Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tata Cara dan Panduan Salat Idul Adha saat Pandemi, Bunda Perlu Tahu

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 30 Jul 2020 12:06 WIB

Gereja di Berlin, Jerman, buka pintu untuk umat Muslim Shalat Ied.
Ilustrasi panduan salat Idul Adha saat pandemi/Foto: (Reuters)
Jakarta -

Hari Raya Idul Adha 1441 H kali ini berbeda dari tahun sebelumnya, Bunda. Di tengah pandemi Corona, ada beberapa aturan baru dalam pelaksanaan salat yang mesti diperhatikan.

Aturan tersebut telah dicantumkan dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Sholat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Qurban Tahun 1441 Hijriah/2020 Masehi Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19, Bunda.

Salat Idul Adha sendiri dikerjakan pada hari ke-10 bulan Dzulhijah dengan hukum sunah muakkad. Pelaksanaannya pun disarankan dilakukan lebih pagi, daripada salat Idul Fitri.

أنَّ رَسُول اللَّهِ كَتَبَ إِلَى بَعْضِ الصَّحَابَةِ : أَنْ يُقَدِّمَ صَلاَةَ الأْضْحَى وَيُؤَخِّرَ صَلاَةَ الْفِطْرِ

Artinya: Bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kepada beberapa sahabatnya untuk memajukan waktu shalat Adha dan mengakhirkan waktu shalat Fithr. (HR. Asy-Syafi'i).

Mempercepat salat Idul Adha ini bertujuan supaya setelahnya bisa langsung melaksanakan penyembelihan hewan qurban. Sedangkan mengulur waktu salat Idul Fitri untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang yang hendak membayar zakat fitrah dan makan terlebih dahulu.

"Salat Idul Adha dimulai dari jam 06.02 atau geser sedikit jadi 06.15. Sehingga jam 07.30 sunahnya sudah bisa menyembelih hewan qurban, dibagi, dimasak dan dimakan bersama," ucap Ustaz Adi Hidayat dikutip dari YouTube Kajian Islam Official.

Salat Idul Adha berbeda dengan salat wajib lima waktu, tidak ada azan ataupun iqamat untuk mengawalinya, Bunda. Begitu pula dengan niat, jumlah rakaat, serta rukunnya.

Rukun salat Idul Adha

1. Salat Idul Adha diawali dengan membaca niat sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــــــالَى

Artinya: Aku berniat salat Iduladha dua rakaat [sebagai makmum/imam] karena Allah ta'ala."

2. Takbiratul ihram

3. Membaca doa Iftitah

4. Takbir tujuh kali untuk rakaat pertama, setiap takbirnya diselipkan dengan bacaan:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang."

Atau, Bunda juga bisa membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

5. Membaca surah Al-Fatihah

6. Membaca salah satu surah atau ayat dalam Al-Qur'an, dianjurkan untuk membaca surah al-A'la.

7. Rukuk

8. Iktidal

9. Sujud pertama

10. Duduk di antara dua sujud

11. Sujud kedua

12. Duduk sejenak sebelum bangkit mengerjakan rakaat kedua

13. Takbir lima kali untuk rakaat kedua, setiap takbirnya diselipkan dengan bacaan:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang."

Atau

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

14. Membaca surah Al-Fatihah

15. Membaca ayat Al-Qur'an, dianjurkan surah al-Ghasyiyah.

16. Rukuk

17. Iktidal

18. Sujud pertama

19. Duduk di antara dua sujud

20. Sujud kedua

21. Duduk tasyahud akhir

22. Salam

Seperti halnya Idul Fitri, dalam salat Idul Adha juga dianjurkan untuk mendengarkan khutbah hingga selesai, Bunda.

Ilustrasi salatIlustrasi salat Idul Adha. (Foto: iStock/ kzenon)

Panduan salat Idul Adha di tengah pandemi

Biasanya, salat Idul Adha dilakukan bersama-sama dan berjamaah di masjid atau lapangan luas ya, Bunda. Namun mengingat Corona yang masih menjadi ancaman, protokol kesehatan wajib dilakukan.

Dalam surat edaran Kemenag, salat Idul Adha bisa dilaksanakan di lapangan, masjid atau ruangan wajib memenuhi beberapa kriteria, seperti:

1. Memastikan adanya petugas dan penerapan protokol kesehatan di tempat pelaksanaan salat.
2. Dilakukannya pembersihan dan desinfektan di area salat.
3. Adanya batas jumlah pintu atau jalan keluar masuk tempat salat guna memudahkan penerapan protokol kesehatan.
4. Tersedianya fasilitas cuci tangan.
5. Tersedianya alat pengecekan suhu di pintu masuk. Jika lebih dari 37,5 derajat celsius, maka jamaah dilarang masuk.
6. Menerapkan pembatasan jarak minimal satu meter
7. Mempersingkat pelaksanaan salat tanpa mengubah ketentuan, syarat dan rukunnya.
8. Tidak disediakannya kotak sumbangan yang berpindah dari satu orang ke orang lainnya.

Sementara itu, penyelenggara salat Idul Adha diminta memberikan imbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan salat yang harus dilaksanakan, yakni kondisi tubuh jamaah yang hadir sehat, membawa alat salat masing-masing, memakai masker, menjaga kebersihan tangan.

Selain itu, menghindari kontak fisik dengan orang lain, menjaga jarak, dan tidak menyarankan orang tua dan anak yang rentan terinfeksi Corona untuk ikut serta dalam salat.

Surat edaran Kemenag, salat Idul Adha sebenarnya dapat dilakukan bersama-sama di beberapa lokasi tertentu. Namun bagi beberapa daerah yang masih menjadi zona merah, disarankan untuk melaksanakannya dengan berjamaah di rumah masing-masing. Selamat menyambut Idul Adha ya, Bunda.

Bunda, simak juga tips ajarkan anak mau salat dan mengaji seperti dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda