Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Cara Supaya Tanaman Hias Alokasia Bunda Makin Eksotis

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 17 Feb 2021 14:53 WIB

A woman is spraying Liquid fertilizer for the foliar feeding on the alocasia sanderiana bull or alocasia bambino in a clay pot and accessories on the table
Tanaman hias alokasia/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Bunda yang senang menanam dan merawat tanaman hias tentu sudah mengenal alokasia, ya. Tanaman ini memiliki daun yang lebar dengan ukuran yang beragam, tergantung dengan variasinya.

Daun tanaman hias alokasia bentuknya seperti hati terbalik dengan panjang 20 hingga 90 cm lho, Bunda. Beberapa dari variannya ada yang bisa diolah dan dijadikan makanan.

Namun, Bunda tidak boleh sembarangan mengonsumsi daun tanaman hias ini. Jika salah, tanaman hias ini bisa mengakibatkan mati rasa dan pembengkakan pada lidah. Tak hanya itu, jika tidak segera ditangani tanaman hias ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas hingga nyeri pada tenggorokan.

Bagian bawah tanaman alokasi mengandung racun yang tinggi. Karena itu, merebusnya sebelum disajikan bisa mengurangi risiko keracunan. Meski begitu, sebaiknya memang jangan coba bereksperimen untuk memakan tanaman hias ini sembarangan ya, Bunda.

Daripada dikonsumsi, lebih baik alokasia Bunda jadikan tanaman hias cantik yang bisa menghiasi rumah. Merawat alokasia juga terbilang mudah kok.

Berikut ini adalah tips untuk merawat tanaman hias alokasia, dikutip dari buku 56 Alokasia Eksotis.

1. Wadah Tanam

Punya sifat dan karakter yang mudah dirawat, membuat tanaman hias alokasia menjadi favorit para kolektor nih, Bunda. Biasanya, alokasia ditanam secara masal di lahan terbuka.

Selain di lahan terbuka, banyak orang yang menanam alokasia di dalam wadah unik atau pot. Selain praktis, Bunda juga bisa menyesuaikan media tanam yang akan digunakan sesuai dengan lokasi tempat tinggal Bunda.

2. Warna Pot

Menyediakan wadah untuk tanaman alokasia juga perlu diperhatikan nih, Bunda. Ada beberapa bahan pot yang bisa Bunda gunakan sebagai tempat alokasia tumbuh.

Ada banyak pot yang tersedia seperti tanah liat, semen, plastik, keramik, hingga porselen. Untuk memaksimalkan kecantikan alokasia, sebaiknya pilih pot dengan warna metalik seperti hitam atau hijau toska.

3. Cahaya

Jika tak dirawat dengan benar, daun tanaman hias alokasia bisa tampak kusam nih, Bunda. Alokasia memang suka pada cahaya yang teduh, namun kalau diletakkan pada tempat yang terlalu teduh, akan kurang nutrisi dan warna daunnya akan pudar.

Daun alokasia akan cerah dan berkilau jika diletakkan pada lokasi yang tepat. Asupan cahaya yang masuk harus sesuai dengan kebutuhan alokasia. Tidak kurang dan tidak terlampau berlebih.

Klik baca halaman berikutnya untuk tips menanam tanaman hias alokasia yang lainnya ya, Bunda.

Simak juga video tanaman hias yang beracun:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Tanaman Hias AlokasiaFoto: Mia Kurnia Sari




CARA MERAWAT TANAMAN HIAS ALOKASIA

An elephant ear houseplant in a white pot.

Tanaman hias alokasia/Foto: Getty Images/iStockphoto/Akchamczuk

4. Daun Mengilap

Daun alokasia biasanya terbagi menjadi dua jenis nih, Bunda. Ada yang memiliki permukaan halus serta bertekstur kasar seperti beludru. Jika jenis daunnya berbeda, maka cara merawat juga berbeda nih, Bunda.

Untuk membuat daun halus alokasia jadi mengilap, Bunda bisa gunakan bahan pengilap seperti cairan susu murni, lotion, soft drink, atau santan beku. Sementara daun beludru cukup diulas dengan kuas halus.

5. Media Tanam

Kunci utama agar daun alokasia bisa rumbun terletak pada media tanam yang Bunda gunakan, nih. Alokasia menyukai media tanam dengan pH antara 6 hingga 7,6. Karena itu, Bunda perlu menghindari media tanam dengan tingkat keasaman yang tinggi karena akan menurunkan tingkat pertumbuhannya.

Bunda bisa meracik sendiri media tanam yang akan digunakan alokasia, misalnya dengan menggabungkan pupuk kompos dan pasir malang dengan perbandingan 2:1. Selain itu gabungan 1:2 antara sekam bakar dan pasir malang juga bisa digunakan.

Alokasia yang didapat dari kawasan limestone akan lebih baik pertumbuhannya jika ditambahkan dengan batu kapur atau batu cadas nih, Bunda.

6. Potong Daun Rusak dan Bunga

Untuk menghasilkan daun yang kompak dan subur, Bunda bisa potong daun yang tua, kurang sehat, atau yang tumbuh bercak. Teknik ini juga bisa memicu tumbuhnya tunas yang baru.

Bunda juga bisa memangkas bunga alokasia jika tidak suka. Selain menghalangi keindahan alokasia, bunga juga bisa menyedot nutrisi tanaman hias ini dalam jumlah yang banyak. 


(mua/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda