Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Gaslighting Dalam Pernikahan, Semua Istri Wajib Paham

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 09 Oct 2020 09:04 WIB

Husband and wife sitting on sofa with their arms crossed and looking at each other after a fight in living room
Ilustrasi gaslighting/Foto: iStock

Tahukah Bunda apa itu gaslighting? Perilaku gaslighting bisa mengancam dan ‘membunuh’ siapa pun hanya dengan kata-kata. Bahkan gaslighting bisa membuat pasangan menjadi ‘gila’.

Gaslighting bisa terjadi di mana saja dan siapa pun orangnya. Gashlighting juga sangat mungkin terjadi dalam pernikahan. Ketika Bunda mengalami gaslighting dalam pernikahan, maka kesehatan mentalmu bisa saja memburuk, Bunda.

Untuk itu, jangan sampai gaslighting terjadi dalam pernikahan Bunda. Yuk, mengenal lebih dekat tentang apa itu gaslighting dalam pernikahan, yang wajib dipahami semua istri. 

Apa Itu Gaslighting?

Gashlighting/iStock
Gaslighting/iStock

Dilansir dari Family Psychiatry and Therapy, gaslighting merupakan taktik di mana seseorang memanipulasi orang lain dengan harapan mendapatkan 'kekuatan’ dari mereka. Seringkali manipulasi ini menyebabkan korbannya mempertanyakan realitas diri mereka sendiri.

Tak hanya itu, korban gaslighting juga tidak akan mempertanyakan motif serta tindakan orang yang menyerangnya secara verbal. Padahal korban merasa sakit dan mengalami penderitaan yang luar biasa. 

Efek gaslighting lambat dan bertahap, sehingga korban tak menyadari kalau dirinya sedang dimanipulasi. Namun beberapa bisa terjadi dalam waktu singkat. 

Istilah gaslighting awalnya berasal dari film ‘Gaslight’ di tahun 1944 yang dibintangi oleh Charles Boyer dan Ingrid Bergman. Film tersebut menceritakan seorang istri yang dimanipulasi oleh suaminya sehingga hampir menjadi gila. 

Gaslighting ini dapat terjadi dalam keluarga, pertemanan, bahkan di tempat kerja. Ini seringkali merupakan pertanda adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Gaslighting Dalam Pernikahan

Gaslighting dalam pernikahan terjadi karena ingin mempertahankan kendali atas pasangannya. Menurut terapis Andrea Papin, RTC, dan Jess Jackson, LMT, dari Trauma Aware Care, gaslighting dalam hubungan asmara terjadi karena mereka ingin berada di posisi yang benar dan pasangan selalu salah.

Gaslighting pada intinya selalu tentang pelestarian diri dan pemeliharaan kekuasaan atau kontrol untuk membangun narasi, di mana gaslighter berada di pihak yang benar dan pasangan mereka salah,” ujar Aki Rosenberg, LMFT, seperti dilansir dari Mind Body Green.

Gaslighting dalam pernikahan umumnya menyebabkan kekerasan secara verbal terhadap pasangannya. Namun Bunda yang telah dimanipulasi akan selalu merasa ‘ini salah saya bukan suami’. Padahal pikiran sudah dimanipulasi oleh suami sehingga Bunda selalu berada di pihak yang salah.

Ketika gaslighting terjadi dalam pernikahan tentu hubungan menjadi tidak sehat. Ini berisiko buruk untuk kesehatan mental Bunda bahkan dapat mempengaruhi anak-anak.

Alasan Pelaku Melakukan Gaslighting 

Gashlighting/iStock
Gashlighting/iStock

Jackson menuturkan bahwa alasan gaslighting dilakukan kepada pasangan sendiri karena pelakunya merasa kurang puas dengan situasi sekarang. Ia ingin merasa lebih berkuasa.

Gaslighting bisa membantu pelaku merasa lebih kuat dan terkendali,” kata Jackson.

Seseorang yang melakukan gaslighting mungkin tidak cukup baik dalam mengendalikan emosi atau refleks diri. Dalam beberapa kasus, psikolog mengatakan bahwa gaslighting umumnya dilakukan oleh orang yang teridentifikasi memiliki sifat narsis. 

Orang yang narsis umumnya tak mempunyai rasa penyesalan atas tindakan atau empati mereka terhadap pasangannya. Oleh karena itu, mereka bisa ‘membunuh’ pasangannya hanya dengan kata-kata.

Dilakukan Secara Sadar dan Tidak Sadar

Tak semua gaslighting dilakukan secara sadar oleh pelakunya. Meski gaslighting tidak pernah dibenarkan, ada beberapa orang yang mungkin tak menyadari bahwa mereka melakukannya. 

Beberapa orang secara konsisten mengandalkan gaslighting sebagai taktik untuk mempertahankan kendali dalam pernikahan. Jadi, mereka mungkin tidak menyadari betapa berbahayanya hal tersebut.

“Beberapa orang telah begitu lama menyindir pasangannya sehingga itu menjadi strategi bertahan hidup,” ujar Jackson lagi.

Sering Terjadi pada Wanita

Gashlighting/iStock
Gaslighting/iStock

Rosenberg membuat kesamaan antara gaslighting dalam hubungan asmara dan masalah sosial yang lebih besar. Seringkali gaslighting bersinggungan dengan masalah misogini dan wanita, di mana mereka lebih sering memaafkan dan mendorong perilaku gaslighting untuk mempertahankan posisi kekuasaan. 

Gaslighting bisa muncul dalam hubungan karena merasa lebih berhak sehingga mengabaikan pengalaman pasangan yang kurang beruntung,” tambah Rosenberg. 

Simak juga video hikmah perceraian di mata Kirana Larasati:

[Gambas:Video Haibunda]



(kuy/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda