
moms-life
10 Jenis Kerusakan Cat di Rumah Minimalis dan Solusinya
HaiBunda
Kamis, 10 Jun 2021 04:00 WIB

Tujuan utama cat eksterior adalah menjaga kelembapan rumah minimalis, Bunda. Pada bagian ini pengecatan eksterior rumah biasanya dilakukan 5-8 tahun untuk melindungi dinding eksterior sekaligus menambah daya tarik rumah.
Keindahan tampilan dinding rumah lumrahnya merupakan dambaan setiap orang. Namun, terkadang muncul berbagai kerusakan cat yang menjadikan tampilan dinding terlihat buruk.
Kerusakan tersebut hadir dalam berbagai kondisi tergantung dari penyebabnya. Jadi sebagai pemilik rumah, Bunda sudah sepatutnya paham tentang hal-hal teknis yang mungkin terjadi tersebut.
Dengan mengetahui berbagai potensi kerusakan cat dan solusinya, Bunda bisa mengatasinya sendiri tanpa bantuan ahli professional. Atau setidaknya, jadi menghemat biaya karena perbaikan yang Bunda lakukan akan tepat guna.
Dilansir The Spruce, berikut 10 ulasan berbagai kerusakan cat rumah minimalis dan cara mengatasinya.
1. Melepuh
Cat yang melepuh ditandai dengan gelembung atau lepuh berukuran kecil hingga sedang di bawah lapisan cat. Kemungkinan penyebabnya adalah cat diaplikasikan saat kayu basah, menyebabkan kelembaban tertahan untuk memperluas lapisan cat.
Selain itu, bisa juga karena faktor embun, hujan, atau kelembapan yang sangat tinggi menembus setelah cat lateks kering. Untuk perbaikannya bisa dengan mengikis cat yang melepuh, setelah itu, biarkan kayu benar-benar kering sebelum dicat kembali.
Pastikan juga untuk mengecat di bawah sinar matahari langsung dan dalam kondisi yang tidak lembap.
2. Alligatoring dan Checking
Alligatoring adalah retakan pada lapisan cat yang menyerupai tekstur kulit buaya. Sementara checking, adalah retakan pada lapisan cat yang serupa dengan alligatoring, tetapi tidak terlalu parah dan ditandai dengan retakan yang panjang dan cukup merata pada lapisan cat, memiliki relief atau kedalaman yang dangkal.
Hal ini disebabkan umumnya karena kesalahan dalam pengecatan dimana pengecatan lapisan kedua diaplikasikan sebelum lapisan pertama mengering. Sedangkan checking, disebabkan karena penuaan alami terjadi dengan beberapa lapisan cat berbasis minyak yang lebih tua.
Saat bahan yang dicat (biasanya kayu) menyusut dan mengembang seiring waktu. Solusi yang bisa dilakukan adalah hapus cat lama, kemudian cat ulang dengan cat berbasis lateks yang fleksibel. Jangan lupa pilihlah cat lateks berkualitas tinggi ya, Bunda.
3. Efflorescence
Efflorescence biasanya ditandai dengan munculnya serbuk putih kandungan mineral garam pada dinding. Kandungan mineral garam yang terlarut air pada bata semen merembes ke permukaan dan menghasilkan pengkristalan akibat proses penguapan.
Pada umumnya masalah ini disebabkan karena persiapan pra pengecatan yang buruk, kelembapan yang ekstrim, minimnya perlindungan waterproof, juga adanya retakan atau pecahan pada dinding.
Solusinya, jika uap air berpindah melalui dinding dari luar (misalnya, dinding basement), aplikasikan waterproofing ke bagian luar dinding.
4. Chalking
Chalking ditandai dengan serbuk kapur halus yang menyelimuti seluruh lapisan permukaan cat. Chalking sebenarnya adalah pigmen cat yang memiliki ketahanan daya rekat yang rendah terhadap pengaruh cuaca, paparan panas matahari dan air hujan.
Penyebab lain juga bisa karena penggunaan cat eksterior berkualitas rendah, dan catnya terlalu tipis sebelum diaplikasikan.
Untuk mengatasinya kapur harus dihilangkan sebelum pengecatan ulang. Hapus kapur dengan mencuci atau menggosok dengan larutan pembersih trisodium fosfat dan bilas dengan air bersih. Lalu, biarkan kering dan cat dengan cat rumah lateks berkualitas tinggi.
5. Sagging
Sagging adalah lelehan pada lapisan cat dinding yang telah mengering. Hal ini disebabkan karena teknik pengecatan yang kurang baik. Selain itu, udara yang terlalu dingin dan sangat lembab membuat cat lama mengering dan mudah meleleh.
Untuk mencegah sagging, sebaiknya Bunda mengamplas halus bagian dinding rumah minimalis yang mau dicat sebelum mengaplikasikan lapisan cat berikutnya. Selain itu, jangan membebani kuas dengan beban berlebih. Gunakan kuas dan teknik mengecat yang tepat, Bunda.
Lanjut baca halaman berikutnya, Bunda.
Butuh inspirasi warna cat kamar bayi, Bunda? Simak video berikut ya:
JAMUR HINGGA KELEMBAPAN EKSTRIM
Foto: Instagram
6. Mildew
Mildew adalah jamur yang tumbuh pada permukaan lapisan cat dan dempul yang biasanya ditandai dengan bercak atau bintik berwarna abu-abu, hitam, coklat, dan hijau. Hal ini pada umumnya disebabkan karena kelembapan udara yang tinggi, minimnya ventilasi, dan kurangnya pencahayaan sinar matahari langsung.
Solusinya, gunakan larutan anti jamur untuk membersihkan mildew sebelum melakukan pengecatan ulang. Hal ini karena jamur tetap dapat tumbuh, meskipun telah ditimpa dengan lapisan cat di atasnya.
7. Perubahan Warna Karat
Masalah ini ditandai dengan noda berwarna karat, coklat kemerahan hingga hitam pada permukaan cat. Umumnya disebabkan oleh paku yang tidak tahan korosi digunakan untuk memasang pelapis dinding, bukan paku berlapis seng atau baja tahan karat, pelapukan atau pengamplasan yang berlebihan.
Untuk mencegah karatan, jika memungkinkan, Bunda bisa mengganti paku baja dengan paku baja galvanis atau stainless. Selain itu, jika paku berkarat tidak dapat dihilangkan, hilangkan karat dengan mengampelas kepala paku ke logam kosong dan menenggelamkannya.
8. Cat Terkelupas karena Adhesi yang Buruk
Cat terkelupas adalah masalah cat yang sangat umum yang dapat disebabkan oleh kelembapan atau daya rekat yang buruk. Pengelupasan karena daya rekat yang buruk ditandai dengan cat terkelupas dan terpisah dari lapisan cat sebelumnya.
Pada umumnya masalah ini disebabkan karena persiapan pra pengecatan yang buruk, cat berkualitas rendah, atau cat berbasis minyak diaplikasikan di atas permukaan yang masih basah. Solusinya, kikis cat lama yang mengelupas, dempul sesuai kebutuhan lalu cat ulang.
9. Cat Terkelupas karena Kelembapan dari Luar
Pengelupasan yang berhubungan dengan kelembaban pada dinding yang biasanya ditandai dengan pengelupasan berukuran besar, seperti di sekitar jendela, pintu, dan selokan. Penyebabnya cat diaplikasikan saat permukaan basah karena kondensasi atau hujan.
Untuk mengatasinya, hilangkan sumber kelembapan dengan memasang exhaust fan, soffit vents, side vents, louver, fan, atau dehumidifier, atau bisa juga memperbaiki dan ganti dempul yang hilang atau rusak.
10. Cat Terkelupas karena Kelembapan dari Dalam
Cat terkelupas adalah masalah cat yang sangat umum yang dapat disebabkan oleh kelembapan atau daya rekat yang buruk. Kelembaban yang berasal dari belakang lapisan cat, atau kelembapan bagian depan yang memaksa menembus lapisan cat, dapat menyebabkan jenis kegagalan cat ini.
Kemungkinan penyebabnya adanya area dengan kelembapan tinggi, seperti kamar mandi, dapur, hot tub, dan area basement yang basah, telah menciptakan kelembapan yang menembus lapisan cat. Cara mengatasinya dengan memberi ventilasi pada area dengan kelembapan tinggi, seperti kamar mandi.
Demikian 10 permasalahan kerusakan cat yang kerap terjadi di rumah minimalis, beserta solusinya. Semoga informasinya bermanfaat ya Bunda!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
12 Warna Cat Rumah Minimalis Terbaik Berdasarkan Zodiak Bunda

Mom's Life
5 Kesalahan dalam Memilih Cat Rumah Minimalis

Mom's Life
5 Trik Mudah Menata Rumah Minimalis yang Didominasi Warna Putih

Mom's Life
5 Cara Mengecat Tembok Rumah Minimalis Sendiri, Mudah dan Cepat

Mom's Life
Tak Perlu Bingung, Ini 5 Cara Pilih Cat Rumah Minimalis


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Rumah Baru Fanny Ghassani & Suami, Nuansanya Hangat dan Estetik Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda