Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Jangan Lakukan 5 Hal Ini Saat Suami Marah Bun

Azhaar Savira   |   HaiBunda

Rabu, 18 Nov 2020 20:01 WIB

Angry millennial couple arguing shouting blaming each other of problem, frustrated husband and annoyed wife quarreling about bad marriage relationships, unhappy young family fighting at home concept
Suami marah/Foto: iStock

Jakarta - Pernikahan tidak selalu berjalan mulus ya, Bunda. Ada saja masalah muncul, mulai dari hal kecil hingga besar.

Mungkin menurut kebanyakan Bunda, masalah kecil enggak terlalu bahaya ya. Fokus Bunda hanya pada masalah besar, padahal dari masalah kecil bisa menjadi besar lho.

Suami marah adalah contoh masalah kecil yang jika Bunda biarkan akan jadi masalah besar. Pada suatu kondisi, suami bahkan bisa marah tanpa alasan spesifik.

Dikutip dari Paired Life, sementara banyak orang mengatakan tingkat testosteron yang tinggi beriringan dengan tingkat kemarahan yang tinggi pula, perilaku ini dikaitkan dengan penyalahgunaan steroid, bukan produksi testosteron alami.

Namun, penelitian telah membuktikan bahwa pria dengan kadar testosteron rendah lebih mudah tersinggung dan berubah suasana hati, Bunda.

Selanjutnya kadar kortisol yang merupakan hormon stres, juga berpengaruh. Jika suami Bunda stres di tempat kerja dan kurang tidur, serta pola makan kurang baik, kadar kortisol meningkat, dan bisa membuatnya seperti menjadi sosok berbeda.

Nah, jika suami marah, Bunda sebisa mungkin menghadapinya dengan baik. Ada sejumlah hal yang sebaiknya dihindari saat suami marah.

Berikut ini hal-hal yang jangan dilakukan ketika suami marah, dilansir Marriage:

1. Jangan Melawan Api dengan Api

Bunda jika suami marah jangan melawannya ya, Bunda. Hindari terbawa emosi juga, yang nantinya hanya menimbulkan masalah lagi, dan menyakitkan di kemudian hari.

Daripada Bunda sibuk memikirkan bagaimana cara melawan suami ketika marah, lebih baik Bunda memahami cara menanganinya.

2. Batasi Curhat

Saat Bunda dan sang suami sedang berselisih, curhat ke keluarga atau teman mungkin bisa bikin lega ya. Namun jangan ketergantungan untuk harus curhat semua masalah ketika suami marah.

Curhat memang bagus, tapi sebaiknya hindari menceritakan semua permasalahan ke orang lain. Enggak semua hal bisa dibagi nih, Bunda.

Hati-hati bisa jadi suami tambah marah jika ada yang dia rasa sangat privat, justru Bunda ceritakan ke orang lain. Terkadang lebih baik cari jalan keluar sendiri, Bunda.

3. Tidak Mentolerir Ketika Dilecehkan

Apakah Bunda akan diam saja jika suami marah lalu Bunda dibentak, diremehkan atau bahkan dilecehkan secara emosional, verbal, dan fisik? Itu salah.

Bunda jangan diam saja ketika hal itu terjadi. Suami akan mengira bahwa semua yang ia lakukan itu benar, dan Bunda tidak masalah diperlakukan seperti itu.

4. Jangan Lelah Mencari Bantuan

Kalau sudah kelelahan, bahkan putus asa menghadapi suami marah, Bunda dapat meminta bantuan kepada teman. Jika pada teman belum juga merasa lebih baik, Bunda bisa mencari terapis.

Carilah terapis pernikahan yang dapat membuat Bunda tenang. Penting pula bagi Bunda untuk tidak merasa sendiri.

5. Jangan Lupakan Siapa Dirimu

Salah satu masalah memiliki pasangan yang sering marah adalah Bunda bisa terbawa jadi orang pemarah juga. Bagaimana pun, marah merupakan hal yang bisa 'menular'.

Tetaplah jadi diri Bunda sendiri. Jangan terbawa suami yang sering marah-marah. Saat Bunda secara konsisten mengekspresikan emosi dengan cara dewasa dan sehat, artinya sudah membantu suami untuk belajar melakukan hal yang sama.

Chow Yun Fat dan istri

Simak juga video menguak fakta emosi karena lapar:

[Gambas:Video Haibunda]



(kuy/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda