Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pelajaran dari Kisah Abu Bakar Memerangi Kaum yang Tak Mau Bayar Zakat

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Jumat, 07 May 2021 19:57 WIB

Coins, rosary, Holy Quran and rice in the sack. Zakat concept. Zakat is a form of alm-giving as a religious obligation or tax. Large Arab word right method to read correctly.
Ilustrasi zakat fitrah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/hilal abdullah
Jakarta -

Tak terasa, bulan Ramadhan tahun ini sudah memasuki pekan terakhir ya, Bunda. Jelang Hari Raya Idul Fitri, umat Islam tak boleh lupa untuk menunaikan kewajiban membayar zakat fitrah.

Seperti Bunda tahu, kewajiban menunaikan zakat termasuk dalam rukun Islam keempat. Disampaikan juga oleh Ustazah Lailatis Syarifah, Lc., MA., tentang kisah Abu Bakar Ash Siddiq saat pertama kali menjadi khalifah.

"Tantangan pertama yang harus dihadapi Abu Bakar adalah mereka yang murtad dan tidak mau membayar zakat, mereka hanya merasa shalat kewajiban tetap, sedangkan zakat diperuntukkan untuk Nabi Muhammad SAW," tutur Ustazah Lailatis.

Jadi, Ustazah Lailatis melanjutkan, kaum tersebut memiliki pemahaman bahwa kewajiban zakat sudah selesai setelah Rasulullah wafat. Inilah alasan Abu Bakar bertekad memerangi kaum tersebut, Bunda.

"Sebenarnya, para sahabat meminta Abu Bakar tidak melakukan perang karena khawatir pada keamanan Madinah dan penduduknya. Tetapi, Abu Bakar menolak saran mereka," tutur Ustazah Lailatis mengisahkan.

Banner Muslimahpedia untuk Artikel

Ia lalu menerangkan, kisah dari Abu Hurairah Radhiallahu'anhu yang menuturkan, Umar bin al Khaththab Radhiallahu'anhu bertanya pada Abu Bakar:

Bagaimana bisa engkau memerangi orang-orang itu, padahal Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda: 'Aku diperintahkan memerangi orang-orang sampai mereka mengucapkan syahadat La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah. Apabila orang-orang itu telah mengucapkannya, maka darah dan harta mereka terjaga dariku, kecuali jika mereka tidak menjaga hak Islam'.

Ustazah Lailatis menambahkan, Abu Bakar menjawab, "Demi Allah, seandainya mereka enggan memberi 'anaq - dalam riwayat lain 'iqal - yang dahulu mereka berikan pada Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam, niscaya aku akan memerangi mereka karena keengganan itu. Sesungguhnya, zakat adalah hak harta. Demi Allah, aku akan memerangi mereka yang memisahkan shalat dan zakat."

Bunda perlu tahu juga, jawaban Abu Bakar tentang memisahkan salat dan zakat ini tertuang dalam firman Allah SWT, Al Quran surat At Taubah ayat 5 yang berbunyi:

فَإِذَا انْسَلَخَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ ۚ فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya:
Apabila sudah habis bulan-bulan haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kami jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. At Taubah: 5)

Ustazah Lailatis mengingatkan, "Jadi, shalat dan zakat menjadi kesatuan penting yang tidak dapat dipisahkan, kedua-duanya merupakan kewajiban."

Penjelasan selengkapnya bisa Bunda tonton dalam video Muslimahpedia HaiBunda bersama 'Aisyiyah di bawah ini.

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda