Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Putri Diana Frustrasi Jadi Menantu Ratu, Banyak Mata-mata di Istana

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Sabtu, 24 Oct 2020 07:00 WIB

Semasa hidup, Putri Diana bersama Pangeran William dan Pangeran Harry
Foto: Instagram @kensingtonroyal
Jakarta -

Pada 29 Juli 1981, Putri Diana resmi jadi menantu keluarga Kerajaan Inggris usai menikahi Pangeran Charles. Awalnya, Princess of Wales bahagia jadi menantu Ratu Elizabeth II. Tapi akhirnya, ia frustrasi dan merasa terpenjara.

Pakar Kerajaan Inggris, Ingrid Seward, mengatakan kalau Putri Diana tidak bahagia dalam pernikahannya. Alasannya karena pemilik nama lahir Diana Frances Spencer ini meyakini, Pangeran Charles belum bisa melupakan kekasih lamanya, Camilla Rosemary Shand.

"Dia jadi terobsesi dengan Camilla," ujar Ingrid, dalam film dokumenter Channel 5, Fergie Vs Diana: Royal Wives At War.

"Ratu selalu berkata, Diana seperti kuda pacu yang gugup. Ratu juga berkata, perlakukan Diana seperti anak-anak."

Dikatakan juga oleh penulis biografi Kerajaan, Richard Kay, bagaimana perjuangan Putri Diana selama hidup di Istana Kensington. Tak dimungkiri, awalnya dia bahagia menjalani pernikahan hingga dikaruniai dua putra, Pangeran William dan Pangeran Harry.

"Itu adalah rumah yang bahagia dan Diana memiliki banyak kenangan indah di sini membesarkan William dan Harry. Di hari-hari awal pernikahan yang sebenarnya cukup senang," kata Richard Kay pada True Royalty TV, dilansir Express.

Selama jadi Putri Kerajaan, Putri Diana memang terlihat bahagia dan selalu tersenyum di hadapan publik. Tapi rupanya, kehidupan Istana yang dijalani Putri Diana tak seindah cerita dalam dongeng.

Kay lalu mengatakan, alasan apa yang membuat Putri Diana tidak betah tinggal di Istana. Putri Diana bahkan frustrasi dan merasa terpenjara karena rentetan aturan Kerajaan, hingga protokol yang harus ia terapkan kapan pun dan di mana saja.

"Tapi, itu kemudian menjadi penjara untuknya. Itu membuatnya frustrasi jadi seorang Putri Kerajaan," ucap Kay.

Ia menambahkan, Putri Diana juga merasa banyak mata-mata di Istana. Tak terkecuali polisi yang bertugas di Istana selalu mengawasi gerak-gerik Putri Diana.

"Dia merasa dimata-matai. Kamera keamanan di semua tempat. Dia merasa polisi yang menjaga Istana terus-menerus melaporkan pergerakannya, siapa teman-teman yang datang menemuinya," ungkap Richard Kay.

Meski cerai dari Pangeran Charles pada 28 Agustus 1996, Putri Diana tetap memiliki hak ruangan di Istana. Ia juga mendapat kompensasi cerai berupa uang tunai senilai 22,5 juta dollar Amerika Serikat (setara Rp336 miliar), juga gaji tahunan sebesar Rp8 miliar.

Bunda, simak juga cerita Enno Lerian yang harmonis dengan keluarga mantan suami, dalam video Intimate Interview di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda