Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Begini Bun, Asal Mula Tradisi Angpao Saat Imlek & 5 Fakta Menariknya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 11 Feb 2021 17:50 WIB

grandfather giving red packet angpao to his grandson during chinese new year's eve reunion dinner
Ilustrasi angpao saat Tahun Baru Imlek/ Foto: Getty Images/chee gin tan

Angpao menjadi tradisi yang amat ditunggu-tunggu saat perayaan Tahun Baru Imlek. Setiap yang menerima, biasanya penasaran nih berapa jumlah uang yang diberikan.

Tetapi, yang tak kalah penting dari tradisi angpao ini justru pada amplopnya, Bunda. Bukan berapa jumlah uang yang ada di dalamnya.

Angpao biasanya diberikan oleh para tetua, atau yang telah menikah, pada sanak keluarga maupun orang lain yang berusia lebih muda dan belum berumah tangga. Secara khusus, ini dibagikan pada anak-anak.

Melansir China Highlights, di China sendiri, amplop merah ini disebut hongbao (angpao) atau yasui qian (yaa-sway chyen). Maknanya bisa diartikan 'uang pengusir setan'.

Apa maksud setan di dalam ungkapan tersebut? Menurut salah satu legenda populer, zaman dahulu ada sesosok hantu yang suka menebar ketakutan ke anak-anak yang sedang tidur di Malam Tahun Baru. Konon, anak yang terkena sentuhan setan bernama Sui ini akan ketakutan sampai tak bisa berteriak, demam parah, bahkan hingga mengalami ketidakstabilan mental.

"Agar melindungi anak-anak dari ancaman Sui, para orang tua akan menyalakan lilin dan terus terjaga sepanjang malam," begitu kisahnya, dikutip dari laman tersebut.

Dikisahkan pula, di rumah salah seorang pejabat pada Malam Tahun Baru Imlek, ada orang tua yang memberikan delapan keping uang koin kepada anaknya. Maksudnya agar anak itu bisa memainkan koin itu sepanjang malam, sehingga tidak tertidur dan tak diganggu oleh setan Sui.

Anak itu membungkus koin-koinnya dengan kertas warna merah, membukanya, membungkusnya lagi, dan terus melakukannya berulang-ulang sampai kelelahan. Orang tuanya lantas menempatkan bungkusan merah berisikan delapan keping koin itu di bawah bantal sang anak.

"Ketika Sui datang dan hendak menyentuh kening si anak, tiba-tiba delapan keping koin tersebut memunculkan sinar terang yang bikin setan itu pergi ketakutan. Delapan keping koin itu ternyata jelmaan dari delapan peri."

Sejak itulah lahir tradisi memberikan amplop merah saat Tahun Baru Imlek. Apalagi merah adalah warna yang dianggap orang China membawa aura positif, juga simbolisasi energi, kebahagiaan, dan keberuntungan.

Pemberian angpao merupakan perwujudan dari harapan agar si penerima senantiasa sejahtera dan punya peruntungan bagus menghadapi tahun yang baru. Maka dari itu, seperti disebutkan di awal, pada tradisi pemberian angpao ini yang terpenting sebenarnya adalah lembar amplop merah itu sendiri.

"Makna dari hongbao bukanlah uang yang ada di dalamnya, justru amplop itu sendiri. Warna merah adalah simbol keberuntungan dan kesejahteraan di kultur China (dan di Asia Timur lainnya)," sebut Google Arts & Culture.

Nah selain amplop merah, ada beberapa fakta lain terkait angpao lho, Bunda. Selengkapnya, klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA, ya.

Banner Sacha StevensonFoto: Mia Kurnia Sari

Fakta-fakta unik tentang angpao

grandfather giving red packet angpao to his grandson during chinese new year's eve reunion dinner

Ilustrasi bagi-bagi angpao/ Foto: Getty Images/chee gin tan

Berikut HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, beberapa fakta lain terkait tradisi angpao saat Tahun Baru Imlek, selain amplop merah.

1. Nominal yang diberi tiap orang berbeda

Meski tradisi bagi-bagi angpao umumnya diberikan pada anak-anak, angpao juga diberikan kepada teman, keluarga, kolega, dan orang terdekat lainnya, Bunda.

Nominal untuk setiap orang akan berbeda tergantung pada relasinya. Misalnya untuk orang tua dan kakek-nenek, maka akan mendapatkan yang terbaik, dibandingkan anak-anak pada umumnya.

2. Aturan bagi-bagi angpao

Pembagian angpao tidak bisa dilakukan sembarangan, di dalamnya ada aturan yang mesti diterapkan. Sebagai contoh, uang yang dimasukkan ke dalam amplop hanya yang bersih dan rapi. Oleh sebab itu, jelang Imlek biasanya banyak orang yang antre di bank untuk menukar uang lama dengan yang baru.

3. Nominal angpao tidak boleh mengandung angka 4

Dalam budaya China, angka 4 selalu dihindari untuk karena pengucapannya dalam Bahasa Mandarin mirip dengan kata 'mati'. Itulah alasan mengapa jumlah nominal uang yang diberikan dalam angpao tidak boleh mengandung angka tersebut.

Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.

Tata cara menerima angpao

grandfather giving red packet angpao to his grandson during chinese new year's eve reunion dinner

Ilustrasi angpao saat Tahun Baru Imlek/ Foto: Getty Images/chee gin tan

4. Cara menerima angpao

Tak hanya cara memberi, menerima angpao juga ada aturannya. Dalam tradisi, anak-anak akan berlutut untuk menerima angpao dari anggota keluarga yang lebih tua.

Tradisi ini masih terus dilakukan di sejumlah daerah di China. Saat menerima angpao, penerima harus menjulurkan kedua tangannya dan tak membuka angpao di depan si pemberi.

5. Angpao telah mendunia

Pemberian angpao saat ini tak cuma dilakukan dalam perayaan Tahun Baru Imlek di China saja. Para diaspora China di berbagai negara juga melakukannya, tak terkecuali di Indonesia.

Selain itu, konsep angpao dengan bagi-bagi duit juga dilakukan dalam perayaan Hari Besar lain, contohnya saat Idul Fitri. Di Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara, orang-orang yang lebih tua akan memberikan amplop berwarna hijau pada anak-anak.


(AFN/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda