Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Tips Merawat Tanaman Hias Alocasia untuk Pemula, Mudah Bun

Hilda Irach   |   HaiBunda

Sabtu, 23 Jan 2021 04:00 WIB

Alocasia termasuk tanaman hias yang cukup banyak digemari. Ternyata cara merawat tanaman hias alocasia yang cantik ini tak terlalu sulit lho, Bunda.
Tanaman hias alocasia/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Joe_Potato

Jakarta - Peminat tanaman hias kian menjamur di kala pandemi corona. Salah satu tanaman hias yang banyak diburu masyarakat adalah alocasia.

Alocasia memiliki daun yang berkarakter dan tampak eksotis jika dijadikan dekorasi. Corak warna-warninya dan daunnya yang mengkilap menjadi salah satu faktor tanaman hias alocasia disukai banyak orang. Dedaunannya bisa menarik hati saat melihatnya tumbuh di sebuah taman atau dalam ruangan.

Tanaman hias alocasia sendiri sebenarnya merupakan keluarga dari aracaeae atau umbi-umbian yang hidup di hutan hujan tropis basah. Habitat aslinya adalah daerah tropis dan subtropis yang ada di Asia, Oceania, dan Amerika selatan. Jenisnya pun beragam, Bunda. Mulai dari alocasia black velvet, silver, tengkorak, hingga parasol.

Dalam kondisi yang tepat, mereka dapat tumbuh dengan sangat cepat. Dedaunannya bahkan bisa mempercantik pekarangan rumah.

Tetapi, perawatan tanaman hias ini bisa dibilang susah-susah gampang lho, Bunda. Sebab, alocasia juga merupakan tanaman yang sensitif.

Namun jangan khawatir, bagi Bunda pemula, masih bisa kok merawat tanaman hias unik ini. Ada beberapa tips yang perlu Bunda lakukan untuk menjaga alocasia agar tetap tumbuh subur dan memesona di ruangan.

Dikutip dari buku Tip Jitu Merawat 19 Tanaman hias Populer, berikut ini 5 tips mudah merawat alocasia untuk pemula.

1. Pilihan alocasia yang mudah dirawat

Bagi Bunda yang pemula, perlu mengetahui bahwa alocasia sangat rentan busuk jika perawatannya kurang tepat. Oleh karena itu, pilihlah jenis alocasia berdaun tebal yang disebut-sebut lebih tahan banting.

Jenis alocasia berdaun tebal antara lain alocasia silver, black velvet, dan dragon scale. Jenis-jenis alocasia ini memiliki ketahanan lebih baik dan tidak mudah busuk dibandingkan jenis alocasia lainnya. Sehingga sangat cocok bagi Bunda yang masih pemula.

Sementara jenis alocasia yang sebaiknya dihindari adalah alocasia sanderiana, alocasia longiloba, alocasia amazonica, dan alocasia suhermaniana. Sebab, keempat jenis alocasia ini lebih sensitif dibandingkan dengan alocasia lainnya.

2. Merawat alocasia indoor

Memiliki alocasia cantik dan memikat pasti dambaan setiap pecintanya ya, Bunda. Apalagi jika tanaman hias tersebut bisa tumbuh subur di dalam ruangan. Sehingga bisa mempercantik ruangan di rumah Bunda.

Bila Bunda berencana meletakkannya di dalam ruangan, tempatkanlah alocasia di dekat jendela dan keluarkan tanaman hias ini seminggu sekali. Kemudian, jangan lupa untuk menyiraminya secara rutin, agar media selalu lembab. Berikan pula pupuk NPK slow realease dengan dosis 1 sdm per pot setiap tiga bulannya, atau Bunda juga bisa semprotkan pupuk organik cair seminggu sekali.

Selain itu, alocasia juga harus disemprotkan vitamin B1 dua hari sekali, yakni pada pagi hari sebelum matahari terbit. Bunda juga harus rajin memangkas daun yang sudah kering, agar makanan bisa dialihkan ke bagian yang lain.

Tak lupa pula, ganti pot dan media tanam setiap 6 hingga 12 bulan sekali, tergantung pada kondisi media tanam. Jika Bunda bisa merawatnya dengan telaten, maka alocasia cantik Bunda bisa tumbuh lebat di dalam ruangan.

3. Media tanam tanaman hias alocasia

Tanaman hias alocasia menyukai media tanam berupa kompos daun bambu yang dicampur dengan tanah lempung. Bakalan lebih baik lagi jika tanah lempung tersebut berasal dari lokasi di mana alocasia tumbuh.

Namun, disarankan untuk tidak menggunakan pasir malang sebagai media tanam. Meskipun porous, alocasia enggan hidup di media tanam tersebut, Bunda.

Untuk tips lainnya, klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.

Simak juga video tanaman hias tropis:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Fanny Fabriana Sekeluarga Terkena Covid-19Foto: Mia Kurnia Sari

Tips Merawat Tanaman Hias Alocasia untuk Pemula

Close-up elephant ear plant/alocasia green leaf in nature background.

Tanaman hias alocasia/Foto: Getty Images/iStockphoto/Supersmario

4. Cara membasmi ulat dan kutu putih

Ulat dan kutu putih merupakan jenis hama yang nyaris tak pernah absen dari tanaman hias manapun, termasuk alocasia. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan dengan cara kimiawi atau organik.

Namun, kebanyakan alocasia lebih menyukai pengobatan organik dari bahan-bahan alami. Selain dipercaya ampuh, bahan tersebut tak memiliki efek samping yang bisa membahayakan tanaman.

Nah, untuk mengobati tanaman hias alocasia dari ulat dan kutu putih secara organik, berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan.

1. Basmi ulat dan kutu putih dengan daun bintaro (Cerbera sp). Caranya, gerus 5 lembar daun bintaro dengan 1 siung bawang putih, lalu tambahkan 1 sdt detergen. Setelah itu, rendam ramuan dalam 5 liter air selama semalam. Saring, lalu larutkan kembali ramuan ke dalam 15 liter air. Semprotkan ke tanaman yang terkena hama hingga merata.

2. Kapur sirih juga dipercaya ampuh mengusir hama pengganggu, seperti ulat dan kutu putih. Caranya, campur satu genggam kapur sirih dengan satu ember air, aduk rata, lalu semprotkan larutan ke tanaman yang terserang hama. Lakukan pembasmian ini secara rutin, setiap pagi hari. Namun, perlu diingat, jangan gunakan obat ini terlalu banyak karena kapur sirih bersifat panas, Bunda.

5. Cara mencegah dormansi

Dormansi merupakan sebuah mekanisme yang dilakukan oleh tanaman, terutama tanaman yang memiliki umbi seperti alocasia dan keladi. Dormansi dilakukan guna dapat bertahan hidup dari kondisi hara yang terus berkurang.

Ciri-ciri dormansi bisa Bunda lihat ketika tanaman hias tiba-tiba mengering dan mati, tetapi umbinya masih tetap segar. Kalau sudah begini, dibutuhkan waktu yang cukup lama hingga umbi tersebut mengeluarkan daun yang baru.

Dormansi ini biasa terjadi juga pada spesies tanaman hias alocasia yang daunnya tiba-tiba layu. Tentunya, Bunda tak ingin ya alocasia Bunda mengalami dormansi. Lantas, bagaimana cara mencegah dormansi pada alocasia?

Perlu diketahui, media tanam yang banyak mengandung humus bisa mencegah terjadinya dormansi. Oleh karena itu, gantilah media tanam setiap enam bulan sekali. Bunda tak perlu melakukan repotting. Namun yang terpenting, pastikan humusnya selalu tersedia.


(kuy/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda