Kisah Wanita Cianjur Hijrah Usai Dinikahi Bule Mualaf Lebih Muda 9 Tahun

Rika dan suami/ Foto: Instagram @rikaoudenes

Terdapat berbagai cara sampai akhirnya seorang Muslim menjemput hidayah untuk berhijrah. Kali ini cerita datang dari wanita Cianjur bernama Rika Kartika Oedenes, Bunda. Rika, panggilan karibnya, mengaku berhijrah setelah menikahi suami bule yang mualaf, Peter Oedenes.

"Aku hijrah itu karena suami yang ajak aku hijrah," ungkapnya dalam salah satu vlognya, dilansir kanal YouTube pribadinya, Rika Kartika.

Singkat cerita, keduanya bertemu tahun 2011. Waktu itu Rika tinggal di Bali. Peter, suami bule Belandanya itu lagi liburan. Rika masih ingat saat itu bulan Agustus, bulan Ramadan.

Sekitar dua hari sebelum suaminya pulang, ia ketemu di salah satu di klub malam Bali, di kawasan Kuta. Rika yang saat itu bekerja sebagai resepsionis klinik di Bali mengenang bahwa malam setelah bekerja, ia diajak temannya ke klub.

Awalnya, ia menolak karena masih akan bekerja di pagi hari dan mau berpuasa pula.

"Kita ketemu sekitar jam 11-an gitu. Dia (suami) sama temannya dia juga. Biasa, kenalan gitu ya. Terus mau pulang kita ngobrol gitu. Waktu itu jam tiga, waktunya aku sahur. Aku makan dahulu," katanya.

Peter saat itu penasaran apa itu Ramadan. Rika mengaku sempat mengenalkan Islam pada suaminya. "Walaupun di clubbing, aku tetap menjalani Ramadan. Aku makan, dia enggak makan. Kenalan, minta nomor telepon, e-mail," kenangnya.

Setelah bertemu, sang suami bule rupanya mengajak Rika untuk bertemu lagi keesokan harinya. Rika pun menyetujuinya dan memintanya untuk menelepon saja. Tak kunjung dihubungi, mulanya Rika gengsi dan berniat untuk tidak menanyakan kepastian pada pria bule.

Ternyata ada kendala teknis ketika keduanya mencoba berkomunikasi via ponsel. Suami bule Rika saat itu rupanya sudah menghubungi lewat SMS tapi pesannya tak masuk ke nomor telepon.

Selang seminggu, setelah suami Rika pulang ke Belanda, ia masih berupaya menghubungi Rika. Kali ini, ia sampai meraih Rika lewat media sosial.

"Dari sana kita dekat. Dia suka sama aku. (Tapi) dia usianya kan masih muda, kalau enggak salah umur 24. Aku umurnya tuh masih 33. Ah masih muda, mungkin bercanda doang kali ya. Lagipula kita ketemu sekali doang, ngapain," kata wanita asal Cianjur itu.

"Aku bilang gini, kita enggak usah pacaran karena kan jarak kita jauh. Kita kayak gini aja, keep in touch. Kalau ke depannya memang baik, kita bisa lah serius. Tapi aku enggak mau cari pacar, sudah bosan ya kepala 3."

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga tips pernikahan Nadia Vega melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

HUBUNGAN RIKA DAN PRIA BULE BERLANJUT

Suami bule Rika/ Foto: Instagram @rikaoudenes

Maju ke bulan Desember, Rika dihubungi lagi oleh suaminya itu, katanya, ia mau ke Indonesia. Rika saat itu berstatus janda anak dua itu kaget ternyata pria bule yang jadi suaminya itu sungguh-sungguh ingin menemuinya.

Bahkan, Peter saat itu ingin menemui Rika dan keluarganya di Cianjur, Jawa Barat.

"Tahu kan kalau orang Cianjur bawa bule ke rumah bisa geger satu Cianjur ya. (Saya bilang), kamu di Jakarta saja ya. Entar deh (dalam) tiga hari aku ke sini (Jakarta). Dia enggak mau, ya sudah kita ke Puncak ya, kan dari Cianjur ke Puncak dekat," ucapnya.

Rika dan anak-anak tadinya mau berlibur ke Yogyakarta, Peter rupanya mau ikut dengan Rika dan anak-anak liburan.

"Masa sih mau ikut emak-emak yang ngasuh anak. Dia kan masih berondong gitu ya. Kamu di sini aja di Puncak. 'Aku ke sini mau temuin kamu'. Oh ya sudah deh, tapi aku bawa anak-anak ya," ucapnya.

Setelah liburan bersama, keduanya kembali ke Bali. Di Bali, pria asal Belanda itu mengutarakan isi hatinya bahwa ia akan seriusi dan menikahi Rika. Namun, Rika meminta suaminya itu untuk berpikir lagi apakah mau menjadi mualaf dan ayah sambung kedua anak.

"Dia tetap ngeyel, aku mau kok terima kamu apa adanya. Aku mau kok masuk Islam gitu. Tapi masuk Islam harus disunat lho. 'Oh ya sudah mau'. Dia enggak lihat latar belakang aku," kata Rika.

Setelah menikah, Rika dan Peter ternyata saling mendapat hidayah. Keduanya juga memutuskan untuk hijrah, Bunda.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

PERJALANAN HIJRAH RIKA DAN SUAMI BULE BELANDA

Rika dan Peter/ Foto: Instagram @rikaoudenes

Perjalanan hijrah Rika dan Peter terjadi secara bertahap. Setelah menikah, Rika dan Peter sempat menjalani hubungan pernikahan jarak jauh. Peter harus kembali ke Belanda karena pekerjaan. Sudah berstatus mualaf, Rika mengatakan suaminya itu selalu menjalankan ibadah salat.

"Si Akang, dalam waktu dua bulan, sudah hafal hafalan salat, jadi enggak baca buku," kata Rika.

Sambil menyiapkan dokumen untuk kepindahan Rika ke Belanda, ia dan suami menghadapi kerikil-kerikil dalam rumah tangga. Sampai suatu ketika, Rika geram, ia mengaku tak bisa menahan egonya, dan membawa-bawa Islam soal kewajiban suami dan istri.

Peter memilih diam tapi penasaran dengan pernyataan Rika soal kewajiban suami dan istri dalam Islam. Semalaman tak tidur, Peter mempelajari hal tersebut dan keesokan paginya menelepon istri.

"Kamu benar bahwa suami itu wajib mengasih nafkah untuk istri, tapi di sana juga ada hak-hak suami yang harus didapatkan dari istri atau kewajiban seorang istri."

"Kewajiban istri adalah istri juga patuh dan taat pada suami. Banyak hal yang aku pelajari tentang Islam dan mulai sekarang aku yakin sepenuh hatiku, Islam itu agama yang benar, agama yang adil. Aku ngerasa..."

"Kalau ke mana-mana please izin ke aku, karena bagaimanapun kamu adalah tanggung jawab aku. Aku enggak mau, bukannya cemburu, takutnya kenapa-kenapa."

Rika cukup terkejut ketika suaminya ingin dirinya menutup aurat. Awalnya, Rika keberatan namun akhirnya sepakat untuk mencari jalan tengahnya, tidak berhijab dahulu tapi tidak berpakaian ketat.

"Akhirnya aku ke mana-mana izin dahulu terus diminta foto pakaian yang akan dikenakan keluar," ucap Rika.