Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Hari Anti Narkotika Internasional, Simak Kontroversi & Manfaat Ganja Bagi Dunia Medis

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 25 Jun 2021 19:30 WIB

Medical Marijuana flower buds in glass jar and grinder on dark backdrop
Ilustrasi Ganja/Foto: Getty Images/iStockphoto/MysteryShot

Tanggal 26 Juni identik dengan Hari Anti Narkotika Internasional, Bunda. Pada hari ini, dunia global secara bersama-sama akan memperkuat aksi dan kerja sama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahayanya penggunaan narkoba.

Menurut Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 1, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman. Baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurutan atau perubahan kesadaran.

Tak hanya itu, Bunda. Masih menurut pasal yang sama, narkotika juga bisa mengurangi samppai menghilangkan rasa nyeri serta menyebabkan ketergantungan. Narkotika sendiri dibedakan ke dalam golongan-golongan, lho.

Di Indonesia sendiri masih banyak kasus narkoba yang beredar, Bunda. Baik dikalangan masyarakat biasa, pejabat, bahkan public figure.

Salah satu jenis narkoba yang acap kali digunakan oleh para pecandu adalah ganja. Ya, ganja memang sering menjadi kontroversi, Bunda. Sebenarnya, jika ganja digunakan dengan bijak, tumbuhan yang satu ini bisa sangat bermanfaat dalam dunia medis.

CONTOH KASUS GANJA UNTUK OBAT

Ganja sendiri dimasukkan ke dalam narkotika golongan I, Bunda. Melihat UU No. 35 tahun 2009 pasal 8, Narkotika yang berada di golongan ini dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan, Bunda.

Meski begitu, dalam jumlah terbatas narkotika golongan ini bisa digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, pengembangan ini membutuhkan persetujuan dari menteri atas rekomendasi dari Kepala BPOM.

Banner Diusir Warga Karena Tertular Covid dari AnakBanner Diusir Warga Karena Tertular Covid dari Anak/ Foto: Mia Kurnia Sari

Meski sudah dijelaskan dalam Undang-undang, nyatanya ada beberapa kasus yang memperlihatkan bahwa masyarakat nekat menanam tumbuhan yang satu ini dengan alasan untuk obat, Bunda. Salah satu contohnya adalah seorang petani di Sumatera Utara yang nekat menanam ganja pada tahun 2019 silam.

NG yang merupakan seorang petani tomat nekat menanam ganja di kebun tomatnya, Bunda. Sebuah media mengatakan, saat diperiksa, ia mengaku menanam ganja untuk mengobati penyakit diabetesnya.

Kegiatan ini ia lakukan selama 7 bulan lamanya, Bunda. Meski mengaku untuk mengobati diabetesnya, nyatanya NG juga mengaku bahwa ia juga menjual tanaman itu seharga Rp50 ribu sampai Rp100 ribu per paketnya.

Selain NG, kasus serupa juga terjadi di tahun yang sama, Bunda. Menurut sebuah media nasional, seorang warga Bandung Barat berinisial RT menanam 3 batang ganja setinggi 5-130 sentimeter dalam satu pot. Tanaman itu pun langsung di sita oleh jajaran Satreskrim Polres Cimahi.

Saat diperiksa, RT mengaku tidak mengetahui kalau menanam ganja dilarang, Bunda. Ia hanya mengetahui bahwa ganja hanya dilarang untuk dipakai dan dijual. Tak hanya itu, RT juga mengaku kalau ia menanam ganja untuk pengobatan penyakit kanker.

"Ada teman ibu saya meninggal, pas atasi kanker dia dikasih Cannabid Oil (minyak ganja), jadi saya mikirnya ke situ (tanam ganja)," katanya.

Lantas apa risiko dan efek dari penggunaan ganja jangka panjang ya, Bunda? Klik baca halaman berikutnya, yuk!

Bunda, simak juga video obat tradisional batuk dan pilek anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




RISIKO DAN EFEK NEGATIF PENGGUNAAN GANJA

Close Up of a Young Hemp or Marijuana Plant Growing in a Nursery Getting Ready to be Planted in a Field

Ganja/Foto: Getty Images/grandriver

Ganja merupakan daun, bunga, batang, dan biji dari tanaman bernama Cannabis satiba atau Cannabis indica, Bunda. Ganja sendiri diyakini sebagai obat psikoaktif yang mengandung hampir 500 bahan kimia termasuk sebuah senyawa yang bisa merubah pikiran yang tentunya sangat berbahaya.

Melansir dari laman Samhsa, satu dari 16 orang mulai menggunakan narkoba sebelum usia mereka genap 18 tahun dan menjadi pecandu, Bunda. Sementara itu, 1 dari 10 orang dewasa pengguna narkoba bisa jadi pecandu.

RISIKO PENGGUNAAN GANJA JANGKA PANJANG

Meski kerap dipercaya bisa dijadikan obat untuk berbagai macam penyakit, ternyata penggunaan ganja jangka panjang bisa menyebabkan beberapa risiko berbahaya, Bunda. Masih dari sumber yang sama, berikut adalah risikonya.

1. Kesehatan otak

Penggunaan ganja jangka panjang bisa menyebabkan perubahan pada kesehatan otak, BUnda. Ganja dapat menghilangkan IQ permanen sebanyak 8 poin saat digunakan di usia muda. Saat poin IQ menghilang, tentunya poin ini tidak akan kembali lagi, bahkan meski pecandu sudah berhenti menggunakan ganja.

2. Kinerja atletik

Ganja ternyata dapat berpengaruh pada kinerja atletik jika digunakan jangka panjang, Bunda. Penelitian menunjukkan bahwa ganja bisa mempengaruhi waktu, gerakan, dan koordinasi yang dapat membahayakan kinerja atletik.

3. Kesehatan dan perkembangan bayi

Penggunaan ganja selama masa kehamilan bisa menyebabkan pertumbuhan janin jadi terhambat, Bunda. Sehingga bayi berisiko lahir prematur, lahir mati, dan terjadi masalah dengan perkembangan otak.

4. Kehidupan sehari-hari

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang menggunakan ganja cenderung lebih banyak memiliki masalah hubungan, Bunda. Tak hanya itu, mereka juga memiliki masalah hasil pendidikan, pencapaian karier rendah, dan berkurangnya kepuasan hidup.

Jika digunakan dengan benar dan bijak, ganja bisa memiliki banyak manfaat dalam dunia medis, Bunda. Klik baca halaman berikutnya, ya.

Simak juga video obat alami turunkan demam anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TURUNKAN BERAT BADAN HINGGA CEGAH DIABETES

Scientists working in lab. Testing medical marijuana buds

Ilustrasi Ganja dalam Dunia Medis/Foto: Getty Images/janiecbros

Ganja memiliki kandungan kimia yang bisa mempengaruhi otak, Bunda. Tak hanya itu, ganja juga memiliki sifat yang bisa menghilangkan rasa sakit.

MANFAAT GANJA DALAM DUNIA MEDIS

Meski kehadirannya sering menimbulkan banyak kontroversi, nyatanya ganja memiliki banyak manfaat dalam dunia medis, Bunda. Melansir dari laman Health Europa, berikut ini adalah beberapa manfaat ganja.

1. Menurunkan berat badan

Pecandu ganja biasanya tidak memiliki berat badan berlebih, Bunda. Hal ini lantaran ganja bisa membantu mengatur insulin sambil mengelola asupan kalori secara efisien.

2. Melawan kanker

Salah satu manfaat medis ganja dalam dunia medis adalah sebagai oabt kanker, Bunda. Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kanabinoid dapat membantu melawan kanker jenis tertentu.

3. Mengatur kejang

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ganja bisa bantu mengendalikan kejang, Bunda. Penelitian yang berlangsung ini untuk menentukan efek ganja pada pasien dengan epilepsi.

4. Memperbaiki tulang

Cannabidiol telah banyak membantu menyembuhkan pasien patah tulang,Bunda. Setidaknya, ganja bisa mempercepat proses penyembuhannya. Tak hanya itu, sebuah penelitian menyebut bahwa ganja bisa memperkuat tulang dan lebih sulit patah di masa mendatang.

5. Obat autisme

Ganja dikenal sebagai obat untuk menenangkan dan mengendalikan suasana hati, Bunda. Karena itu, ganja bisa membantu anak-anak dengan autisme yang sering mengalami perubahan suasana hati.

6. Cegah diabetes

Melihat bagaimana dampak ganja terhadap pengendalian insulit, sangat masuk akal jika tanaman yang ini juga bisa mengatasi diabetes, Bunda. Penelitian yang dilakukan oleh American Alliance for Medical Cannabis mendapati bahwa ganja bisa untuk menstabilkan gula darah, menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan sirkulasi darah.


(mua/mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda