Sebagaimana kita telah diperintahkan Allah SWT dalam firman-Nya pada surah Al Baqarah ayat 183.
"
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." ( Al-Baqarah ayat 183)
Mengutip laman resmi
Bimas Islam Kemenag RI, kewajibanÂ
puasa Ramadhan dimulai ketika melihat atau menyaksikan bulan pada awal bulan Ramadhan. Apabila langit dalam keadaan berawan yang mengakibatkan bulan tidak dapat dilihat atau disaksikan, maka bulan Ramadhan disempurnakan tiga puluh hari.
Nah, untuk menjalankannya dengan sempurna, maka kita harus melaksanakan rukun puasa. Rukun puasa yang pertama adalah niat. Kita berniat pada malamnya (malam sebelum hari mau melaksanakan ibadah puasa).
Ada pun sabda Rasulullah SAW, "
Sesungguhnya setiap amalan (pekerjaan) itu dengan niat dan sesungguhnya bagi setiap manusia memperoleh apa yang diniatkan."(Riwayat Muslim)
Kemudian menurut riwayat lima ahli hadis, "
Barang siapa yang tidak berniat puasa pada malamnya sebelum fajar terbit, maka tiada puasa baginya."
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri di Kitab Minhajul Muslim juga mengatakan bahwa untuk puasa wajib maka niat puasa dibaca pada malam hari.
"Jika puasa yang akan dilaksanakannya adalah puasa wajib, maka niatnya wajib dilakukan pada malam hari sebelum terbit fajar," tulis pengajar tetap di Masjid Nabawi Madinah itu, dikutip dari
detikcom.
Niat puasa boleh dibaca setelah fajar atau terbitnya matahari jika itu ibadah sunah. "Syaratnya ia belum makan apa pun," kata Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri.
Dari berbagai dasar tadi kita bisa simpulkan bahwaÂ
hukum puasa Ramadhan tanpa niat maka tidak sah.
Simak juga cara mengenalkan puasa pada anak ala Zaskia Adya Mecca:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)